Kemajemukan: Dilema yang Harus Dihadapi

96 Kelas IX SMP Hidup bersama dengan orang lain memang memiliki tantangan tersendiri bagi setiap individu, karena pada dasarnya manusia berbeda satu dengan yang lain. Tuhan Yesus memberikan teladan bagi anak-anak-Nya untuk dapat hidup dalam lingkungan yang majemuk, mensyukuri dan mengembangkan kemajemukan tersebut sebagai realitas warna-warni kehidupan yang indah. Kegiatan 1 : Belajar dari Lagu Nyanyikanlah sekali lagi, lagu dalam Kidung Ceria 184 bait 1 dan 2. Apa makna atau pesan yang kamu dapatkan dari lirik lagu yang kamu nyanyikan? Tuliskan pendapatmu

B. Kemajemukan: Dilema yang Harus Dihadapi

Sebagai makhluk sosial kita tidak dapat menolak realitas kenyataan untuk hidup bersama dengan orang lain. Perbedaan-perbedaan yang ada justru menolong kita untuk saling melengkapi satu dengan yang lainnya karena kita masing-masing pasti memiliki berbagai kelemahan dan kekurangan. Dalam konteks ini kita perlu memahami bagaimana kehidupan remaja dalam lingkungan yang terdekat, yakni keluarga, sekolah, maupun gereja. Selanjutnya kita akan melihat lingkungan remaja dalam konteks yang lebih luas, dalam konteks kehidupan berbangsa dan bernegara. Pertama-tama dalam lingkungan yang terdekat, yakni keluarga, sekolah, dan gereja. Lingkungan tersebut menunjukkan berbagai perbedaan yang berada dalam satu kesatuan. Ayah, ibu, dan anak-anak memiliki sifat, perilaku, pekerjaan, hobi, jenis kelamin yang berbeda. Di sekolah, siswa dan guru mungkin datang dari berbagai latar belakang suku, budaya, agama yang berbeda. Semuanya hidup bersama dalam dunia pendidikan. Di gereja, anggota jemaat dengan status sosial, jenis pekerjaan, usia yang berbeda, berada bersama dalam persekutuan sebagai umat Tuhan. Selanjutnya dalam lingkungan yang lebih luas yakni konteks bangsa dan negara. Indonesia adalah salah satu negara yang mempunyai tingkat kemajemukan yang sangat tinggi di dunia. Hal ini dapat dilihat dari OLQJNXQJDQVRVLRNXOWXUDOPDXSXQDVSHNJHRJUD¿V\DQJVDQJDWEHUDJDPGDQ luas. Negara Indonesia memiliki sekitar 17.000 pulau besar maupun kecil. Makna atau pesan yang saya dapatkan dari lagu yang saya nyanyikan adalah : Pendidikan Agama Kristen dan Budi Pekerti 97 Populasi penduduknya juga sangat besar yaitu yang keempat terbesar di dunia. Jumlahnya sekitar 240 juta jiwa, yang terdiri dari 300 suku, menggunakan hampir 200 bahasa daerah. Di samping itu bangsa Indonesia juga menganut agama maupun kepercayaan yang berbeda-beda, yakni agama Islam, Kristen Protestan, Katolik, Hindu, Buddha, Khonghucu, dan berbagai macam aliran kepercayaan. Kemajemukan ini, diakui atau tidak, dapat menyebabkan timbulnya bermacam SHUVRDODQVHSHUWL\DQJVDDWLQLGLKDGDSLROHKEDQJVDNLWDHUEDJDLNRQÀLN seringkali terjadi karena ada pihak-pihak yang mengeksploitasi perbedaan- perbedaan antarsuku, agama, ras dan golongan SARA. Belum lagi berbagai perilaku kekerasan dan hilangnya rasa kemanusiaan untuk selalu menghormati hak asasi orang lain. Kemajemukan bangsa seringkali membuat kita berada dalam suatu dilema. Kemajemukan seperti sebuah pisau yang bermata dua: dapat menguntungkan tetapi juga dapat membahayakan. Mengapa demikian? Karena apabila kita menyadari kekayaan serta kepelbagaian yang perlu dirawat dan diberdayakan secara maksimal, kita akan menemukan warna dan dinamika positif, bahkan membanggakan. Dalam hal ini misalnya agama, kelompok etnik, budaya merupakan suatu kekayaan dan menjadi modal yang besar bagi pembangunan bangsa. Namun sebaliknya, semua itu dapat merugikan apabila kepelbagaian tersebut menjadi alat untuk mendiskriminasi, merendahkan dan usaha untuk menghilangkan pihak lain. Pada gilirannya hal itu akan menimbulkan adanya NRQÀLN KRULVRQWDO 0LVDOQ\D WLPEXOQ\D NRQÀLN KRULVRQWDO \DQJ WHUMDGL GL Ambon, Poso, Sampit, Lampung, dan berbagai tempat lain di Indonesia. Oleh karena itu, kita perlu memahami kemajemukan yang ada di sekitar kita dan mengembangkan toleransi agar kemajemukan justru menjadi sesuatu yang positif bagi bangsa kita. Untuk tujuan itu, kita membutuhkan pendidikan yang menghormati realitas kemajemukan dalam konteks Indonesia. Baik guru maupun siswa bahkan para pengambil kebijakan di bidang pendidikan perlu memahami pentingnya pendidikan dengan wawasan kemajemukan. Mereka diharapkan menjadi agen yang dapat mengubah lingkungannya keluarga, sekolah, lembaga agama dan masyarakat, atau dengan kata lain sebagai transformator di lingkungannya. Pada gilirannya nanti, mereka akan memberdayakan orang lain supaya memiliki wawasan dan karakter yang demokratis, menghargai kemajemukan, toleran dan manusiawi. 98 Kelas IX SMP Kegiatan 2 : Pengamatan dan Curah Pendapat Amatilah lingkungan di sekitarmu, baik dalam keluarga, sekolah, gereja maupun masyarakat luas Apa yang kamu temukan? Apakah setiap orang PHPLOLNL FLUL ¿VLN \DQJ VDPDSDNDK KDQ\D DGD VDWX DJDPD DWDX EXGD\D saja? Apakah setiap orang memiliki pekerjaan yang sama? Apakah kamu hanya menemukan perempuan saja atau laki-laki saja? Tentu tidak, bukan? Hal inilah yang disebut majemuk.

C. Kemajemukan sebagai Karunia Allah