Pendidikan Agama Kristen dan Budi Pekerti 25
Kerugma sendiri sebetulnya berarti “pengumuman”, seperti yang biasanya disampaikan oleh petugas kerajaan yang menyampaikan berita-berita penting
pada masa itu, karena saat itu belum ada surat kabar atau media massa lainnya. Pemberitaan apa yang disampaikan oleh gereja? Dalam contoh Kisah
2:14 kita melihat bahwa Petrus memberitakan tentang siapa Yesus itu dan apa makna kehidupan, kematian, dan kebangkitan-Nya. Di dalam kebaktian-
kebaktian sekarang mungkin kita mendengar berbagai pemberitaan yang lain. Misalnya khotbah yang berisi penghiburan untuk jemaat yang sedang berduka
cita, atau pengajaran tentang bagaimana menjalani kehidupan sebagai orang Kristen, atau tentang tanggung jawab orang Kristen dalam kehidupan di
masyarakat dan bagaimana menjalin hubungan dengan orang-orang lain yang berbeda keyakinan, dan lain-lain.
Kegiatan 2
Topik-topik apa lagi yang biasanya kamu dengar dalam kerugma di dalam kebaktian-kebaktian di gereja kamu? Coba daftarkan topik-topik yang kamu
ingat di bawah ini: ………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………… ………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………… ………………………………………………………………………………
C. Gereja yang Bersekutu
Di atas sudah dijelaskan bahwa pemberitaan atau kerugma disampaikan dalam konteks ibadah. Itulah yang terjadi dalam kehidupan orang Kristen
perdana dan yang biasa kita sebut sebagai “khotbah” sekarang. Dalam Alkitab Perjanjian Baru, kita dapat menemukan 106 kata “memberitakan”. Hal ini
menunjukkan bahwa kata kerja ini menempati posisi yang sentral dalam kehidupan orang Kristen.
Dalam 1Korintus 1:23 kita menemukan ucapan Rasul Paulus tentang apa atau siapa yang ia beritakan, yaitu, “tetapi kami memberitakan Kristus yang
disalibkan: untuk orang-orang Yahudi suatu batu sandungan dan untuk orang- orang bukan Yahudi suatu kebodohan…”
Tahukah kamu bagaimana bentuk ibadah yang dilakukan orang-orang Kristen perdana? Apakah ibadah mereka sama dengan ibadah gereja kita
sekarang? Tidak Ibadah mereka sangat berbeda dengan ibadah yang kita kenal sekarang. Ibadah yang umumnya terdapat di gereja-gereja sekarang sudah
berkembang jauh sehingga berbeda dengan ibadah gereja-gereja perdana.
26 Kelas IX SMP
I b a d a h o r a n g - o r a n g Kristen perdana pada
awalnya sangat mirip dengan ibadah orang-orang
Yahudi, karena pada saat itu, orang Kristen perdana
masih menganggap diri mereka tidak berbeda
dengan orang Yahudi lainnya. Dalam Kisah 3:1
dilaporkan bahwa menjelang waktu sembahyang, “…
yaitu pukul tiga petang, naiklah Petrus dan Yohanes
ke Bait Allah.”
Namun sejak pertama sekali, orang-orang Kristen berkumpul pada hari Minggu untuk memperingati hari kebangkitan Yesus Kristus. Bila pada
awalnya mereka merayakan Sabat, lama-kelamaan pertemuan hari Minggu ini menjadi acara yang paling utama dan penting. Hari Minggu kemudian
disebut sebagai “Hari Tuhan”. Itulah sebabnya dalam bahasa Portugis, hari ini disebut “Domingo” baca: “Dominggu”, yang kemudian dialihkan menjadi
bahasa Indonesia, “Hari Minggu”.
Jemaat Kristen mula-mula menata peribadahan mereka sesuai dengan tata ibadah orang Yahudi. Tata ibadah ini disebut “liturgi”, yang dalam bahasa
aslinya, yaitu bahasa Yunani leitourgia. Kata leitourgia dalam bahasa aslinya mengandung banyak arti, antara lain “pelayanan”, “pelayanan militer”,
pelayanan imam berupa “kurban dan doa kepada Tuhan”, dan “persembahan untuk menolong orang-orang miskin”.
Selain itu, Kisah Para Rasul melukiskan bahwa mereka hidup dalam sebuah persekutuan yang saling berbagi. Dikatakan:
44
Dan semua orang yang telah menjadi percaya tetap bersatu, dan segala kepunyaan mereka adalah kepunyaan bersama,
45
dan selalu ada dari mereka yang menjual harta miliknya, lalu membagi-bagikannya
kepada semua orang sesuai dengan keperluan masing-masing.
46
Dengan bertekun dan dengan sehati mereka berkumpul tiap-tiap hari dalam Bait Allah. Mereka memecahkan roti di rumah masing-masing
secara bergilir dan makan bersama-sama dengan gembira dan dengan tulus hati,
47
sambil memuji Allah. Dan mereka disukai semua orang. Dan tiap-tiap hari Tuhan menambah jumlah mereka dengan orang yang
diselamatkan. Kis. 2 : 44-47
Sumber : www.chinaaid.org. Gambar 3.2 Gereja rumahan di Tiongkok
Pendidikan Agama Kristen dan Budi Pekerti 27
Kehidupan yang saling berbagi ini dilakukan oleh orang-orang Kristen untuk mengenang kematian Tuhan Yesus, sebab di dalam kematian-Nya itu Yesus
membagikan kehidupan-Nya dengan kita manusia. Hal ini dilambangkan oleh Tuhan lewat peristiwa perjamuan makan malamnya yang terakhir bersama
murid-murid-Nya. Perjamuan inilah yang hingga kini dilakukan oleh orang- orang Kristen, yang membuat ibadahnya berbeda dengan ibadah orang-orang
Yahudi, yaitu Perjamuan Kudus.
Inilah yang digambarkan oleh Kisah Para Rasul ketika di situ dilaporkan bahwa orang-orang Kristen perdana ini “memecahkan roti di rumah masing-
masing secara bergiliran”. Perjamuan ini mengingatkan mereka akan persekutuan yang erat antara Tuhan dengan para murid. Melalui perjamuan
itu, mereka pun terlibat di dalam persekutuan dengan Tuhan yang telah bangkit. Inilah yang disebut sebagai persekutuan atau koinonia di dalam
bahasa Yunani.
Kata koinonia sendiri mengandung arti yang jauh lebih mendalam daripada sekadar “persekutuan”, sebab dalam kata ini terkandung makna
persekutuan, berbagi, dan hubungan yang sangat erat. Karena itu, koinonia juga dapat berarti pemberian yang dilakukan bersama-sama kepada satu
sama lain, seperti yang digambarkan oleh kehidupan jemaat perdana yang membagi-bagikan kepunyaan mereka.
Persekutuan ini menjadi semakin jelas ketika kita melihat bahwa selain Perjamuan Kudus, jemaat Kristen perdana ini juga mengadakan Perjamuan
Kasih seperti yang dilaporkan dalam 1 Korintus 11:20-34. Dalam Perjamuan Kasih ini masing-masing anggota membawa suatu makanan tertentu yang
kemudian dimakan bersama-sama dengan warga jemaat yang lainnya.
Kegiatan 3: Berbagi Pengalaman
Apakah di gereja kamu juga ada “Perjamuan Kasih”? Kalau tidak ada, coba bicarakan dengan teman-temanmu dan pendetamu di gereja agar gerejamu
juga mengadakannya. Kalau ada, coba ceritakan pengalaman kamu dalam mengikuti acara tersebut. Dalam rangka apa acara “Perjamuan Kasih” itu
diadakan? Bagaimana perasaan kamu ketika mengikuti acara tersebut? Tuliskan jawabanmu di bagian di bawah ini:
……………………………………………………………………………… ………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………… ………………………………………………………………………………
…………….....………………………………....………………………..….
28 Kelas IX SMP
Kegiatan 4: Mengadakan Perjamuan Kasih
Perjamuan Kasih dapat diadakan sebagai bagian dari suatu kebaktian. Banyak gereja yang menyelenggarakannya sebagai bagian dari kebaktian
Jumat Agung, atau kebaktian Kamis Putih, pada malam sebelum Jumat Agung. Seringkali kebaktian dilangsungkan seperti biasa, lalu setelah
kebaktian selesai, seluruh jemaat ikut serta dalam Perjamuan Kasih. Setiap anggota gereja diharapkan membawa suatu jenis makanan tertentu yang biasa
mereka siapkan di rumah. Jumlahnya tidak perlu banyak-banyak, melainkan cukup untuk dua atau tiga orang saja. Ketika makanan ini dikumpulkan, maka
jumlahnya menjadi banyak sekali, dan semua orang dapat makan dengan cukup, bahkan juga termasuk mereka yang mungkin tidak mampu membawa
apa-apa untuk dibagikan dalam Perjamuan Kasih.
Perjamuan Kasih dapat diadakan dengan sederhana, sebagai sebuah makan bersama, dengan diawali dengan doa pengucapan syukur. Setelah itu setiap
orang mengambil makanan untuk dimakannya, sesuai dengan kebutuhannya, sambil mengingat orang lain yang juga akan ikut serta makan.
D. Gereja yang Tidak Membeda-Bedakan