Bahwa adapun perbuatan TERGUGAT yang bertentangan dengan kewajiban

dan budaya harus dihambat dengan Instruksi Menteri Dalam Negeri Nomor : 32 Tahun 1981, mengenai warga negara yang terlibat langsung maupun tidak langsung G.30SPKI dan tidak bersih lingkungan, untuk menjadi Pegawai Negeri SipilTNIPOLRI, guru dan pendeta. Jelas peraturan ini menghambat PARA PENGGUGAT untuk memperoleh hak-hak warga negaranya ; 8. Bahwa selain itu melalui Pembantu Presiden, TERGUGAT V telah menerap- kan Keputusan Menteri Dalam Negeri Nomor : 24 Tahun 1991 tentang Kartu Tanda Penduduk Seumur Hidup Tidak Berlaku Bagi Warga Negara Republik Indonesia yang Berusia 60 tahun Tapi Pernah Terlibat Langsung ataupun Tidak Langsung dengan Organisasi Terlarang OT. PARA PENGGUGAT dari Wakil Kelompok I, II, IV, V, VI dan VII masih men-dapatkan pembedaan untuk memperoleh Kartu Tanda Penduduk. Penanda-an dalam Kartu Tanda Penduduk jelas merupakan membeda-bedakan PARA PENGGUGAT dengan warga negara lainnya; 9. Bahwa TERGUGAT V telah membeda-bedakan PARA PENGGUGAT dengan warga negara lainnya dengan menggunakan institusi dibawahnya yang bernama BAKORTANAS. Fungsi lembaga ini sangat diskriminatif dan bekerja dengan mengabaikan hak-hak asasi yang telah diatur dalam UUD 1945. PARA PENGGUGAT dalam hal ini sangat dibatasi ruang geraknya sebagia manusia merdeka dengan berbagai penerapan peraturan-peraturan yang diskriminatif ; 10. Bahwa oleh karena itu, TERGUGAT V sebagaimana kewajiban hukumnya untuk memegang teguh UUD 1945 dalam menjalankan pemerintahan telah dengan sengaja menghilangkan hak-hak warga negara PARA PENGGUGAT yang diatur dalam UUD 1945, hak-hak tersebut berupa : Pasal 27 ayat 1 “Segala warga negara bersamaan kedudukannya di dalam hukum dan pemerintahan dan wajib menjunjung hukum dan pemerintahan itu dengan tidak ada kecualinya” Pembukaan UUD 1945 alinea Keempat: “Kemudian daripada itu untuk membentuk suatu Pemerintah Negara Indonesia yang melindungi segenap bangsa Indonesia dan seluruh tumpah darah Indonesia dan memajukan kesejahteraan umum, mencerdaskan kehidupan bangsa, …” 11. Bahwa makna dari pasal 27 ayat 1 dan pembukaan preambule alinea Keempat UUD 1945 telah secara tegas menyatakan bahwa PARA PENGGUGAT memiliki kedudukan yang sama dihadapan hukum dan peme- rintahan. Pengakuan, jaminan, perlindungan dan kepastian hukum yang adil merupakan tanggungjawab dari Pemerintah Negara Republik Indonesia hak yang melekat disetiap orang termasuk PARA PENGGUGAT: 136 12. Bahwa dengan demikian TERGUGAT V dalam menjalankan pemerintahan tidak memberikan perlindungan terhadap warga negaranya, terutama perlindungan terhadap hak-hak warga negara PARA PENGGUGAT yang diatur dalam UUD 1945 ;

b. TERGUGAT V melalui peraturan-peraturan yang diskriminatif telah membuat

menciptakan stigma tuduhancap terlibat G30S danatau stigmatuduhan cap PKI terhadap PARA PENGGUGAT ; 1. Bahwa adanya kebijakan TERGUGAT V dalam membuat peraturan- peraturan yang diskriminatif, PARA PENGGUGAT sepanjang hidupnya telah dilekatkan sebagai warga negara yang tidak memiliki hak atas warga negara- nya. Adanya stigmatuduhancap terlibat G30S danatau stigma tuduhancap PKI yang terus menerus melekat pada diri PARA PENGGUGAT telah memisahkan PARA PENGGUGAT dengan warga negara lainnya 2. Bahwa PARA PENGGUGAT tidak diperbolehkan untuk mendapatkan kembali hak hidupnya yang telah dirampas. Dengan pemutusan hubungan kerja sepihakpemberhentian sebagai pegawaitidak dipekerjakan, peng- hentian tunjanganpensiun, dikeluarkan dari sekolah-sekolah, dirampas tanah dan bangunannya, dan kreasi seni dan budayanya dihilangkan, PARA PENGGUGAT dalam kehidupan sehari-harinya harus menderita dan sulit untuk menghidupi keluarganya. Selain itu untuk memperoleh kembali haknya yang telah hilang dan mencari usaha penghidupan yang lain PARA PENG- GUGAT tetap dihambat 3. Bahwa di dalam pergaulan masyarakat pun PARA PENGGUGAT senantiasa dikucilkan, termasuk dalam keluarga pun PARA PENGGUGAT dijauhi. Hal ini dikarenakan stigmatuduhancap terlibat G30S danatau stigmatuduhancap PKI yang membuat masyarakat dan pihak keluarga menjaga jarak terhadap PARA PENGGUGAT ; 4. Bahwa prinsip melindungi segenap masyarakat termasuk untuk mense- jahterakan rakyat Indonesia telah dengan sengaja dihilangkan oleh TERGU- GAT V. hal ini sebagaimana telah dijelaskan dalam alinea keempat pembuka- an preambule UUD 1945. Tujuan adanya pemerintahan adalah untuk melindungi dan memakmurkan, bukan sebaliknya ditekan dan dirampas hak- hak warga negara PARA PENGGUGAT ; c. TERGUGAT V akibat peraturan-peraturan diskriminatif dan stigmatuduhan cap terlibat G30S danatau stigmatuduhancap PKI yang terus menerus melekat, hak ekonomi, sosial dan budaya PARA PENGGUGAT tidak ter- penuhi dan terlindungi ; 1. Bahwa TERGUGAT V tidak melaksanakan proses persidangan yang fair dan transparan terhadap PARA PENGGUGAT yang di-stigmatuduhcap terlibat G30S danatau di-stigmatuduhcap PKI. Seharusnya TERGUGAT V melaku- kan pemulihan harkat dan martabat PENGGUGAT, mengingat pasal Pasal 14 UUD 1945 “Presiden memberi grasi, amnesti, abolisi dan rehabilitasi”; 137 2. Bahwa hak PARA PENGGUGAT atas pekerjaan belum terpenuhi dengan adanya stigmatuduhancap terlibat G30S danatau stigmatuduhancap PKI terus melekat dan diterapkannya peraturan yang diskriminatif, sehingga PARA PENGGUGAT sulit mendapatkan hak atas penghidupan yang layak dari hasil pekerjaannya, pendidikannya, barang milik pribadi dan kreasi seni dan budayanya. PARA PENGGUGAT senantiasa memperjuangkan hak- haknya tersebut, akan tetapi selalu terhalang dengan stigma, persyaratan dan tanda dalam Kartu Tanda Penduduk. Oleh karena itu selayaknya hak- hak warga negara turunan dari hak ekonomi, sosial dan budaya dilindungi dan dipenuhi oleh TERGUGAT V ; 3. Bahwa penghidupan yang layak bagi PARA PENGGUGAT dari Wakil Kelompok I, II, III, IV dan VI tidak terpenuhi. Merupakan kewajiban TERGU- GAT V untuk memenuhi penghidupan layak PARA PENGGUGAT dari Wakil Kelompok I, II, III, IV dan VI yang selama ini pernah mengabdi dan memaju- kan Negara. Oleh karenanya hak atas gajiupah danatau tunjangan danatau pensiun danatau pesangon danatau penghasilan dari pekerjaan dan strata pendidikan, pada masa-masa usia produktif dan masa-masa usia pensiun wajib diberikan oleh TERGUGAT V ; 4. Bahwa hak milik atas barang milik pribadi dari PARA PENGGUGAT banyak yang dirampas dan dirusak oleh karena adanya peristiwa G30S. Saat TERGUGAT V menjabat sebagai Presiden RI, barang-barang milik pribadi tetap diambil secara semena-mena dari PARA PENGGUGAT dari Wakil Kelompok V, berupa tanah dan bangunan. TERGUGAT V dengan tidak berbuat sesuatu untuk mengembalikan hak milik pribadi PARA PENGGUGAT dari Wakil Kelompok V, jelas bertentangan dengan kewajiban hukumnya untuk melindungi segenap warga negara Indonesia ; 5. Bahwa TERGUGAT V tidak memberikan perlindungan terhadap PARA PENGGUGAT dari Wakil Kelompok V untuk mendapatkan kembali hak barang milik pribadi yang dirampas pada saat peristiwa G30S. Saat G30S terjadi barang milik tersebut dirampas secara semena-mena dan melawan hukum. Adanya kesengajaan mengambil barang milik pribadi PARA PENG- GUGAT dari Wakil Kelompok V, TERGUGAT V membenarkan pengambil- alihan secara semena-mena ; 6. Bahwa TERGUGAT V melarang PARA PENGGUGAT dari Wakil Kelompok VII sehingga tidak dapat melanjutkan hasil kreasi seni dan budayanya, ditambah kemudian stigmatuduhancap terlibat G30S danatau stigma tuduhancap PKI yang terus menerus melekat. Kreasi seni dan budaya PARA PENGGUGAT dari Wakil Kelompok VII dihambat oleh TERGUGAT V yang mengakibatkan PARA PENGGUGAT dari Wakil Kelompok VII tidak bisa mengembangkan diri dalam bentuk seni dan budaya ; 7. Bahwa dengan tidak dilindunginya hak seni dan budaya PARA PENGGUGAT dari Wakil Kelompok VII, sangat berpengaruh pada peningkatan kualitas hidup dan kesejahteraan PARA PENGGUGAT sebagai umat manusia. PARA PENGGUGAT dari Wakil Kelopok VII memiliki kemampuan mengolah dan mengembangkan seni dan budaya yang dikuasai, akan tetapi dengan adanya 138 stigmatuduhancap terlibat G30S danatau stigmatuduhancap PKI PARA PENGGUGAT dari Wakil Kelompok VII kehilangan kreasi dalam me- ngembangkan bakat. TERGUGAT V bertanggungjawab atas terhalangnya hak asasi PARA PENGGUGAT dari Wakil Kelompok VII yang diatur dalam UUD 1945 ; 8. Bahwa berdasarkan uraian diatas, TERGUGAT V telah mengabaikan kewajiban hukumnya pada saat menjabat, antara lain : Pembukaan UUD 1945 alinea Keempat “Kemudian daripada itu untuk membentuk suatu Pemerintah Negara Indonesia yang melindungi segenap bangsa Indonesia dan seluruh tumpah darah Indonesia dan memajukan kesejahteraan umum, men- cerdaskan kehidupan bangsa, …” 9. Bahwa TERGUGAT V dengan sengaja tidak memberikan perlindungan terhadap hak-hak ekonomi, sosial, dan budaya PENGGUGAT. Perlindungan dimaksud semata-semata untuk melindungi PARA PENGGUGAT sebagai warga negara Indonesia dalam rangka memajukan kesejahteraan masya- rakat dan kecerdasan bangsa. Olehkarenanya aturan dasar yang tertuang dalam alinea keempat UUD 1945, jelas telah dilanggar TERGUGAT IV dengan turunan penegasannya dalam UUD 1945 yang berbunyi : Pasal 27 ayat 2 Tiap-tiap warga negara berhak atas pekerjaan dan penghidupan yang layak bagi kemanusiaan” Pasal 31ayat 1 Tiap-tiap warga Negara berhak mendapat pengajaran Pasal 32 Pemerintah memajukan Kebudayaan nasional Indonesia Penjelasan pasal 32 Kebudayaan bangsa ialah kebudayaan yang timbul sebagai buah usaha budinya rakyat Indonesia seluruhnya 10. Bahwa TERGUGAT V dalam menjalankan pemerintahan tidak menegakkan prinsip-prinsip negara hukum. Dimana aturan-aturan dasar tidak dijalankan oleh TERGUGAT V sebagaimana mestinya terhadap PENGGUGAT. PARA PENGGUGAT mengalami banyak kerugian, tekanan mental dan terpinggir- kan marginalisasi di negerinya sendiri. Oleh karena itu TERGUGAT V telah melampaui batas kewenangannya dengan menjalankan pemerintahan yang machtstaat. Bahwa dalam penjelasan UUD 1945—sebelum amandemen terutama pada Bab SISTEM PEMERINTAHAN NEGARA dikatakan : 139 a. Negara Indonesia berdasar atas hukum rechsstaat, tidak ber- dasarkan kekuasaan belaka Machtsstaat” b. Pemerintahan berdasar atas sistem konstitusi hukum dasar tidak bersifat absolutisme kekuasaan yang tidak terbatas” TERGUGAT V pada saat menjabat sebagai PANGKOSTRAD, PANGKOP- KAMTIB, dan Presiden RI telah bertentangan dengan kewajiban hukum yang diatur dalam Undang-undang ;

72. Bahwa TERGUGAT V dalam menjalankan pemerintahan telah melanggar

kewajiban hukumnya yang diatur dalam Undang-undang. Kewajiban hukum tersebut terkait dengan hak-hak PARA PENGGUGAT sebagai warga negara yang berdampak pada kerugian ;

73. Bahwa TERGUGAT V tidak melakukan sebuah proses hukum yang adil dan

transparan terhadap PENGGUGAT. Stigmatuduhancap terlibat G30S danatau stigmatuduhancap PKI bila digunakan terhadap warga negara berdampak pada hilangnya hak ekonomi, sosial dan budaya. Oleh karena- nya asas praduga tak bersalah, asas legalitas dan persamaan dihadapan hukum tidak diterapkan oleh TERGUGAT V, sebagaimana bunyinya sebagai berikut : Undang-undang Nomor 19 Tahun 1964 Tentang Pokok Kekuasaan Keha- kiman Pasal 4 · Tiada seorang juapun dapat dihadapkan di depan pengadilan selain daripada yang ditentukan, baginya oleh Undang-undang. · Tiada seorang juapun dapat dijatuhi pidana kecuali apabila pengadilan, karena alat pembuktian yang sah menurut Undang- undang mendapat keyakinan bahwa seseorang yang dapat di- pertanggung-jawabkan, telah bersalah atas perbuatan yang di- tuduhkan atas dirinya. · Tiada seorang juapun dapat dikenakan penangkapan, penahanan, penggeledahan dan pensitaan, selain atas perintah tertulis oleh kekuasaan yang sah dalam hal-hal dan menurut cara-cara yang diatur dengan undang-undang. Undang-undang Nomor 14 Tahun 1970 Tentang Pokok-pokok Kekuasaan Kehakiman Pasal 6 · Tiada seorang juapun dapat dihadapkan didepan Pengadilan selain dari pada yang ditentukan baginya oleh Undang-undang ; · Tiada seorang juapun dapat dijatuhi pidana, kecuali apabila pengadilan, karena alat pembuktian yang sah menurut Undang- undang, mendapat keyakinan, bahwa seseorang yang dianggap 140 dapat bertanggung-jawab, telah bersalah atas perbuatan yang dituduhkan atas dirinya. Pasal 8 “Setiap orang yang disangka, ditangkap, ditahan, dituntut danatau dihadapkan di depan pengadilan, wajib dianggap tidak bersalah sebelum adanya putusan pengadilan yang menyatakan kesalahan- nya dan memperoleh kekuatan hukum yang tetap”

74. Bahwa baik Undang-undang Nomor 19 tahun 1964 dan Undang-undang

Nomor 14 TAhun 1970 secara tegas menyatakan bahwa tidak ada seorang pun dapat dipidana terkecuali dihadapan pengadilan, baik untuk ditangkap, ditahan, digeledah dan adanya penyitaan. Dalam hal ini TERGUGAT V telah melakukan penangkapan tanpa proses hukum terhadap PARA PENGGU- GAT ;

75. Bahwa selain itu, PARA PENGGUGAT tidak pernah diberikan keleluasaan

untuk membela dirinya sendiri dalam hal adanya stigmatuduhancap terlibat G30S danatau stigmatuduhancap PKI sebagaimana peraturan yang tersebut dibawah ini : UU Nomor 18 Tahun 1961 tentang Ketentuan-ketentuan Pokok Kepegawai- an Pasal 7 ayat 4 “Untuk kepentingan peradilan maka pegawai negeri dapat dikenakan pemberhentian sementara.” Peraturan Pemerintah Nomor 4 tahun 1966 Tentang Pemberhentian Sementara Pegawai Pasal 2 ayat 1 “Untuk kepentingan peradilan seorang pegawai negeri yang didakwa telah melakukan suatu kejahatanpelanggaran jabatan dan berhubung dengan itu oleh pihak yang berwajib dikenakan tahanan sementara, mulai saat penahanannya harus dikenakan pember- hentian sementara” Pasal 3 “Seorang Pegawai Negeri harus diberhentikan jika ia terbukti telah melakukan penyelewengan terhadap ideologi dan haluan negara atau ia terbukti dengan sadar danatau sengaja telah melakukan sesuatu yang merugikan kepentingan dan keselamatan bangsa dan negara” Undang-undang Nomor 8 tahun 1974 tentang Pokok-Pokok Kepegawaian Pasal 23 141