2. Bahwa stigmatuduhancap terlibat G30S danatau stigmatuduhancap PKI bukan hanya melekat pada aktivis Partai Komunis Indonesia PKI dan
organisasi massa dibawahnya baca: PKI, melainkan kepada anak dan cucu- nya baca: PKI, tetapi juga melekat pada warga negara yang bukan aktivis
dan anak-cucu aktivis PKI. Kerugian yang dialami dan dirasakan oleh kedua- nya pada saat terkena stigmatuduhancap terlibat G30S danatau stigma
tuduhancap PKI adalah sama ;
3. Bahwa dalam hal ini PARA PENGGUGAT yang beranggotakan korban stigma tuduhancap terlibat G30S danatau stigmatuduhancap PKI belum mendapat-
kan hak berupa gajiupah danatau tunjangan danatau pensiun danatau pesangon danatau penghasilan dari pekerjaan, pendidikan, tanah dan
bangunan serta kreasi seni dan budaya. Akibatnya kepastian untuk memenuhi penghidupan yang layak terhadap keluarga dan diri sendiri yang berasal dari
hak-hak PARA PENGGUGAT tidak terpenuhi ;
4. Bahwa tanpa ada stigmatuduhancap terlibat G30S danatau stigmatuduhan cap PKI yang sengaja dibangun oleh pemerintah yang berkuasa, dalam hal ini
jabatan yang pernah danatau sekarang diduduki oleh TERGUGAT IV, tentu- nya PARA PENGGUGAT akan memperoleh hak-haknya dalam usia produktif
dan usia pensiun ;
5. Bahwa PARA PENGGUGAT dengan stigmatuduhancap terlibat G30S
danatau stigmatuduhancap PKI, terkadang juga dijauhi oleh isteri, anak, cucu dan keluarga lainnya sampai pada tingkat penderitaan PARA PENGGU-
GAT bertambah ketika isteri, anak, cucu dan keluarganya enggan mengakui PARA PENGGUGAT sebagai orang tua dan anggota keluarga ;
6. Bahwa tidak cukup hanya itu, PARA PENGGUGAT dengan stigmatuduhan cap terlibat G30S danatau stigmatuduhancap PKI, juga mengalami kesulitan
dalam membina rumah tangga. Kerap kali perkawinan yang hendak dilakukan PARA PENGGUGAT gagal atau perkawinan yang telah di bina gagal di
tengah jalan hanya akibat diketahui PARA PENGGUGAT menyandang stigma captuduhan tersebut ;
7. Bahwa ketakukan dari anak, cucu dan keluarga PARA PENGGUGAT akan stigmatuduhancap terlibat G30S danatau stigmatuduhancap PKI yang
melekat pada diri PARA PENGGUGAT terkait pula dengan sulitnya mencari pekerjaan dan mendapatkan penghidupan yang layak. Sehingga putusan pahit
untuk menjauhi pihak yang terkena stigmatuduhancap terlibat G30S danatau stigmatuduhancap PKI harus diambil untuk mengurangi resiko stigma ;
8. Bahwa oleh karenanya TERGUGAT IV selama dan sedang menjabat sebagai Presiden belum dan tidak memberikan perlindungan dan pemenuhan hak-hak
PARA PENGGUGAT yang selama ini dengan sengaja dibatasi oleh Pemerin- tah
9. Bahwa maksud memberikan perlindungan adalah kewajiban TERGUGAT IV untuk menjamin kebebasan PARA PENGGUGAT memperoleh pekerjaan dan
penghidupan yang layak tanpa ada diskriminasi dan membatasi dengan per-
122
aturan yang pernah ada. Perlindungan ini bukan semata kepada warga negara tidak terkena stigmatuduhancap terlibat G30S danatau stigma tuduhancap
PKI tetapi kepada seluruh warga negara, termasuk PARA PENGGUGAT ; 10. Bahwa pemenuhan dimaksudkan adalah kewajiban TERGUGAT IV terhadap
hak-hak PARA PENGGUGAT dalam usia produktif danatau usia pensiun dalam mendapatkan gajiupah danatau tunjangan danatau pensiun danatau
pesangon danatau penghasilan dari pekerjaan, pendidikan, tanah dan bangu- nan serta kreasi seni dan budaya, yang sengaja dihilangkan oleh Pemerintah
sebelumnya. Sampai sekarang PARA PENGGUGAT belum mendapatkan pemenuhan sebagaimana dimaksud diatas ;
11. Bahwa berdasarkan kewajiban hukum yang harus dijalankan merupakan tanggungjawab TERGUGAT IV sebagai Kepala Negara dan Kepala Pemerin-
tahan. Oleh karena itu TERGUGAT IV telah dengan sengaja mengabaikan kewajiban hukumnya sebagaimana tertulis dalam UUD 1945 yang berbunyi
sebagai berikut :
Pasal 27 ayat 1 “Segala warga negara bersamaan kedudukannya di dalam hukum dan
pemerintahan dan wajib menjunjung hukum dan pemerintahan itu dengan tidak ada kecualinya”
c. TERGUGAT IV masih mempertahankan dan menjalankan pemerintahan
dengan menggunakan peraturan-peraturan diskriminatif dalam kewenangan- nya ;
1. Bahwa peraturan-peraturan yang diskriminatif tersebut terdiri dari aturan- aturan yang membatasi ruang gerak PARA PENGGUGAT dalam mendapat-
kan pekerjaan. Dalam persyaratannya PARA PENGGUGAT apabila akan melamar pekerjaan di instansi pemerintah harus dinyatakan tidak terlibat
dalam organisasi terlarang danatau tidak terlibat dalam G30SPKI. Meskipun demikian, PARA PENGGUGAT dari Wakil Kelompok III yang berstatus
sebagai anak harus mendapatkan perlakukan yang sama dari peraturan ini ;
2. Bahwa adanya Surat Edaran Nomor : 02SE1975 tentang Surat Keterangan Tidak Terlibat dalam G.30SPKI dari Badan Administrasi Kepegawaian Negara
menghambat akses PARA PENGGUGAT untuk mendapatkan hak yang sama dengan warga negara lainnya untuk bekerja dan terlibat dalam pemerintahan.
Begitupun dengan Surat Edaran Nomor: 01SE1976 tentang Surat Ketera- ngan Tidak Terlibat G.30SPKI untuk Mutasi Kepegawaian yang dikeluarkan
oleh Badan Administrasi Kepegawaian Negara yang merugikan PARA PENG- GUGAT ;
3. Bahwa TERGUGAT IV masih mempertahankan peraturan berupa Keputusan Presiden Nomor : 28 Tahun 1975 tentang Perlakuan terhadap Mereka yang
terlibat G30SPKI Golongan C. Keputusan ini sangat diskriminatif karena sebagai warga negara PARA PENGGUGAT memiliki kedudukan yang sama
dihadapan hukum. Di dalam hal ini, PARA PENGGUGAT belum dan tidak pernah mengetahui persis apa yang sebenarnya terjadi pada tanggal 01
123
Oktober 1965. Oleh karenanya sangatlah tidak adil apabila stigmatuduhan cap terlibat G30S danatau stigmatuduhancap PKI menjadikan PARA
PENGGUGAT kehilangan hak-haknya sebagai warga negara ; 4. Bahwa penggolongan status bukan hanya diatur dalam Keputusan Presiden
Nomor 28 Tahun 1975, tetapi ada peraturan penggolongan terhadap PARA PENGGUGAT dari Wakil Kelompok I, II, IV, V, VI dan VII berupa Golongan A
dan Golongan B. Peraturan Golongan A dan Golongan B meskipun sulit untuk mencari dasar hukumnya tapi tertulis dalam beberapa konsideran radiogram
dan telegram yang pernah dikeluarkan oleh TERGUGAT V semasa menjabat sebagai PANGKOPKAMTIB dan Presiden RI ;
5. Bahwa berkaitan dengan Penelitian Khusus yang diatur dalam Keputusan Presiden Nomor: 16 Tahun 1990 Tentang Penelitian Khusus Bagi Pegawai
Negeri berlaku pada saat TERGUGAT IV masih menjabat sebagai Presiden RI. Masih diberlakukannya peraturan ini jelas merugikan PARA PENGGUGAT
untuk mendapatkan hak-hak warga negara PARA PENGGUGAT ;
6. Bahwa peraturan yang diskriminatif terdapat pada Keputusan Menteri Dalam Negeri Nomor : 24 Tahun 1991 tentang Kartu Tanda Penduduk Seumur Hidup
Tidak Berlaku Bagi Warga Negara Republik Indonesia yang Berusia 60 tahun Tapi Pernah Terlibat Langsung ataupun Tidak Langsung dengan Organisasi
Terlarang OT. Juga adanya larangan melalui Instruksi Menteri Dalam Negeri Nomor : 32 Tahun 1981, mengenai warga negara yang terlibat langsung
maupun tidak langsung G.30SPKI dan tidak bersih lingkungan, untuk menjadi Pegawai Negeri SipilTNIPOLRI, guru dan pendeta. Peraturan ini masih
berlaku sampai dan pada saat TERGUGAT IV menjabat sebagai Presiden RI ;
7. Bahwa oleh karena itu, TERGUGAT IV sebagaimana kewajiban hukumnya untuk memegang teguh UUD 1945 dalam menjalankan pemerintahan telah
sengaja mengabaikan hak-hak warga negara PARA PENGGUGAT yang diatur dalam UUD 1945, hak-hak tersebut berupa :
Pasal 27 ayat 1 “Segala warga negara bersamaan kedudukannya di dalam hukum dan
pemerintahan dan wajib menjunjung hukum dan pemerintahan itu dengan tidak ada kecualinya”
Pembukaan UUD 1945 alinea Keempat:: “Kemudian daripada itu untuk membentuk suatu Pemerintah Negara Indonesia
yang melindungi segenap bangsa Indonesia dan seluruh tumpah darah Indonesia dan memajukan kesejahteraan umum, mencerdaskan kehidupan
bangsa, …”
8. Bahwa makna dari pasal 27 ayat 1 dan pembukaan preambule alinea Keempat UUD 1945 telah secara tegas menyatakan bahwa PARA
PENGGUGAT memiliki kedudukan yang sama dihadapan hukum dan pemerintahan. Pengakuan, jaminan, perlindungan dan kepastian hukum yang
124
adil merupakan tanggungjawab dari Pemerintah Negara Republik Indonesia terhadap hak yang melekat disetiap orang termasuk PARA PENGGUGAT ;
9. Bahwa dengan masih berlakunya Surat Edaran Nomor : 02SE1975 tentang Surat Keterangan Tidak Terlibat dalam G.30SPKI, Surat Edaran Nomor :
01SE1976 tentang Surat Keterangan Tidak Terlibat G.30SPKI Untuk Mutasi Kepegawaian, Keputusan Presiden Nomor : 28 Tahun 1975 tentang Perlakuan
terhadap Mereka yang terlibat G30SPKI Golongan C dan peraturan lainnya mengenai Golongan A dan Golongan B, Keputusan Presiden Nomor : 16
Tahun 1990 Tentang Penelitian Khusus Bagi Pegawai Negeri Republik Indonesia, serta Keputusan Menteri Dalam Negeri Nomor : 24 Tahun 1991
tentang Kartu Tanda Penduduk Seumur Hidup Tidak Berlaku Bagi Warga Negara Republik Indonesia yang Berusia 60 tahun Tapi Pernah Terlibat
Langsung ataupun Tidak Langsung dengan Organisasi Terlarang OT, serta Instruksi Menteri Dalam Negeri Nomor: 32 Tahun 1981 tentang Larangan
Menjadi Pegawai Negeri SipilTNIPOLRI, guru, dan pendeta terhadap mereka yang terlibat langsung maupun tidak langsung dalam G.30SPKI dan mereka
yang tidak bersih lingkungan, menegaskan bahwa TERGUGAT IV dalam men- jalankan pemerintahan tidak memegang teguh UUD 1945 dan melanggar
sumpah dan janji sebagai Presiden RI ;
10. Bahwa TERGUGAT IV telah dengan sengaja mempertahankan peraturan diskriminatif yang berada dibawah kewenangannya tersebut bertentangan
dengan UUD 1945, sebagaimana Ketetapan MPRS Nomor : XXMPRS1966 yang telah menjelaskan bahwa hirarki peraturan yang lebih rendah tidak boleh
bertentangan dengan peraturan yang lebih tinggi, Surat Edaran Nomor : 01SE1975, Surat Edaran Nomor : 01SE1976, Keppres 28 Tahun 1975 dan
aturan Golongan A dan B lainnya, Keputusan Presiden Nomor : 16 Tahun 1990 serta Keputusan Menteri Dalam Negeri Nomor : 24 Tahun 1991, Instruksi
Menteri Dalam Negeri Nomor : 32 Tahun 1981 tidak boleh bertentangan dengan UUD 1945. Sehingga perbuatan TERGUGAT IV dikategorikan
melakukan perbuatan melawan hukum dengan tidak menjalankan kewajiban hukumnya pada saat menjabat sebagai Presiden RI ;
d. TERGUGAT IV Bertentangan dengan Kewajiban Hukumnya dengan
Melanggar Hak-hak Ekonomi Sosial dan Budaya PARA PENGGUGAT dalam UUD 1945 ;
1. Bahwa TERGUGAT IV dengan tidak melakukan pemulihan harkat dan
martabat, membiarkan stigmatuduhancap terlibat G30S danatau stigma tuduhancap PKI yang terus menerus melekat pada PARA PENGGUGAT dan
tetap menjalankan dan mempertahankan peraturan-peraturan yang diskri- minatif terhadap PARA PENGGUGAT bertentangan dengan kewajiban hukum
;
2. Bahwa hak PARA PENGGUGAT atas pekerjaan belum terpenuhi dengan adanya stigmatuduhancap terlibat G30S danatau stigmatuduhancap PKI
terus melekat dan masih diterapkannya peraturan yang diskriminatif, sehingga PARA PENGGUGAT sulit mendapatkan hak atas penghidupan yang layak dari
hasil pekerjaannya, pendidikannya, barang milik pribadi dan kreasi seni dan
125
budayanya. PARA PENGGUGAT senantiasa memperjuangkan hak-haknya tersebut, akan tetapi selalu terhalang dengan stigma, persyaratan dan sejum-
lah persyaratan. Oleh karena itu selayaknya hak-hak warga negara berupa hak ekonomi, sosial dan budaya dilindungi dan dipenuhi oleh TERGUGAT IV ;
3. Bahwa penghidupan yang layak bagi PARA PENGGUGAT dari Wakil
Kelompok I, II, III, IV dan VI belum terpenuhi. Merupakan kewajiban TERGUGAT IV untuk memenuhi penghidupan layak PARA PENGGUGAT dari
Wakil Kelompok I, II, III, IV dan VI yang selama ini pernah mengabdi dan memajukan Negara. PARA PENGGUGAT dari Wakil Kelompok I, II, III, IV dan
VI yang pernah bekerja di instansi pemerintahan maupun swasta dapat diartikan sebagai turut andil dalam memajukan program-program pemerintah
dalam mengentaskan kemiskinan dan memajukan produktifitas masyarakat. Oleh karenanya hak atas gajiupah danatau tunjangan danatau pensiun dan
atau pesangon danatau penghasilan dari pekerjaan dan strata pendidikan, pada masa-masa usia produktif dan masa-masa usia pensiun wajib diberikan
oleh TERGUGAT IV ;
4. ahwa hak milik atas barang milik pribadi dari PARA PENGGUGAT banyak yang dirampas dan dirusak oleh karena adanya peristiwa G30S. Saat
TERGUGAT IV menjabat sebagai Presiden RI, barang-barang milik pribadi belum dikembalikan kepada PARA PENGGUGAT dari Wakil Kelompok V,
berupa tanah dan bangunan. TERGUGAT IV dengan tidak berbuat sesuatu untuk mengembalikan hak milik pribadi PARA PENGGUGAT dari Wakil
Kelompok V, jelas bertentangan dengan kewajiban hukumnya ;
5. Bahwa TERGUGAT IV belum memberikan perlindungan terhadap PARA PENGGUGAT dari Wakil Kelompok V untuk mendapatkan kembali hak barang
milik pribadi yang dirampas pada saat peristiwa G30S. Saat G30S terjadi barang milik tersebut dirampas secara semena-mena dan melawan hukum.
Dengan membiarkan barang milik pribadi PARA PENGGUGAT dari Wakil Kelompok V dirampas oleh pihak lain, TERGUGAT IV berarti membenarkan
pengambilalihan secara semena-mena. Tindakan ini dapat diartikan sebagai perbuatan pembiaran oleh TERGUGAT IV ;
6. Bahwa TERGUGAT IV belum memberikan perlindungan terhadap PARA PENGGUGAT dari Wakil Kelompok VII yang tidak dapat melanjutkan hasil
kreasi seni dan budayanya akibat stigmatuduhancap terlibat G30S danatau stigmatuduhancap PKI. Kreasi seni dan budaya PARA PENGGUGAT dari
Wakil Kelompok VII dihambat oleh pemerintah sebelumnya yang meng- akibatkan PARA PENGGUGAT tidak bisa mengembangkan diri dalam bentuk
seni dan budaya ;
7. Bahwa TERGUGAT IV dengan tidak berbuat sesuatu dalam melindungi nilai- nilai kreasi seni dan budaya terhadap PARA PENGGUGAT dari Wakil Kelom-
pok VII bertentangan dengan kewajiban hukumnya untuk melindungi hak seni dan budaya ;
8. Bahwa dengan tidak dilindunginya hak seni dan budaya PARA PENGGUGAT dari Wakil Kelompok VII, sangat berpengaruh pada peningkatan kualitas hidup
126
dan kesejahteraan umat manusia. PARA PENGGUGAT dari Wakil Kelopok VII memiliki kemampuan mengolah dan mengembangkan seni dan budaya yang
dikuasai, akan tetapi dengan adanya stigmatuduhancap terlibat G30S danatau stigmatuduhancap PKI PARA PENGGUGAT dari Wakil Kelompok
VII kehilangan kreasi dalam mengembangkan bakat. TERGUGAT IV ber- tanggungjawab atas terhalangnya hak asasi PARA PENGGUGAT dari Wakil
Kelompok VII yang diatur dalam UUD 1945 ;
9. Bahwa berdasarkan uraian diatas, TERGUGAT IV telah mengabaikan kewa- jiban hukumnya pada saat menjabat, antara lain :
Pembukaan UUD 1945 alinea Keempat “Kemudian daripada itu untuk membentuk suatu Pemerintah Negara
Indonesia yang melindungi segenap bangsa Indonesia dan seluruh tumpah darah Indonesia dan memajukan kesejahteraan umum, mencerdaskan kehi-
dupan bangsa, …”
10. Bahwa TERGUGAT IV tidak memberikan perlindungan terhadap hak-hak sekonomi, sosial, dan budaya PENGGUGAT. Perlindungan dimaksud
semata-semata untuk melindungi PARA PENGGUGAT sebagai warga negara Indonesia dalam rangka memajukan kesejahteraan masyarakat dan
kecerdasan bangsa. Olehkarenanya aturan dasar yang tertuang dalam alinea keempat UUD 1945, jelas telah dilanggar TERGUGAT IV dengan
turunan penegasannya dalam pasal 27 2 UUD 1945 yang berbunyi :
Pasal 27 ayat 2 “Tiap-tiap warga negara berhak atas pekerjaan dan penghidupan yang layak
bagi kemanusiaan” Bahwa TERGUGAT I, TERGUGAT II, TERGUGAT III dan TERGUGAT IV
melanggar kewajiban hukum dengan tidak melindungi, memajukan, me- negakkan, dan memenuhi hak asasi dari PARA PENGGUGAT sebagaimana
kewajiban tersebut telah diatur dalam UU. No. 39 Tahun 1999 Tentang Hak Asasi Manusia ;
39. Bahwa sesuai dengan sumpah dan janji Presiden pada saat dilantik,
TERGUGAT I, TERGUGAT II, TERGUGAT III dan TERGUGAT IV memiliki kewajiban hukum untuk menjalankan pemerintahan dengan sebaik-baiknya
dan seadil-adilnya berdasarkan undang-undang. Salah satu undang-undang yang mengatur secara lengkap mengenai hak asasi manusia adalah
Undang-undang Nomor : 39 Tahun 1999 Tentang Hak Asasi Manusia. Undang-undang ini telah ditetapkan dan diundangkan oleh TERGUGAT IV,
tepatnya pada tanggal 23 September 1999, tercatat dalam Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1999 Nomor 165 sehingga TERGUGAT I,
TERGUGAT II, TERGUGAT III dan TERGUGAT IV terikat dengan undang- undang tersebut ;
40. Bahwa pasal 71 UU. No. 39 Tahun 1999 Tentang Hak Asasi Manusia,
berbunyi :
127
“Pemerintah wajib dan bertanggung jawab menghormati, melindungi, menegakkan dan memajukan hak asasi manusia yang diatur dalam
Undang-undang ini, peraturan perundang-undangan lain, dan hukum internasional tentang hak asasi manusia yang diterima oleh negara Republik
Indonesia”
Pasal 72 UU. No. 39 Tahun 1999 Tentang Hak Asasi Manusia, berbunyi : “Kewajiban dan tanggung jawab Pemerintah sebagaimana dimaksud dalam
Pasal 71, meliputi langkah implementasi yang efektif dalam bidang hukum, politik, ekonomi, sosial, budaya, pertahanan kemanan negara, dan bidang
lain”
41. Bahwa TERGUGAT I, TERGUGAT II, TERGUGAT III dan TERGUGAT IV
tidak beritikad baik untuk melaksanakan pasal 72 UU. No. 39 Tahun 1999 Tentang Hak Asasi Manusia ke dalam bidang hukum, politik, ekonomi,
sosial budaya, pertahanan keamanan negara dan bidang lain, terutama ter- hadap PARA PENGGUGAT yang mendapat stigmatuduhancap terlibat
G30S dan stimatuduhancap PKI ;
42. Bahwa hal ini terbukti dari stigmatuduhancap terlibat G30S danatau
stigmatuduhancap PKI masih berlangsung sampai sekarang, hingga hak atas pekerjaan, hak atas barang milik pribadi, hak atas pendidikan dan hak
atas budaya beserta turunannya belum dapat dinikmati oleh PARA PENGGUGAT baik bersumber dari kebijakan yang diskriminatif maupun
perlakuan yang diskriminatif yang tetap dipertahankan oleh TERGUGAT I, TERGUGAT II, TERGUGAT III dan TERGUGAT IV ;
43. Bahwa hal ini disebabkan masih tetap berlakunya Surat Edaran Nomor :
01SE1975, Surat Edaran Nomor : 01SE1976, Keppres 28 Tahun 1975 dan aturan Golongan A dan B lainnya, serta Keputusan Menteri Dalam
Negeri Nomor : 24 Tahun 1991, Instruksi Menteri Dalam Negeri Nomor : 32 Tahun 1981 yang masih berlaku dan khusus Keputusan Presiden Nomor :
16 Tahun 1990 masih berlaku pada saat TERGUGAT IV menjadi Presiden RI. Peraturan tersebut misalnya terkait dengan syarat yang harus dipenuhi
PARA PENGGUGAT yang ingin mencari pekerjaan dan mengurus sesuatu izin diinstansi danatau dibawah TERGUGAT I, TERGUGAT II, TERGUGAT
III dan TERGUGAT IV. Dimana untuk melamar pekerjaan, mengikuti pendi- dikan di instansi pemerintah, mengurus pensiun dan mengambil uang
veteran harus dengan surat keterangan tidak terlibat organisasi terlarang atau bukan eks. PKI ;
44. Bahwa dengan demikian TERGUGAT I, TERGUGAT II, TERGUGAT III dan
TERGUGAT IV telah melalaikan kewajiban hukumnya dengan tidak memenuhi ketentuan sebagaimana disebutkan dalam UU. No. 39 Tahun
1999 Tentang Hak Asasi Manusia yang berbunyi : Pasal
38 1. Setiap warga negara, sesuai dengan bakat, kecakapan dan kemam-
puan, berhak atas pekerjaan yang layak.
128