LKj Provinsi Lampung Tahun 2016
BAB III AKUNTABILITAS KINERJA PEMERINTAH PROVINSI LAMPUNG
139
terkait dengan
Diversifikasi Energi,
Peningkatan Infrastruktur
Ketenagalistrikan, dan pengembangan listrik pedesaan. Hambatan atau masalah dalam pencapaian pencapaian Indikator
Kinerja Utama IKU adalah sebagai berikut 1. Pemenuhan energi masih bergantung pada energi berbasis fosil.
2. Belum berkembangnya energi yang berbasis sumber non fosil sebagai komplementer energi berbasis fosil.
3. Pengembangan energi alternatif pengganti BBM belum optimal. 4. Masih rendahnya rasio elektrifikasi dan desa berlistrik di Provinsi
Lampung. 5. Daya mampu pembangkit listrik PT PLN dan IPP masih kurang dan
sebagian besar PLTD mempunyai umur teknis lifetime sudah tua. Strategi dalam pemecahan masalah tersebut adalah sebagai berikut :
1. Pemenuhan kebutuhan energi ramah lingkungan 2. Peningkatan kebutuhan energi, mendorong manusia melakukan
pengembangan sumber energi alternatif salah satunya dari alam yang dapat berupa tenaga air, uap air, angin, matahari, panas bumi, pasang
surut air laut, gelombang laut, nuklir, sampai pemanfaatan sampah organik menjadi biomassa.
14. Sasaran Meningkatnya Angka Melek Huruf
Penuntasan buta aksara merupakan bagian dari fokus pembangunan untuk peningkatan human capital. Hal ini mengingat peran sentral
pendidikan baik sebagai bagian dari pemenuhan hak warga negara, maupun karena daya ungkit pendidikan terhadap tujuanpembangunan yang lain
seperti pembangunan dan pemerataan ekonomi dan sosial. Terlebih lagi, dalam RPJMD Provinsi Lampung 2015-2019, penegasan akan pentingnya
pendidikan juga bisa ditemukan dalam misi 3 yaitu Meningkatkan kualitas pendidikan, kesehatan, iptek dan inovasi, budaya masyarakat dan toleransi
beragama. Dalam tahun 2016, realisasi pencapaian sasaran angka melek huruf telah menunjukkan hasil yang positif. Sebagaimana nampak dalam
tabel di bawah ini, realisasi kinerja tahun 2016 menunjukkan bahwa angka melek huruf tercapai sebesar 96,67 dari target 96,50,atau sebanyak
LKj Provinsi Lampung Tahun 2016
BAB III AKUNTABILITAS KINERJA PEMERINTAH PROVINSI LAMPUNG
140
100,17. Pencapaian ini menunjukkan kinerja yang sangat tinggi.
Sedangkan, bila dilihat dalam kaitannya dengan target kinerja pada akhir tahun RPJMD, pencapaian ini telah menyumbang 98,64 dari rencana
kinerja tahun 2019.
Tabel 3.27 Rencana dan Realisasi Capaian Sasaran Meningkatnya Angka Melek Huruf
No Indikator Capaian
2015 2016
Target Akhir
RPJMD 2019
Capaian sd 2016
terhadap 2019
Target Reali
sasi Realisasi
1
Angka melek huruf
99,88 96,50
96,67 100,17
98,00 98,64
Sumber : Data Olahan Biro Organisasi Setdaprov. Lampung, 2017
Bila melihat data historis dalam kurun 2010-2016, angka melek huruf Provinsi Lampung selama kurun waktu 2010-2016 selalu mengalami
peningkatan. Tahun 2010, capaian angka melek huruf Provinsi Lampung tercatat sebesar 95,70 kemudian naik menjadi 95,84 di tahun 2011,
95,85 tahun 2012, pada tahun 2013 menjadi 95,86 dan 95,87 di tahun 2014. Sedangkan capaian di tahun 2015 angka melek huruf Provinsi
Lampung berada pada 96,00 dan meningkat menjadi 96,20 di tahun 2016.
Tabel 3.28 Capaian Kinerja Angka Melek Huruf Tahun 2010
– 2016 Indikator
2010 2011
2012 2013
2014 2015
2016
Angka Melek
Huruf 95,70
95,84 95,85
95,86 95,87
96,00 96,67
Sumber : BPS Provinsi Lampung, 2016
Grafik 3.15 Perkembangan Angka Melek Huruf Provinsi Lampung Tahun 2010 – 2016
Sumber : Badan Pusat Statistik Provinsi Lampung, 2016. 95.70
95.84 95.85
95.86 95.87
96.00 96.67
2010 2011
2012 2013
2014 2015
2016
ANGKA MELEK HURUF PROVINSI LAMPUNG
LKj Provinsi Lampung Tahun 2016
BAB III AKUNTABILITAS KINERJA PEMERINTAH PROVINSI LAMPUNG
141
Bila dibandingkan dengan tingkat capaian nasional, maka capaian angka melek huruf Provinsi Lampung masih diatas rata
– rata nasional.
Grafik 3.16 Perbandingan Angka Melek Huruf Provinsi Lampung
dengan Nasional Tahun 2010
– 2016
Sumber : Badan Pusat Statistik Provinsi Lampung, 2016.
Peningkatan angka melek huruf juga terkait dengan perluasan dan peningkatan pendidikan non formal. Beberapa data terkait dengan
pendidikan non formal antara lain adalah sebagai berikut : a. PKBM dan TBM berjumlah 544 buah, dengan peserta didik 6.171 dan
jumlah tutor 1.178 orang. b. PAUD berjumlah 5.724 buah dengan peserta didik sebanyak 349.394
anak. Kondisi pencapaian angka melek huruf yang positif menunjukkan hasil
dari program kegiatan yang telah dilakukan, yang menggambarkan bukan hanya peran dari pemerintah. Capaian ini juga menunjukkan kontribusi
penting dari pihak non pemerintah seperti swasta dan organisasi masyarakat yang juga menjadi penyelenggara pendidikan di berbagai
jenjang.
2010 2011
2012 2013
2014 2015
2016
PROV.Lampung NASIONAL
72,27 72,77
73,29 73,81
95,70 95,84
95,85 95,86 95,87
96,00
LKj Provinsi Lampung Tahun 2016
BAB III AKUNTABILITAS KINERJA PEMERINTAH PROVINSI LAMPUNG
142
Selain itu pula, Pemerintah Provinsi Lampung dalam rangka peningkatan dan pengembangan budaya baca meningkatkan layanan
perpustakaan antara lain melalui : a. Pembuatan kartu anggota perpustakaan secara gratis dalam waktu 2
menit, pengembangan akses data koleksi dan pendaftaran anggota melalui website perpustakaan alamat: perpustakaan.lampung.go.id,
serta layanan
E-Resources jurnal
elektronik melalui
portal perpustakaan nasional.
b. Layanan story telling, audio visual gratis, WIFI gratis bagi pemustaka, layanan perpustakaan di LP dan Rutan, serta perpustakaan keliling pada
KabupatenKota, di acara car free day Kota Bandar Lampung dan di pantai wisata.
c. Pengembangan perpustakaan melalui pembinaan semua jenis perpustakaan dan otomasi koleksi lokal content koleksi deposit.
d. Bantuan perpustakaan desa di 10 desa sasaran gerbang desa saburai. e. Mempromosikan perpustakaan pada masyarakat
umum dan dunia pendidikan melalui: mobil perpustakaan keliling dan car free day, penyebaran
brosur dan leaflet, pemberitaan melalui media massa, RRI dan stasiun televisi lokal, bazar buku,
pengukuhan duta baca Provinsi Lampung Ibu Yustin Ficardo oleh Deputi II Bidang Pengembangan dan
Sumber Daya Perpustakaan, serta launching film karakter anak dengan judul berani jujur dan
berwarna itu indah.
f. Peresmian gedung pusat peraga IPTEK PP-IPTEK dan bioskop Sanak Lampung di Museum Lampung
Permasalahan:
1. Banyaknya anak putus sekolah, baik pada jenjang pendidikan dasar maupun pada jenjang pendidikan menengah. Kemiskinan menjadi salah
satu penyebab anak putus sekolah. Persoalan penting, yang dalam
LKj Provinsi Lampung Tahun 2016
BAB III AKUNTABILITAS KINERJA PEMERINTAH PROVINSI LAMPUNG
143
kaitan dengan pendidikan, akan membatasi akses peserta didik terhadap pendidikan.
2. Disparitas dalam memperoleh pendidikan juga terjadi antara penduduk yang tinggal di daerah 3T = terpencil, tertinggal, terluar.
Solusi:
1. Untuk menjawab persoalan tersebut dibuatlah kebijakaan terobosan seperti penyediaan dana BOS dan beasiswa miskin secara massal telah
terbukti dapat menurunkan angka putus sekolah. 2. Dan untuk memecahkan permasalahan yang kedua, Pemerintah
Provinsi Lampung mengadakan bantuan tenaga pengajar tingkat SD dan SMP didaerah terpencil dengan Program Lampung Mengajar.
15. Sasaran Tuntasnya Wajib Belajar Pendidikan 9 Tahun