Hidup Bermakna dengan Mengembangkan Kecerdasan Majemuk

Pendidikan Agama Kristen dan Budi Pekerti 157

F. Hidup Bermakna dengan Mengembangkan Kecerdasan Majemuk

Remaja sering merasa bosan dan jenuh dengan tugas-tugas dan pelajaran mereka. Ada yang merasa terlalu bodoh dalam mempelajari bahasa asing. Sedangkan yang lainnya merasa tidak mampu mengolah pelajaran-pelajaran eksakta yang dianggap terlalu ruwet dan membuat sakit kepala, yang ODLQQ\D ODJL PHUDVD SHODMDUDQ LOPXLOPX VRVLDO VHSHUWL VHMDUDK GDQ JHRJUD¿ membosankan. Kata-kata “Kamu memang bodoh” sering membuat dirinya patah semangat. Benakah saya bodoh? Howard Gardner dari Universitas Harvard 1993, dalam Multiple Intelligences mengemukakan teori tentang kecerdasan yang meninggalkan pemahaman yang tradisional. Selama ini orang beranggapan bahwa 1 kognisi manusia bersifat satu kesatuan dan 2 setiap pribadi adalah makhluk yang memiliki kecerdasan yang dapat dinilai dan diukur secara tunggal. Karena itulah, umumnya program pendidikan hanya dibatasi dalam dua aspek saja, yaitu kecerdasan bahasa atau linguistik dan kecerdasan matematik. Akibatnya, bentuk-bentuk kecerdasan yang lain kurang dihargai. Siswa pun dianggap gagal apabila tidak menunjukkan “kecerdasan akademik tradisional”. Mereka kurang mendapat penghargaan, sehingga mereka sulit mewujudkan potensi- potensi mereka dan akibatnya mereka tidak percaya diri. Akhirnya, mereka larut di sekolah maupun di lingkungannya. Howard Gardner menemukan bahwa ternyata ada berbagai macam kecerdasan yang dapat diukur dengan kriteria tertentu. Menurut Gardner kapasitas manusia jauh lebih luas dan tidak hanya bertumpu kepada “teori kecerdasan tunggal”. Teori Gardner ini menolong kita untuk menghasilkan sistem pendidikan yang lebih bermakna dan terbuka terhadap berbagai kemungkinan bagi pikiran, kemampuan, dan masa depan manusia. Dalam bukunya, Frames of Mind, Gardner mengungkapkan teorinya WHQWDQJNHFHUGDVDQPDMHPXN.LQLNHFHUGDVDQPDMHPXNGDSDWGLLGHQWL¿NDVL menjadi delapan macam yaitu: 1 bahasa, 2 logis matematis, 3 ruang, 4 tubuh kinestik, 5 musik, 6 antarpribadi, 7 intrapribadi, dan 8 naturalis. Kecerdasan majemuk tersebut dapat dijabarkan sebagai berikut: a. Kecerdasan bahasa. Penekanan cara berpikir biasa menggunakan kata- kata. Hal-hal yang disenangi dan berguna untuk proses belajar antara lain membaca, menulis, bercerita, permainan kata. b. Kecerdasan logis matematis. Penekanan cara berpikir memberikan alasan. Hal yang disenangi dan berguna untuk proses belajar, yaitu bereksperimen, bertanya, membuat kalkulasi, menganalisis, mendalami dan mengembangkan ilmu yang bersifat matematis. 158 Kelas IX SMP c. Kecerdasan ruang. Cara berpikir menggunakan gambar dan imajinasi. Hal yang disenangi dan berguna untuk proses belajar antara lain yaitu membuat desain, menggambar, membuat visualisasi, hal-hal yang berkaitan dengan kesenian. d. Kecerdasan tubuh kinestik. Cara berpikir melalui pancaindera. Hal-hal yang disenangi dan berguna untuk proses belajar antara lain menari, EHUODUL GDQ PHORPSDW PHPEDQJXQ VHVXDWX RODKUDJD SHUPDLQDQ ¿VLN pekerjaan tanganprakarya, hal-hal yang berkaitan dengan gerakan tubuh. e. Kecerdasan musik. Penekanan cara berpikir melalui ritme dan melodi. Hal yang disenangi antara lain menyanyi, bersiul, mengetuk dengan tangan dan kaki, mendengarkan, memainkan alat musik. f. Kecerdasan antarpribadi. Penekanan cara berpikir melalui ide-ide pribadi maupun ide dari orang lain. Hal-hal yang disenangi antara lain membuat koordinasi, memimpin, pertemuan sosial, dinamika kelompok dan lain- lain. g. Kecerdasan intrapribadi. Penekanan cara berpikir pendalaman melalui pemikiran mandiri. Hal yang disenangi antara lain membuat tujuan secara mandiri, berimajinasi, meditasi, menyenangi ketenangan, membuat proyek secara pribadi. h. Kecerdasan naturalis. Penekanan cara berpikir: melalui lingkungan. Hal- hal yang disenangi antara lain hal-hal yang berkaitan dengan alam, tumbuh- tumbuhan, hewan, lingkungan sekitar, alam terbuka, penghormatan kepada hal-hal alamiah. Ketika kita mampu mengembangkan kemampuannya yang khusus, yang tidak hanya dibatasi pada kemampuan-kemampuan tradisional seperti matematika, bahasa dan linguistik, maka kita akan mampu menemukan hidupnya lebih bermakna. Kita akan mampu lebih berperan dengan baik di tengah lingkungan sekolah dan keluarganya. Masalahnya, kecerdasan yang ODLQODLQLWXSHUOXGLWHPXNDQGLLGHQWL¿NDVLGDQGLNHPEDQJNDQHUGDVDUNDQ kecerdasan yang dimiliki, maka dapat dikembangkan gaya belajar yang sesuai, sehingga kita akan lebih percaya diri dari pada yang lain. Kita akan menemukan bahwa ternyata hidup kita sungguh bermakna dan lebih menyenangkan, sehingga lebh besar pula kemungkinan mereka untuk mencapai sukses. Pengembangan kecerdasan majemuk juga dapat dikembangkan dalam liturgi kebaktian, khususnya untuk kebaktian di sekolah atau kebaktian remaja yang kreatif. Kebaktian seperti ini dapat menjadi sarana untuk mengkomunikasikan Injil dalam masyarakat modern, agar kebaktian menjadi lebih menarik, relevan dan bermakna. Kegiatan 5: Penilaian Diri Kenalilah kecerdasan pribadi yang kamu miliki Pendidikan Agama Kristen dan Budi Pekerti 159 No Kecerdasan kuat yang kumiliki Cara menggunakan kecerdasan untuk pelayanan bagi Tuhan dan sesama 1 2 3 Kecerdasan lemah yang kumiliki Cara mengembangkan supaya hidup lebih bermakna 1 2 3

G. Penilaian