Dalam hal ini TERGUGAT V semasa menjabat PANGKOSTRAD dan PANGKOPKAMTIB telah melakukan penangkapan tanpa proses hukum
terhadap PARA PENGGUGAT dari Wakil Kelompok I, II, IV, V, VI dan VII. Hal ini sangat merugikan, sehingga prinsip kepastian hukum dan prinsip
legalitas bagi PARA PENGGUGAT dari Wakil Kelompok I, II, IV, V, VI dan VII menjadi terabaikan ;
68. Bahwa selain itu, PARA PENGGUGAT dari Wakil Kelompok I, II, IV, V, VI
dan VII tidak pernah diberikan keleluasaan untuk membela dirinya sendiri atas stigmatuduhancap terlibat G30S danatau stigmatuduhancap PKI .
Berbagai peraturan perundang-undangan telah menjabarkan hak dari PARA PENGGUGAT sebagai pekerja, pegawai, veteran, pemilik barang pribadi,
siswa, sastrawan dan seniman, dimana PARA PENGGUGAT dari Wakil Kelompok I, II, IV, V, VI dan VII tidak diberikan kesempatan membela diri
atas tuduhan tersebut diatas. Oleh karenanya TERGUGAT V telah melam- paui kewenangannya dan mengabaikan peraturan perundang-undangan
sebagaimana tersebut dibawah ini :
Peraturan Pemerintah Nomor 11 Tahun 1952 Tentang Hukuman Jabatan Bagi Pegawai Negeri
Pasal 4
“Sebelum hukuman dijatuhkan, maka pegawai yang bersangkutan diberi kesempatan untuk membela diri dengan tertulis dalam waktu
14 hari sesudah menerima pemberitahuan tentang hukuman yang akan dijatuhkan.
Undang-undang Nomor 18 Tahun 1961 Tentang Ketentuan-Ketentuan Pokok Kepegawaian
Pasal 7 ayat 4 „Untuk kepentingan peradilan maka pegawai negeri dapat dikenakan
pemberhentian sementara.”
69. Bahwa akibat perbuatan TERGUGAT V hak-hak PARA PENGGUGAT dari
Wakil Kelompok I, II, IV, V, VI dan VII tidak terlindungi dan belum terpenuhi sehingga mengalami kerugian dalam usia produktif dan usia pensiun berupa
gajiupah danatau tunjangan danatau pensiun danatau pesangon danatau penghasilan dari pekerjaan, pendidikan, tanah dan bangunan serta kreasi
seni dan budaya, yang seharusnya diperoleh ;
Bahwa TERGUGAT V pada saat menjabat sebagai Presiden RI telah mengabaikan kewajiban hukumnya dalam UUD 1945 ;
70. Bahwa sejak menjadi Presiden RI, TERGUGAT V memiliki kewajiban
menjalankan kekuasaan pemerintahan berdasarkan ketentuan UUD. Hal ini telah dijelaskan dalam point 30 – 32 dalam gugatan ini, dimana TERGUGAT
V memiliki kewajiban untuk memberikan perlindungan terhadap PENGGU- GAT. Perlindungan ini tidak semata pada hak sipil dan politik PENGGUGAT,
melainkan juga hak-hak ekonomi, sosial dan budaya ;
134
71. Bahwa adapun perbuatan TERGUGAT yang bertentangan dengan kewajiban
hukumnya adalah sebagai berikut :
a. TERGUGAT V tidak menjalankan kewajibannya dengan mengeluarkan
kebijakan danatau peraturan yang bertentangan dengan UUD 1945 ; 1. Bahwa peraturan-peraturan yang diskriminatif tersebut terdiri dari aturan-
aturan yang membatasi ruang gerak PARA PENGGUGAT untuk menikmati hasil pekerjaanya, baik di instansidepartemen, dari hasil pendidikan, barang
milik pribadi, kreasi seni dan budaya ; 2. Bahwa TERGUGAT V dengan sengaja menerbitkan status penggolongan
terhadap PARA PENGGUGAT dari Wakil Kelompok I, II, IV, V, VI dan VII berupa Keputusan Presiden Nomor : 28 Tahun 1975 tentang Perlakuan
terhadap Mereka yang terlibat G30SPKI Golongan C. Keputusan ini dirasa sangat diskriminatif oleh PARA PENGGUGAT dari Wakil Kelompok I, II, IV,
V, VI dan VII yang memiliki kesetaraan dihadapan hukum. Di dalam hal ini, PARA PENGGUGAT dari Wakil Kelompok I, II, IV, V, VI dan VII belum dan
tidak diadili dengan fair dan mengetahui secara rinci apa yang sebenarnya terjadi pada tanggal 01 Oktober 1965. Olehkarenanya sangatlah tidak adil
apabila tuduhan terlibat G30S dan tuduhan PKI menjadikan PARA PENG- GUGAT kehilangan hak-haknya sebagai warga negara ;
3. Bahwa penggolongan terhadap PARA PENGGUGAT dari Wakil Kelompok I, II, IV, V, VI dan VII bukan hanya terhadap dalam Keputusan Presiden Nomor
: 28 Tahun 1975 tentang Perlakuan terhadap Mereka yang terlibat G30SPKI Golongan C, melainkan juga pada aturan-aturan PANGKOPKAMTIB sebagai
pelaksana perintah TERGUGAT V ;
4. Bahwa TERGUGAT V dengan sengaja menghilangkan hak-hak warga negara PARA PENGGUGAT dengan menerbitkan Surat Edaran Nomor :
02SE1975 tentang Surat Keterangan Tidak Terlibat dalam G.30SPKI dan Surat Edaran Nomor : 01SE1976 tentang Surat Keterangan Tidak Terlibat
G.30SPKI untuk Mutasi Kepegawaian yang dikeluarkan oleh Badan Administrasi Kepegawaian Negara dibawah kekuasaan TERGUGAT V ;
5. Bahwa adanya Surat Edaran Nomor : 02SE1975 dan Surat Edaran Nomor : 01SE1976 PARA PENGGUGAT dari Wakil Kelompok I, II, IV, V, VII tidak
dapat memperoleh penghasilan dari pekerjaan, pendidikan dan kreasi seni dan budayanya ;
6. Bahwa berkaitan dengan Penelitian Khusus, PARA PENGGUGAT dari Wakil Kelompok III tidak dapat melanjutkan pekerjaannya sehingga kehilangan hak
atas gajiupah dan tunjanganpensiun. Peraturan mengenai LITSUS kemu- dian diatur dalam Keputusan Presiden Nomor : 16 Tahun 1990 Tentang
Penelitian Khusus Bagi Pegawai Negeri yang dikeluarkan oleh TERGUGAT V sebagai Presiden RI. Kebijakan ini menimbulkan kesulitan bagi PARA
PENGGUGAT untuk mendapatkan penghasilan di instansi pemerintah ;
7. Bahwa larangan terhadap PARA PENGGUGAT untuk memperoleh peng- hasilan dari pekerjaan, pendidikannya, barang milik pribadi dan kreasi seni
135