Konsistensi Antar Dokumen Perencanaan

LKj Provinsi Lampung Tahun 2016 BAB III AKUNTABILITAS KINERJA PEMERINTAH PROVINSI LAMPUNG 219 indikator kinerja utamanya menunjukkan kinerja yang sangat tinggi dengan capaian ≥ sesuai dengan yang telah direncanakan.

a. Konsistensi Antar Dokumen Perencanaan

Proses perencanaan pembangunan mutlak diperlukan sebagai salah satu upaya menata daerah secara terstruktur dan dapat dipertanggungjawabkan. Untuk itu perlu adanya konsistensi antar dokumen perencanaan. Dalam mendorong konsistensi tersebut Provinsi Lampung mengambil arahtindakan dengan memantapkan koordinasi perencanaan pembangunan ekonomi, pengembangan SDM, pemerintahan dan aparatur, serta prasarana dan pengembangan wilayah baik pusat, kabupatenkota dan SKPD serta peningkatan kerjasama pembangunan daerah baik horizontal maupun vertikal. Selanjutnya, dalam mendukung konsistensi antar dokumen perencanaan Provinsi Lampung melakukan suatu terobosan atau inovasi dengan mengembangkan teknologi informatika yaitu sistem informasi perencanaan. Sistem informasi perencanaan bertujuan sebagai pendukung perencanaan pembangunan daerah. Sistem Informasi Perencanaan dikembangkan untuk menunjang pelaksanaan perencanaan agar proses perencanaan menjadi lebih terintegrasi, transparandan akuntabel dimulai dari proses pengusulan sampai dengan ditetapkannya KUA PPAS sehingga terbangun konsistensi antar dokumen perencanaan. Selain sistem informasi perencanaan, Provinsi Lampung juga mengembangkan Sistem Informasi Perencanaan Pembangunan Daerah SIPPD Provinsi Lampung dengan alamat web www.sippd.lampungprov.go.id yang berfungsi untuk mengintegrasikan perencanaan jangka menengah RPJMD, Renstra SKPD dengan perencanaan kegiatan tahunan Musrenbang, RKPD dan penganggaran KUAPPAS. Keberhasilan tercapainya konsistensi antar dokumen perencanaan sebesar 100 sesuai dengan yang ditargetkan ini tidak terlepas dari upaya yang dilakukan oleh Provinsi Lampung yaitu : 1. Koordinasi dan sinkronisasi yang baik antara Pemerintah KabupatenKota dengan Pemerintah Provinsi Lampung; 2. Kesepakatan bersama antara masing-masing pihak, terutama antara pihak eksekutif dengan legislatif, untuk menjaga kesesuaian LKj Provinsi Lampung Tahun 2016 BAB III AKUNTABILITAS KINERJA PEMERINTAH PROVINSI LAMPUNG 220 dokumen perencanaan daerah, mulai dari dokumen RKPD menjadi dokumen DPA; 3. Pemanfaatan aplikasi perencanaan, dalam hal ini SIPPD yang optimal; 4. Sinergi antara aplikasi perencanaan SIPPD dengan aplikasi anggaran SIMDA.

b. Indeks Kepuasan Masyarakat