LKj Provinsi Lampung Tahun 2016
BAB III AKUNTABILITAS KINERJA PEMERINTAH PROVINSI LAMPUNG
108
Tabel 3.9 Rencana dan Realisasi Capaian Sasaran Meningkatnya Pertumbuhan dan
Kontribusi Sektor Industri Pengolahan Terhadap PDRB Provinsi Lampung
No Indikator
Capaian 2015
2016 Target
Akhir RPJMD
2019 Capaian
sd 2016 terhadap
2019 Target
Realisasi Realisasi
1 Laju pertumbuhan
sektor industri pengolahan
7,48 7,44
3,89 52,29
7,46 52,14
Sumber : Data Olahan Biro Organisasi Setdaprov. Lampung, 2017
Capaian laju pertumbuhan sektor industri pengolahan Tahun 2016 hanya sebesar 52,29. Capaian ini menurun dibandingkan tahun 2015 7,48
dan tahun 2014 sebesar 4,51. Capaian ini menyumbang sebanyak 52,14 dari target kinerja pada akhir RPJMD.
Kegiatan industri pengolahan di Lampung secara umum juga menunjukkan peningkatan produksi. Sepanjang tahun 2010
– 2015 lapangan usaha industri pengolahan tumbuh 6,63 persen rata-rata per tahunnya.
Kegiatan industri di Lampung keseluruhannya merupakan pengolahan komoditi non migas, sedangkan minyak dan gas bumi yang ada baru sebatas
kegiatan eksplorasi sumber daya alam. Selain itu produk lain yang juga tumbuh signifikan adalah industri barang galian bukan logam, industri alat
angkutan, industri mesin dan perlengkapannya, industri batu bara dan pengilangan minyak, industri logam dasar, serta industri tekstil dan pakaian
jadi yang diperkirakan tumbuh di atas 5 persen. Pengembangan Sektor Industri di Provinsi Lampung diarahkan pada
pengembangan Kawasan Industri di Bagian Selatan Lampung yaitu Kawasan Industri Way Pisang, Kawasan Industri Bagian Utara Lampung yang akan
disusun Master plan dan Detail Kawasan pada tahun 2016. Selain itu pengembangan Kawasan Industri Maritim KIM di Tanggamus serta
Pengembangan Kawasan Industri Lampung KAIL eksisting di Tanjung Bintang serta penyiapan lahan untuk pengembangan lahan kawasan industri di tiap-
tiap kabupatenkota.
4. Sasaran Meningkatnya Pertumbuhan dan Kontribusi Sektor Perdagangan pada PDRB Provinsi
Tujuan meningkatkan pertumbuhan ekonomi dan mengurangi ketimpangan pembangunan daerah yang dijabarkan dalam sasaran
meningkatnya pertumbuhan dan kontribusi sektor perdagangan terhadap
LKj Provinsi Lampung Tahun 2016
BAB III AKUNTABILITAS KINERJA PEMERINTAH PROVINSI LAMPUNG
109
PDRB Provinsi Lampung didukung 2 dua indikator sebagaimana tabel 3.10 berikut :
Tabel 3.10 Rencana dan Realisasi Capaian Sasaran Meningkatnya Pertumbuhan Dan
Kontribusi Sektor Perdagangan pada PDRB Provinsi
No Indikator
Capaian 2015
2016 Target
Akhir RPJMD
2019 Capaian
sd 2016 terhadap
2019 Target Realisasi
Realisasi 1
Laju Pertumbuhan
Sektor Perdagangan 1,98
4,40 6,65
151,14 5,24
126,91 2
Pertumbuhan Ekspor Non Migas
17,40 6,25
17,56 280,96
6,70 262,10
Sumber : Data Olahan Biro Organisasi Setdaprov. Lampung, 2017
Pengukuran terhadap capaian kinerja untuk sasaran ini menunjukkan bahwa capaian kinerja untuk indikator laju pertumbuhan sektor perdagangan
sangat tinggi, karena mencapai 151,14 dari target yang ditetapkan.
Pencapaian ini juga telah mencapai 126,91 dari rencana target kinerja pada akhir RPJMD pada tahun 2019 yaitu sebesar 5,24 persen.
Pada indikator pertumbuhan ekspor non migas juga menunjukkan
capaian kinerja sangat tinggi mencapai 280,96 persen. Begitu pula bila
dibandingkan dengan target akhir RPJMD. Neraca Perdagangan Luar Negeri Provinsi Lampung periode Januari
– November 2016 mengalami SURPLUS. Tercatat nilai total ekspor lebih besar
US 644,74 juta dari nilai total impor. Nilai ekspor pada November 2016 mencapai US 375,32 juta mengalami
kenaikan 0,81 dibandingkan ekspor Oktober 2016. Ekspor Lampung juga mengalami kenaikan 26,54 dibandingkan November 2015 yang sebesar US
296,61 juta. Nilai impor nonmigas November 2016 mencapai US 224,41 juta
mengalami kenaikan 11,69 dibandingkan Oktober 2016. Nilai impor November 2016 tersebut naik 14,42 jika dibandingkan November 2015.
LKj Provinsi Lampung Tahun 2016
BAB III AKUNTABILITAS KINERJA PEMERINTAH PROVINSI LAMPUNG
110
Uraian Oktober
2016 November
2016 Januari
– November 2016
Ekspor 372,29
375,32 2.805,69
Impor 200,93
224,41 2.160,95
Selisih 171,36
150,91 644,74
Dalam Juta US
Sumber : Data Olahan Bappeda Prov.Lampung, 2017
Permasalahan dan Solusi
1 Permasalahan
a. Permintaan masyarakat terhadap komoditi kebutuhan bahan pokok,
barang penting dan barang strategis lainya pada hari besar nasional cenderung melonjak sehingga menyebabkan kenaikan harga
b. Masih rendahnya daya saing komoditi eksport daerah
2 Solusi
a Melakukan koordinasi dengan instansi terkait dan para distributor untuk menjaga ketersediaan barang pada hari besar nasional
sehingga gejolak harga dapat terkendali. b Perlu terus dilakukan upaya peningkatan mutu produk ekspor
daerah, diversifikasi komoditi ekspor dan perluasan pasar ekspor.
5. Sasaran Meningkatnya Peran Koperasi Dan UMKM Dalam Perekonomian Daerah