Sasaran Meningkatnya Peran Koperasi Dan UMKM Dalam Perekonomian Daerah

LKj Provinsi Lampung Tahun 2016 BAB III AKUNTABILITAS KINERJA PEMERINTAH PROVINSI LAMPUNG 110 Uraian Oktober 2016 November 2016 Januari – November 2016 Ekspor 372,29 375,32 2.805,69 Impor 200,93 224,41 2.160,95 Selisih 171,36 150,91 644,74 Dalam Juta US Sumber : Data Olahan Bappeda Prov.Lampung, 2017 Permasalahan dan Solusi 1 Permasalahan a. Permintaan masyarakat terhadap komoditi kebutuhan bahan pokok, barang penting dan barang strategis lainya pada hari besar nasional cenderung melonjak sehingga menyebabkan kenaikan harga b. Masih rendahnya daya saing komoditi eksport daerah 2 Solusi a Melakukan koordinasi dengan instansi terkait dan para distributor untuk menjaga ketersediaan barang pada hari besar nasional sehingga gejolak harga dapat terkendali. b Perlu terus dilakukan upaya peningkatan mutu produk ekspor daerah, diversifikasi komoditi ekspor dan perluasan pasar ekspor.

5. Sasaran Meningkatnya Peran Koperasi Dan UMKM Dalam Perekonomian Daerah

Tujuan meningkatkan pertumbuhan ekonomi dan mengurangi ketimpangan pembangunan daerah yang dijabarkan dalam sasaran meningkatnya peran koperasi dan UMKM dalam perekonomian daerah didukung 2 dua indikator sebagaimana tabel 3.11 berikut : 296.61 290.46 273.54 249.92 218.47 195.69 185.58 222.77 179.49 270.64 261.99 372.29 375.32 NOV 15 DES 15 JAN 16 FEB 16 MAR 16 APR 16 MEI 16 JUN 16 JUL 16 AGT 16 SEP 16 OKT 16 NOV 16 196.14 201.34 153.56 161.28 169.26 207.82 195.59 198.29 154.78 283.03 211.99 200.93 224.41 NOV 15 DES 15 JAN 16 FEB 16 MAR 16 APR 16 MEI 16 JUN 16 JUL 16 AGT 16 SEP 16 OKT 16 NOV 16 Ekspor Lampung Juta US Impor Lampung Juta US LKj Provinsi Lampung Tahun 2016 BAB III AKUNTABILITAS KINERJA PEMERINTAH PROVINSI LAMPUNG 111 Tabel 3.11 Rencana dan Realisasi Capaian Sasaran Meningkatnya Peran Koperasi Dan UMKM Dalam Perekonomian Daerah No Indikator Capaian 2015 2016 Target Akhir RPJMD 2019 Capaian sd 2016 terhadap 2019 Target Realisasi Realisasi 1 Jumlah koperasi aktif 2.760 3.018 3.024 100,20 3.250 93,05 2 Jumlah UMKM 300.926 384.810 301.814 78,43 414.398 41,89 Sumber : Data Olahan Biro Organisasi Setdaprov. Lampung, 2017 Capaian kinerja sasaran meningkatnya peran koperasi dan UMKM dalam perekonomian daerah dari 2 dua indikator menunjukkan capaian kinerja sangat tinggi. Pada indikator jumlah koperasi aktif menunjukkan hasil yang sangat tinggi dengan capaian 100,20 dan menyumbang 93,05 pada capaian akhir RPJMD. Begitu pula dengan indikator jumlah UMKM memperlihatkan hasil capaian sangat tinggi diatas 100 yaitu sebesar 101,23 dan telah menyumbang 92,23 persen pada pencapaian target akhir RPJMD. Pada tahun 2016 target kinerja yang hendak dicapai sebanyak 3.018 unit dan realisasi capaian 3.024 unit artinya adanya kenaikan jumlah koperasi aktif tahun 2016 sebanyak 264 unit dibandingkan tahun 2015. Hal ini dikarenakan adanya Koperasi baru. Perkembangan jumlah Koperasi di Provinsi Lampung Tahun 2012 – 2016 dapat dilihat di bawah ini : Grafik 3.7 Perkembangan Koperasi Provinsi Lampung Tahun 2012 -2016 Sumber : Dinas Koperasi dan UKM, Prov. Lampung 2017 2012 2013 2014 2015 2016 Aktif 2.740 2.885 2.903 2.760 3.024 Tdk Aktif 1.738 1.787 1.810 2.335 2.296 JUMLAH 4.478 4.672 4.713 5.095 5.320 - 1.000 2.000 3.000 4.000 5.000 6.000 Ju m lah K o p e rasi LKj Provinsi Lampung Tahun 2016 BAB III AKUNTABILITAS KINERJA PEMERINTAH PROVINSI LAMPUNG 112 Tahun 2016 jumlah Volume Usaha Omset Koperasi di Provinsi Lampung sebesar 2.734 Milyar dari target 2.156 Milyar. Capaian ini meningkat dbandingkan tahun 2015 sebesar 2.022 Milyar. Target jumlah UKM yang mendapatkan akses permodalan pada lembaga keuangan mikro dan perbankan sebanyak 384.810 unit dan realisasi capaiannya 301.814 unit atau 78,43. Capaian ini menunjukkan meningkatnya jumlah UKM yang mendapatkan akses permodalan dibandingkan tahun 2015 sebanyak 300.926 unit. Dengan meningkatnya jumlah UKM, berarti tumbuh wirausaha baru yang menciptakan lapangan pekerjaan. Wirausaha baru yang tumbuh pada tahun 2016 ini sebanyak 130 wirausaha baru. Keberadaan koperasi sebagai badan usaha dapat memberikan peluang usaha maupun terbukanya lapangan kerja baru di sebagian masyarakat menjadi semakin nyata. Penyerapan tenaga kerja oleh koperasi secara umum di katagorikan atas manajer dan karyawan. Jumlah tenaga kerja yang mampu diserap koperasi pada tahun 2016 sebanyak 7.346 orang yang terdiri dari manager sebesar 449 orang dan karyawan sebesar 6.897 orang. Penyerapan karyawan koperasi dalam kurun waktu tahun 2015 – 2016 mengalami kenaikan sebesar 8,69 per tahun, kemudian penyerapan manager koperasi dalam periode yang sama mengalami kenaikan sebesar 8, 53 per tahun. Grafik. 3.8 Perkembangan Penyerapan Tenaga Kerja Koperasi Provinsi Lampung Tahun 2013-2016 orang Sumber : Dinas Koperasi dan UKM, Prov. Lampung 2017 - 2.000 4.000 6.000 8.000 2013 2014 2015 2016 769 658 410 449 6.482 6.942 6.327 6.897 Manajer Karyawan LKj Provinsi Lampung Tahun 2016 BAB III AKUNTABILITAS KINERJA PEMERINTAH PROVINSI LAMPUNG 113 Permasalahan Kinerja Permasalahan dan kendala yang ditemui dalam pencapaian target kinerja dan pelaksanaan kegiatan tahun 2016 sehingga keberhasilan yang dicapai belum maksimal adalah : 1. Masih rendahnya kualitas sumber daya manusia yang tercermin dari kurang berkembangnya kewirausahaan dan rendahnya produktivitas serta daya saing produk Koperasi; 2. Keterbatasan pangsa pasar, diversifikasi maupun diferensiasi produk- produknya; 3. Aksesabilitas yang rendah terhadap sumberdaya produktif bahan baku, permodalan dan informasi, hal ini terjadi diperburuk oleh mekanisme pasar yang berkeadilan belum efektif berfungsi, serta belum optimalnya fungsi intermediasi perbankan sebagai mitra usaha koperasi; 4. Rendahnya partisipasi anggota koperasi dalam kegiatan usaha koperasi merupakan kendala utama dalam pengembangan Koperasi. Solusi 1. Melaksanakan program peningkatan kualitas kelembagan Koperasi revitalisasi kelembagaan Koperasi sebagaimana dicanangkan oleh Kementerian Koperasi dan UKM. 2. Melaksanakan sosialisasi UU Nomor 25 tahun 1992 tentang Perkoperasian dan Peraturan Perkoperasian kepada stake holders baik di Provinsi maupun KabKota. 3. Untuk mendukung standarisasi peningkatan mutu pengetahuan perkoperasian, perlu dilaksanakan Diklat bagi Pembina Koperasi dan UKM yang diselenggarakan oleh Kementerian Koperasi dan UKM. 4. Peningkatan kemampuan permodalan melalui bantuan permodalan dengan bunga rendah, bantuan sertifikasi tanah yang dapat dijadikan agunan untuk mendapatkan modal , dan perlunya sosialisasi. 5. Melakukan Penyuluhan Perkoperasian untuk meningkatkan kesadaran anggota dan masyarakat tentang pentingnya berkoperasi. 6. Perlu adanya sinergi antar lintas sektoral dalam upaya penumbuhan dan pengembangan Koperasi. LKj Provinsi Lampung Tahun 2016 BAB III AKUNTABILITAS KINERJA PEMERINTAH PROVINSI LAMPUNG 114 7. Peningkatan kualitas dan kuantitas program kegiatan penunjang keberhasilan dalam pemberdayaan Koperasi yang berkelanjutan dengan dukungan penuh baik dari Pemerintah Pusat maupun Pemerintah Daerah. 8. Faktor penunjang lain untuk keberhasilan Program dengan optimalisasi : a Organisasi yang efektif dan efiseien. b SDM pegawai yang memadai. c Perangkat hukum yang memadai. d Tersedianya sarana dan prasarana pendukung pelaksanaan tugas. e Sumber daya manusia yang melimpah. f Sumber daya Alam melimpah.

6. Sasaran Peningkatan Kontribusi Penanaman Modal Investasi Terhadap Perekonomian Daerah