Bahwa UUD 1945 disebutkan dalam Ketetapan MPRS Nomor: XXMPRS

dan transparan. Proses dimaksud pun tidak mengedepankan asas praduga tak bersalah presumption of innocent. Beberapa kali PARA PENGGUGAT meminta untuk dilakukannya pemulihan harkat dan martabat, namun tidak pernah dilaksanakan oleh TERGUGAT I, TERGUGAT II dan TERGUGAT III ; 3. Bahwa tanpa adanya proses hukum yang adil, benar, transparan dan mengedepankan asas praduga tak bersalah presumption of innocent PARA PENGGUGAT di vonis terlibat G30S dan PKI di duga dalangnya. Secara badan hukum PKI menjadi organisasi terlarang, akan tetapi secara individu- individu sebagai warga negara PARA PENGGUGAT memiliki hak yang harus dipenuhi dan tidak boleh dilanggar. Sudah selayaknya hak-hak warga negara harus dikedepankan dan diselesaikan lewat peradilan yang fair tanpa inter- vensi kekuasaan ; 4. Bahwa begitupun PARA PENGGUGAT dari Wakil Kelompok III dan Wakil Kelompok VI yang terkena penelitian khusus di-stigmatuduhcap orang tuanya terlibat secara langsung maupun tidak langsung dalam G30S dan PKI menga- lami proses penelitian khusus yang sangat subyektif. Tanpa ada proses hukum terhadap orang tua PARA PENGGUGAT dari Wakil Kelompok III dan Wakil Kelompok VI pun mendapatkan ketidakadilan ; 5. Bahwa selama danatau sedang menjabat sebagai Presiden RI, TERGUGAT I, TERGUGAT II dan TERGUGAT III tidak menjalankan kewajiban hukumnya yang disebutkan dalam pasal 14 1 UUD 1945, berbunyi : “Presiden memberi grasi dan rehabilitasi dengan memperhatikan pertim- bangan Mahkamah agung” 6. Bahwa pengertian rehabilitasi adalah pemulihan kembali harkat dan martabat seseorang yang telah dirampas hak asasinya tanpa pernah dinyatakan bersalah melakukan suatu tindak pidana melalui peradilan yang terbuka dan transfaran fair trial. Kondisi PARA PENGGUGAT seperti yang dijelaskan dalam point sebelumnya, mewajibkan TERGUGAT I, TERGUGAT II dan TERGUGAT III untuk melakukan rehabilitasi. ; 7. Bahwa Mahkamah Agung Republik Indonesia telah melayangkan surat Nomor : KMA403VI2003 tentang permohonan rehabilitasi terhadap mereka yang menjadi korban dengan tuduhancapstigma PKI yang isinya adalah me- nyarankan kepada Presiden RI agar mengambil langkah-langkah penyelesai- an tuntutan Rahabilitasi korban tuduhancapstigma PKI dengan mengem- balikan harkat dan martabatnya sebagai warga negara sebagaimana telah diamanatkan dalam pasal 14 ayat 1 UUD 1945 amandemen keempat ; 8. Bahwa berdasarkan uraian tersebut di atas maka kewajiban hukum TERGUGAT I, TERGUGAT II, dan TERGUGAT III dalam pasal 14 ayat 1 UUD 1945, sebagaimana telah dikuatkan dalil kewajiban Presiden RI oleh Mahkamah Agung Republik Indonesia MA RI dengan Nomor: KMA403VI 2003, belum dilaksanakan sewaktu danatau sedang menjabat sebagai Presiden RI ; 114