tunjangan istimewa kepada orang tua dari pegawai negeri Sipil menurut peraturan pemerintah No. 51 tahun 1954.
79. Bahwa tunjangan Veteran PARA PENGGUGAT dari Wakil Kelompok IV
tidak diperoleh akibat adanya peraturan yang diskriminatif dan stigma tuduhancap terlibat G30S danatau stigmatuduhancap PKI. Dimana stigma
tersebut muncul pada saat TERGUGAT V menjadi PANGKOSTRAD, PANGKOPKAMTIB dan Presiden RI. Hingga kini PARA PENGGUGAT dari
Wakil Kelompok IV belum memperoleh hak-haknya yang dijamin dalam Undang-undang dikarenakan adanya persyaratan tidak terlibat G30SPKI.
Padahal PARA PENGGUGAT dari Wakil Kelompok IV belum dan tidak pernah dinyatakan bersalah terkait dengan penghianatan terhadap ideologi
Negara ;
80. Bahwa PARA PENGGUGAT dari Wakil Kelompok V telah kehilangan tanah beserta bangunan. Hilangnya hak milik ini akibat adanya perampasan
secara sengaja dimasa kepemimpinan TERGUGAT V. Padahal dalam ketentuan pokok-pokok agraria telah dijelaskan bahwa hak milik atas tanah
adalah kuat. Oleh karenanya TERGUGAT V dalam menjalankan pemerinta- hannya telah dengan sengaja mengabaikan Undang-undang sebagaimana
tersebut dibawah ini :
Undang-undang Nomor 5 Tahun 1960 Peraturan Dasar Pokok-pokok Agraria
Pasal 20 ayat 1 Hak Milik adalah hak turun-temurun, terkuat dan terpenuh yang
dapat dipunyai orang atas tanah, dengan mengingat ketentuan dalam pasal 6
81. Bahwa PARA PENGGUGAT dari Wakil Kelompok VI dan Wakil Kelompok
VII telah dihilangkan hak-hak warga negaranya dalam pendidikan dan budaya. Hilangnya hak atas pendidikan dan budaya akibat dari stigma
tuduhancap terlibat G30S danatau stigmatuduhancap PKI yang sengaja dibuat oleh TERGUGAT V. Padahal masalah hak atas pendidikan dan
budaya PARA PENGGUGAT dari Wakil Kelompok VI dan Wakil Kelompok VII telah dijamin dan diatur dalam Undang-undang Nomor 19 Tahun 1965
Tentang Pokok-pokok Sistim Pendidikan Nasional Pancasila dan Undang- undang Nomor 2 Tahun 1989 tentang Sistem Pendidikan Nasional ;
82. Bahwa PARA PENGGUGAT dari Wakil Kelompok VI secara eskplisit
dijelaskan dalam BAB I Undang-undang Nomor 19 Tahun 1965 yang mewajibkan warga negara untuk memahami dan mengerti tentang
Persoalan Pokok Revolusi Indonesia. Maksud Pendidikan mengarah pada pembinaan manusia Indonesia Baru yang berakhlak tinggi, sebagai
produsen tenaga kerja, pengembangan budaya Nasional, pengembangan ilmu pengetahuan dan teknologi, dan pendidikan sebagai penggerak seluruh
kekuatan rakyat ;
144
83. Bahwa sangat jelas, tujuan Pendidikan merupakan cita-cita yang ideal untuk
membangun bangsa ini, akan tetapi TERGUGAT V justru sebaliknya membatasi PARA PENGGUGAT dari Wakil Kelompok VI sehingga kehila-
ngan kesempatan untuk mengikuti pendidikan akibat stigmatuduhancap terlibat G30S danatau stigmatuduhancap PKI ;
84. Bahwa begitupun dalam Undang-undang Nomor 2 Tahun 1989 Tentang
Sistem Pendidikan Nasional yang menjelaskan tujuan pendidikan sebagai faktor peningkatan sumber daya manusia Indonesia seutuhnya. Disamping
dari tujuan tersebut, setiap warga negara memiliki hak yang sama untuk mengikuti pendidikan yang diselenggarakan oleh pemerintah maupun
swasta tanpa membeda-bedakan jenis kelamin, agama, ras, kedudukan sosial dan kemampuan ekonomi, sebagaimana tersebut dibawah ini :
Pasal 5 Setiap warga negara mempunyai hak yang sama untuk memper-
oleh pendidikan Pasal
6 Setiap warga negara berhak atas kesempatan yang seluas-luasnya
untuk mengikuti pendidikan agar memperoleh pengetahuan, kemampuan dan ketrampilan yang sekurang-kurangnya setara
dengan pengetahuan, kemampuan dan ketrampilan tamatan pendidikan dasar.
Pasal 7
Penerimaan seseorang sebagai peserta didik dalam suatu satuan pendidikan diselenggarakan dengan tidak membedakan jenis
kelamin, agama, suku, ras, kedudukan sosial dan tingkat kemam- puan ekonomi, dan dengan tetap mengindahkan kekhususan satuan
pendidikan yang bersangkutan.
85. Bahwa tindakan TERGUGAT V dengan sengaja menghilangkan kesem-
patan dan membatasi PARA PENGGUGAT dari Wakil Kelompok VI untuk mengikuti pendidikan dengan stigmatuduhancap terlibat G30S danatau
stigmatuduhancap PKI adalah tindakan diskrimitatif dan membeda- bedakan, baik PARA PENGGUGAT dari Wakil Kelompok VI yang
dikeluarkan langsung dari dunia pendidikan maupun terkena LITSUS. Sangatlah jelas dan tegas bahwa tindakan TERGUGAT V mengabaikan
kewajiban hukum memberikan kesempatan mengikuti pendidikan kepada PARA PENGGUGAT dari Wakil Kelompok VI yang diatur dalam Undang-
undang ;
86. Bahwa PARA PENGGUGAT dari Wakil Kelompok VII telah dihilangkan hak-
hak warga negaranya dalam kreasi seni dan budaya. Pelarangan dan pembatasan kreasi seni dan budaya akibat dari stigmatuduhancap terlibat
G30S danatau stigmatuduhancap PKI yang sengaja dibuat oleh TERGU- GAT V. Padahal bila dikaitkan dengan pendidikan, kebudayaan merupakan
145