LKj Provinsi Lampung Tahun 2016
BAB III AKUNTABILITAS KINERJA PEMERINTAH PROVINSI LAMPUNG
170
Solusi
Upaya koordinasi, asistensi, tahapan untuk perencanaan sudah dilakukan baik untuk aparatur maupun masyarakat sebagai Potensi Sumber
Kesejahteraan Sosial, tetapi pengalokasian dana program dan kegiatan pembangunan kesejahteraan sosial belum signifikan baik dari Pemerintah,
dunia usaha dan pelaku –pelaku pembangunan kesejahteraan sosial. Untuk
menjamin terpenuhinya kebutuhan dasar warga Negara, serta menghadapi tantangan dan perkembangan permasalahan kesejahteraan sosial yang
berkembang seiring dengan pertumbuhan penduduk, sudah tertuang dalam UU dan Peraturan Pemerintah yang saat ini memasuki tahap proses
penyempurnaan dan pengesahan, sehubungan dengan hal tersebut sangat urgen untuk dipersiapkan Peraturan Daerah yang merupakan tindak lanjut
dan penjabaran dari UU dan Peraturan Pemerintah tentang Pembangunan Kesejahteraan Sosial.
20. Sasaran Meningkatnya Kualitas dan Perlindungan Terhadap Tenaga Kerja
Pembangunan bidang ketenagakerjaan merupakan bagian yang tak terpisahkan dari Pembangunan Nasional, Regional dan Daerah dengan
sasaran tersedianya lapangan kerja dan kesempatan berusaha yang berkesinambungan, sehingga angkatan kerja yang ada mempunyai
kesempatan untuk memperoleh pekerjaan dan meningkatkan taraf hidupnya sesuai dengan kehidupan yang layak.
Di samping itu pembangunan ketenagakerjaan merupakan upaya menyeluruh yang diarahkan untuk meningkatkan, membentuk dan
mengembangkan tenaga kerja yang berkualitas, efektif, efisien dan produktif serta memiliki wirausaha yang tinggi sehingga diharapkan mampu mengisi,
menciptakan dan memperluas lapangan kerja serta kesempatan berusaha. Rencana dan realisasi capaian meningkatnya kualitas dan perlindungan
terhadap tenaga kerja dapat dilihat pada tabel 3.33 berikut :
Tabel 3. 33 Rencana dan Realisasi Capaian SasaranMeningkatnya Kualitas dan
Perlindungan Terhadap Tenaga Kerja
N o
Indikator Capaian
2015 2016
Target Akhir
RPJMD 2019
Capaian sd 2015
terhada p 2019
Target Reali
sasi Realisasi
1 Rasio
Ketergantungan 49,57
46,51 49,33
93,94 46,75
94,48 2
Tingkat 65,60
65,91 69,61
105,61 66,46
104,74
LKj Provinsi Lampung Tahun 2016
BAB III AKUNTABILITAS KINERJA PEMERINTAH PROVINSI LAMPUNG
171
Partisipasi Angkatan Kerja
3 Tingkat
Pengangguran Terbuka
5,14 5,01
4,62 107,78
4,17 89,21
Sumber : Data Olahan Biro Organisasi Setdaprov. Lampung, 2017
Dari tabel 3.33 diketahui bahwa capaian rasio ketergantungan tahun 2016 mencapai 49,33 atau 93,94 dari target 46,51. Capaian kinerja ini
menunjukkan kinerja yang sangat tinggi dan menyumbang sebesar 94,98
pada pencapaian RPJMD 2019. Indikator tingkat partisipasi angkatan kerja tahun 2016 sebanyak 69,61 atau 105,61 dari target 105,61. Capaian ini
telah menyumbang sebesar 104,74 bagi target akhir RPJMD 2019 sebanyak 66,46. Sedangkan, indikator tingkat pengangguran terbuka
tahun 2016 dengan capaian realisasi 4,62 atau 17,78 dari target 5,01 dan mampu menyumbang sebesar 89,21 pada capaian target RPJMD 2019.
Capaian ini menunjukkan kinerja yang sangat tinggi. a. Rasio Ketergantungan
Pada tahun 2016 rasio ketergntungan yang dicapai sebesar 49,33 persen artinya adanya penurunan rasio ketergantungan penduduk dari
tahun 2015 49,57. Hal ini menunjukan kinerja yang cukup berhasil yaitu berhasil menurunkan Rasio Ketergantungan. Hal ini diindikasikan
keberhasilan pemerintah Provinsi Lampung dalam menurunkan tingkat ketergantungan penduduk sebesar 0,24 persen yaitu keberhasilan
Pemerintah Provinsi Lampung dalam penurunan angka kelahiran atau keberhasilan dalam pelaksanaan program Keluarga Berencana di Provinsi
Lampung.
b. Tingkat Partisipasi Angkatan Kerja TPAK