Bahwa tindakan yang dilakukan oleh TERGUGAT I, TERGUGAT II, TER-

Bahwa PARA TERGUGAT, selama periode berkuasa sebagai Presiden RI dan Jabatan lainnya—kurang lebih 40 tahun lamanya— telah menempatkan PARA PENGGUGAT pada posisi tertuduh capstigma terlibat G30S dan tuduhancapstigma PKI sebagai “musuh negara” dengan sengaja merampas hak-hak warga negara PARA PENGGUGAT ; b Asas Kejujuran dan Keterbukaan Fair play Bahwa TERGUGAT I, TERGUGAT II, TERGUGAT III dan TER- GUGAT IV pada saat sedang menjabat sebagai Presiden RI memiliki kedudukan sebagai Kepala Negara dan Kepala Pemerinta- han, tidak pernah mencoba memberikan penjelasan secara utuh atas kesengajaan membatasi hak-hak PARA PENGGUGAT yang menjadi korban dari kebijakan yang dikeluarkan oleh TERGUGAT V Bahwa TERGUGAT V pun dengan sengaja menuduh PARA PENG- GUGAT terlibat G30S danatau PKI tanpa melakukan persidangan yang jujur dan terbuka. Hak-hak PARA PENGGUGAT dengan adanya stigmatuduhancap tersebut akhirnya tidak dapat diperoleh Bahwa PARA PENGGUGAT yang di-stigmatuduhcap terlibat G30S danatau di-stigmatuduhcap PKI bukan hanya dari pengurus, anggota, dan simpatisan PKI tetapi tetapi warga negara lain yang bukan, anggota, dan simpatisan PKI dan garis keturunan keatas dan kesamping pun menjadi korban pembersihan TER- GUGAT V. Oleh karenanya kebijakan yang dikeluarkan TER- GUGAT V tidak menunjukan kejujuran dan keterbukaan sebagai Kepala Negara dan Kepala Pemerintahan, yang seharusnya meletakkan perlindungan hak asasi warga negaranya dalam mengungkap sebuah peristiwa ; c Asas Kepantasan dan Kewajaran Bahwa asas ini menghendaki agar setiap tindakan badanpejabat administrasi hendaknya dilakukan dalam batas-batas kepantasan, kewajaran dan kepatutan yang hidup dalam masyarakat. Bahwa TERGUGAT I, TERGUGAT II, TERGUGAT III dan TERGUGAT IV tetap membiarkan kebijakan-kebijakan yang pernah dikeluarkan oleh TERGUGAT V tetap berlaku. Pada akhirnya PARA PENG- GUGAT mengalami kerugian selama bertahun-tahun dan tidak dapat menikmati hak-haknya sebagai warga negara dikarenakan tuduhancapstigma terlibat G30S dan tuduhancapstigma PKI tetap melekat ; Bahwa tindakan TERGUGAT V yang telah mengeluarkan kebijakan-kebijakan yang bertentangan dengan nilai-nilai kema- nusiaan. Dengan tidak wajar dan tidak berperikemanusiaan TER- GUGAT V melakukan tindakan-tindakan yang bertentangan dengan kewajiban hukumnya ; 147 d Asas Pertanggungjawaban Bahwa asas ini menghendaki bahwa setiap tindakan badanpejabat administrasi harus dapat dipertanggung-jawabkan, baik menurut ketentuan hukum tertulis maupun hukum tidak tertulis. Berdasarkan uraian fakta-fakta hukum diatas, nyata-nyata bahwa tindakan PARA TERGUGAT dengan jabatan Presiden RI yang memiliki kedudukan sebagai Kepala Negara dan Kepala Pemerintahan, secara bersama-sama bertanggungjawab atas hilang dan belum dipenuhi- nya hak-hak warga negara PARA PENGGUGAT ; Bahwa PARA TERGUGAT semasa danatau sedang menjabat sebagai Presiden RI, nyata-nyata dalam pemerintahannya telah merugikan sebagian besar warga negara yang di-stigmatuduhcap terlibat G30S danatau di-stigmatuduhcap PKI dengan tanpa melalui proses hukum, dapat dimintakan pertanggungjawaban mengenai kerugian yang dialami oleh PARA PENGGUGAT ;

91. Bahwa PARA TERGUGAT pun telah mengabaikan prinsip-prinsip yang

terkandung dalam Piagam Deklarasi Universal Internasional Hak Asasi Manusia Perserikatan Bangsa-Bangsa. Sebagai salah satu anggota dari Perserikatan Bangsa-bangsa PBB sudah sepatutnya Negara dan pemerin- tah melakukan perlindungan, pemajuan, penegakan, dan pemenuhan hak asasi manusia terhadap PARA PENGGUGAT ;

92. Bahwa dalam Piagam Deklarasi Universal Internasional Hak Asasi Manusia

Perserikatan Bangsa-Bangsa disebutkan kewajiban Negara untuk me- menuhi hak-hak dari PARA PENGGUGAT yang bunyinya antara lain : “Menyatakan Deklarasi Universal tentang Hak-hak Asasi Manusia ini sebagai suatu baku pelaksanaan umum bagi semua bangsa dan semua negara, dengan bahwa setiap orang dan setiap badan dalam masyarakat dengan senantiasa mengingat pernyataan ini, akan berusaha, dengan cara mengajar dan mendidik untuk mempertinggi penghargaan terhadap hak-hak dan kebebasan-kebebasan ini dan dengan cara tindakan-tindakan progresif secara nasional, dan internasional, menjamin pengakuan dan pelaksanaan yang umum dan efektif, baik oleh bangsa-bangsa dari Negara-negara Anggota sendiri maupun dari daerah-daerah yang ada di bawah kekuasaan hukum mereka”

93. Bahwa jaminan atas hak asasi manusia disebutkan secara rinci dalam

dalam Deklarasi Universal tentang Hak Asasi Manusia PBB, sebagaimana tersebut dibawah ini : Pasal 10 “setiap orang berhak, dalam persamaan yang sepenuhnya di- dengarkan suaranya di muka umum dan secara adil oleh pengadilan yang merdeka dan tidak memihak, dalam hal menetap- kan hak-hak dan kewajiban-kewajibannya dan dalam setiap tuntu- tan pidana yang ditujukan terhadapnya.” 148 Pasal 11 “ 1 Setiap orang yang dituntut karena disangka melakukan suatu pelanggaran pidana dianggap tak bersalah, sampai dibuktikan kesalahannya menurut undang-undang dalam suatu sidang pengadilan yang terbuka, dan di dalam sidang itu diberikan segala jaminan yang perlu untuk pembelaannya.” Pasal 16 “1 Orang-orang dewasa baik laki-laki maupun prempuan dengan tidak dibatasi oleh kebangsaan, kewarganegaraan atau agama, berhak untuk mencari jodoh dan membentuk keluarga. Mereka mempunyai hak yang sama dalam soal perkawinan, di dalam perkawinan dan di kala perceraian.” Pasal 17 “1 Setiap orang berhak mempunyai milik baik sendiri maupun bersama-sama dengan orang lain.” “2 Tidak seorang pun boleh dirampas miliknya dengan semena- mena.” Pasal 21 “1 Setiap orang berhak turut serta dalam pemerintahan negerinya sendiri, baik dengan langsung maupun dengan perantaraan wakil-wakil yang dipilih dengan bebas.” “2 Setiap orang berhak atas kesempatan yang sama untuk diangkat dalam jabatan pemerintah negerinya.” Pasal 23 “1 Setiap orang berhak atas pekerjaan, berhak dengan bebas memilih pekerjaan, berhak atas syarat-syarat perburuhan yang adil dan baik atas perlindungan kepada pengangguran.” Pasal 26 “1 Setiap orang berhak mendapat pengajaran. Pengajaran harus dengan percuma, setidak-tidaknya dalam tingaktan rendah dan tingkat dasar. Pengajaran sekolah rendah harus diwajibkan. Penga- jaran teknik dan vak harus terbuka bagi semua orang dan pengajaran tinggi harus dapat dimasuki dengan cara yang sama oleh semua orang, berdasarkan kecerdasan.” Pasal 27 “1 Setiap orang berhak untuk turut serta dengan bebas dalam hidup kebudayaan masyarakat, untuk mengecap kenikmatan kesenian dan untuk turut serta dalam kemajuan ilmu pengetahuan dan mendapat manfaatnya.” 149