Hidup sebagai Orang Asing

Pendidikan Agama Kristen dan Budi Pekerti 57 apabila ia tetap bertahan dalam agamanya yang lama, agama Yahudi atau Yudaisme. Dalam keputusannya untuk melawan pemerintah Israel, Vanunu menunjukkan bagaimana kata-kata Tuhan Yesus ia wujudkan di dalam hidupnya: 6 Berbahagialah orang yang lapar dan haus akan kebenaran, karena mereka akan dipuaskan. … 9 Berbahagialah orang yang membawa damai, karena mereka akan disebut anak-anak Allah. 10 Berbahagialah orang yang dianiaya oleh sebab kebenaran, karena merekalah yang empunya Kerajaan Sorga. Mat. 5:6-10 Dengan nilai-nilai Kerajaan Sorga yang dipegangnya, Vanunu menjadi orang asing di negaranya sendiri. Ia malah telah sering sekali dituduh sebagai pengkhianat bangsanya sendiri.

E. Hidup sebagai Orang Asing

Di atas kita sudah membahas konsep tentang kewarganegaraan kita sebagai warga Kerajaan Sorga. Di dalam Filipi 3:20 dikatakan “Karena kewargaan kita adalah di dalam sorga, dan dari situ juga kita menantikan Tuhan Yesus Kristus sebagai Juruselamat…” Sebagai warga Kerajaan Sorga kita hidup sebagai “orang asing” di muka bumi ini. Dalam 1 Petrus 2:11 dikatakan, “Saudara- saudaraku yang kekasih, aku menasihati kamu, supaya sebagai pendatang dan perantau, kamu menjauhkan diri dari keinginan-keinginan daging yang berjuang melawan jiwa.” Sebagai warga negara Indonesia kita belajar banyak WHQWDQJVHMDUDK,QGRQHVLDJHRJUD¿,QGRQHVLDSHUMXDQJDQEDQJVD,QGRQHVLD tetapi berapa banyak kita belajar tentang Kerajaan Sorga dan nilai-nilainya? Bukankah seringkali kita justru berusaha menyesuaikan diri dengan nilai-nilai dunia, supaya kita tidak dianggap manusia aneh? Di pihak lain, ada orang-orang Kristen yang menentang segala-galanya yang ada di dunia. Misalnya, melarang orang Kristen membaca koran, menonton WHOHYLVL GDQ ¿OP EHUPDLQ EDQG PHQJJXQDNDQ NDUWX NUHGLW PHQJJXQDNDQ KTP nasional yang menggunakan chip komputer, dan lain-lain. Di Amerika Serikat ada orang-orang Kristen seperti itu. Mereka disebut “orang Amish”. Mereka hidup dengan cara hidup orang-orang pada abad ke XVI. Mereka menolak mengendarai mobil, menggunakan telepon, membatasi penggunaan listrik, melarang menonton televisi, dan lain-lain. Mereka menganggap kehidupan modern seperti itu dapat mengganggu dan memperlemah ikatan- ikatan kebersamaan mereka. Pakaian mereka pun sangat sederhana. Dr. T.B. Simatupang, seorang teolog awam Indonesia, yang pernah menjabat sebagai kepala staf Angkatan Bersenjata Republik Indonesia dan juga Ketua Dewan Gereja-gereja di Indonesia sekarang PGI, ketua Dewan Gereja-gereja Asia, dan ketua Dewan Gereja-gereja se-Dunia, mencetuskan 58 Kelas IX SMP gagasannya tentang bagaimana orang Kristen seharusnya hidup di dunia dengan kewarganegaraan ganda – dunia dan sorga. Simatupang mengatakan bahwa orang Kristen harus hidup dengan “ sikap positif, kritis, kreatif, dan realistis”. Maksudnya, orang Kristen harus berani berbeda pendapat dengan masyarakat di sekitarnya. Namun itu tidak berarti sekadar berbeda pendapat, sebab kita pun harus dapat bersikap positif apabila memang apa yang kita hadapi itu baik dan benar. Kita harus dapat bersikap kreatif dalam menghadapi situasi-situasi yang sulit, namun kita juga harus realistis dalam arti menyadari keterbatasan-keterbatasan yang ada pada kita. Hal ini cocok dengan apa yang dikatakan Reinhold Niebuhr, seorang teolog Amerika Serikat, dalam doanya: Tuhan, berikan aku keteduhan hati untuk menerima hal-hal yang tidak dapat kuubah, Keberanian untuk mengubah hal-hal yang dapat kuubah, Dan hikmat untuk mengetahui perbedaannya. Menjalani kehidupan dari hari ke hari, Menikmati satu saat pada setiap waktu, Menerima penderitaan sebagai jalan menuju perdamaian, Menerima, seperti yang Kristus lakukan, dunia yang penuh dosa ini, sebagaimana adanya, bukan seperti yang kuharapkan, Percaya bahwa Ia akan membuat segala sesuatunya beres bila aku berserah kepada kehendak-Nya, Agar aku cukup berbahagia di dalam hidup ini dan teramat bahagia bersama-Nya selama-lamanya, dalam kehidupan yang akan datang. Amin.

F. Gereja yang Bergumul di Dunia