Hasil Evaluasi Kinerja Instansi Pemerintah Provinsi Lampung

LKj Provinsi Lampung Tahun 2016 BAB III AKUNTABILITAS KINERJA PEMERINTAH PROVINSI LAMPUNG 208 3. Permasalahan tanah proyek nasional land reform Rawasragi. 4. Permasalahan tanah objek land reform di Pulau Sebesi dan Pulau Sebuku Desa Rejang Kecamatan Rajabasa. 5. Permasalahan konvensi hutan Register 22 Way Waya. 6. Sengketa tanah antara KPRI Saptawa Pemerintah Provinsi Lampung dengan pihak keluarga Caropeboka dan bank Indonesia.

31. Sasaran Meningkatnya

Kinerja Pemerintahan Ditandai Dengan Meningkatnya Kepercayaan Publik Melalui Pelayanan Prima Tabel 3.54 Rencana dan Realisasi Capaian Sasaran Meningkatnya Kinerja Pemerintahan Ditandai Dengan Meningkatnya Kepercayaan Publik Melalui Pelayanan Prima No Indikator Capaian 2015 2016 Target Akhir RPJMD 2019 Capaian sd 2016 terhadap 2019 Target Reali sasi Realisasi 1 Hasil Evaluasi Kinerja Instansi Pemerintah Provinsi Lampung CC CC B ASem 120 BB 66,66 2. Hasil Evaluasi Laporan Penyelenggaraan Pemerintah Daerah LPPD Tinggi Tinggi Sangat Tinggi 100 Tinggi 100 Sumber : Data Olahan Biro Organisasi Setdaprov. Lampung, 2017 Kedua indikator pada sasaran meningkatnya kinerja pemerintahan ditandai dengan meningkatnya kepercayaan publik melalui pelayanan prima menunjukkan kinerja yang sangat tinggi yaitu dengan tercapainya target yang telah dirumuskan sebesar 120 persen dan 100 persen. Realisasi hasil evaluasi kinerja instansi Pemerintah Provinsi Lampung tahun 2016 merupakan angka sementara hasil evaluasi kinerja tahun 2015, karena pengumuman resmi dari Kementerian PAN dan RB sampai penyusunan laporan kinerja ini belum keluar.

a. Hasil Evaluasi Kinerja Instansi Pemerintah Provinsi Lampung

Akuntabilitas pemerintah menunjukkan pergeseran baru dalam relasi antara pemerintah dengan publik. Konsep akuntabilitas menunjukkan bahwa pemerintah memiliki kewajiban untuk bisa mempertanggungjawabkan mandat yang diberikan publik untuk mengelola urusan-urusan publik, dengan memberikan pelayanan publik dan pemenuhan hak-hak warga negara. Dalam RPJMD Provinsi LKj Provinsi Lampung Tahun 2016 BAB III AKUNTABILITAS KINERJA PEMERINTAH PROVINSI LAMPUNG 209 Lampung 2015 – 2019 perhatian Provinsi Lampung akan pentingnya akuntabilitas, bisa dilihat dalam rumusan misi ke-5 yaitu Mendukung Supremasi Hukum, Membangun Demokrasi Berbasis Kearifan Lokal, dan Memantapkan Kepemerintahan yang Baik dan Antisipatif . Tata kelola pemerintahan yang baik lazim digambarkan dalam 3 pilar yaitu akuntabilitas, transparansi dan partisipasi. Ketiga kata kunci ini menunjukkan pengakuan akan kontribusi, bukan hanya pemerintah dalam penyelesaian urusan-urusan publik, namun juga masyarakat dan pihak non pemerintah yang lain. Karenanya, partisipasi dan transparansi juga menjadi kunci selain akuntabilitas untuk membuat pengelolaan publik dengan lebih terbuka dan memberi ruang bagi berbagai pihak. Capain kinerja yang dicapai oleh Pemerintah Provinsi Lampung menunjukkan hasil yang sangat tinggi. Tahun 2016 target yang ditetapkan adalah predikat CC untuk akuntabilitas kinerja pemerintah dan berhasil dicapai 120 dengan mendapatkan predikat B. Meskipun, capaian tersebut merupakan angka sementara ASem perolehan evaluasi tahun 2015 karena belum diumumkan secara resmi oleh Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi. Terlebih lagi hasil evaluasi akuntabilitas kinerja tahun 2016 sedang dalam proses ketika laporan ini disusun. Dengan pencapaian predikat B 4, telah menyumbang sebesar 66,66 terhadap target akhir RPJMD yaitu mencapai predikat BB 3 pada tahun 2019. Pencapaian predikat B terhadap evaluasi kinerja instansi Pemerintah Provinsi Lampung tahun 2016 bila dibandingkan dengan tahun 2015 mengalami peningkatan yang cukup signifikan yaitu dari predikat CC 51,14 menjadi B 60,xx. Adapun perbandingan nilai evaluasi atas akuntabilitas kinerja instansi Pemerintah Provinsi Lampung dalam kurun 5 lima Tahun adalah sebagai berikut pada tabel 3.55 : Tabel 3.55 Perbandingan Nilai Evaluasi atas Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Provinsi Lampun Tahun 2011 – 2015 No Komponen Yang Dinilai Bobot Nilai 2012 Nilai 2013 Nilai 2014 Bobot Nilai 2015 Nilai 2016 1 Perencanaan Kinerja 35 18,93 20,52 18,87 30 16,84 - 2 Pengukuran Kinerja 20 9,47 12,32 9,36 25 11,15 - 3 Pelaporan Kinerja 15 7,28 8,16 6,88 15 9,22 - LKj Provinsi Lampung Tahun 2016 BAB III AKUNTABILITAS KINERJA PEMERINTAH PROVINSI LAMPUNG 210 4 Evaluasi Kinerja 10 4,70 4,11 4,63 10 5,27 - 5 Capaian Kinerja 20 9,97 11,04 10,53 20 8,66 - Nilai Hasil Evaluasi 100 50,35 56,15 50,27 100 51,14 60,xx Tingkat Akuntabilitas Kinerja CC CC CC CC B Sumber : Data Olahan Biro Organisasi Setdaprov. Lampung, 2017 Pemerintah Provinsi Lampung telah berupaya mendorong penguatan penerapan Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah pada Kabupaten dan Kota di wilayah Provinsi Lampung serta perangkat daerah di Lingkungan Pemerintah Provinsi Lampung. Langkah-langkah yang telah dilakukan yaitu : 1. Menyelenggarakan Asistensi Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah SAKIP pada bulan Desember 2016 bagi seluruh SKPD dan KabupatenKota di lingkungan Pemerintah Provinsi Lampung dengan melibatkan narasumber dari Kementerian Pendayagunaan Aparatur dan Reformasi Birokrasi. 2. Memberikan arahan penyusunan Indikator Kinerja Utama IKU, perjanjian kinerja, rencana kinerja tahunan dan laporan kinerja di Kabupaten Tanggamus dan Kabupaten Lampung Utara. Sedangkan, dalam rangka meningkatkan peringkat Pemerintah Provinsi Lampung dari Predikat CC menjadi predikat B pada Tahun 2016 telah dilakukan langkah-langkah sebagai berikut : 1. Rapat Tindak Lanjut Hasil Evaluasi Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah AKIP Tahun 2015 yang dilaksanakan pada Hari kamis, 14 Januari 2016 bertempat di Ruang Rapat Asisten Pemerintah Provinsi Lampung yang dihadiri oleh staf ahli bidang Pemerintahan, staf ahli bidang Ekonomi dan Keuangan, staf ahli bidang perekonomian dan pembangunan, staf ahli bidang kesejahteraan rakyat, Asisten bidang Administrasi Umum, Inspektorat, Bappeda, Badan Penelitian Pengembangan dan Inovasi Daerah, Badan Kepegawaian Daerah, Biro Administrasi Pembangunan, Biro Keuangan dan Biro Organisasi 2. Pembinaan dan Bimbingan dalam penyusunan Laporan Kinerja LKj SKPD Tahun 2015 oleh Tim Penyelenggara AKIP Provinsi Lampung Tahun 2016 melalui Biro Organisasi Setda Provinsi Lampung pada bulan Januari – Maret 2016. LKj Provinsi Lampung Tahun 2016 BAB III AKUNTABILITAS KINERJA PEMERINTAH PROVINSI LAMPUNG 211 3. Melaksanakan Asistensi perbaikan dan penyusunan dokumen AKIP pada 17 SKPD sample dilingkungan Pemerintah Provinsi Lampung selama 4 empat hari pada tanggal 5 – 8 September 2016 bertempat di Bappeda Provinsi Lampung. Asistensi tersebut bertujuan untuk memperbaiki dokumen SAKIP SKPD yang di evaluasi sesuai arahan dan masukan dari Tim Evaluator Kementerian PAN RB. 4. Menyelenggarakan workshop SAKIP bagi seluruh SKPD dilingkungan Pemerintah Provinsi Lampung dengan narasumber dari Inspektorat, Bappeda dan Biro Organisasi pada tanggal 8 – 9 November 2016 di Bappeda Provinsi Lampung. Workshop ini bertujuan untuk menyelaraskan dan mensinergikan pemahaman dalam penyusunan laporan kinerja instansi pemerintah Tahun 2016. 5. Tim Penyelenggaraan SAKIP Provinsi Lampung menyampaikan dokumen AKIP SKPD sekaligus konsultasi dan koordinasi dengan Tim Evaluator Kementerian PAN RB. Tim diterima oleh Asisten Deputi Koordinasi Pelaksanaan Kebijakan dan Evaluasi Reformasi Birokrasi Akuntabilitas Aparatur dan Pengawasan yaitu Bapak Ronald Andrea Annas, Ak dan Kepala Bidang Pengaduan Aparatur yaitu Ibu Titi Saraswati, Ak selaku Ketua Tim Evaluator terhadap pelaksanaan AKIP Provinsi Lampung Tahun 2015 pada hari Kamis, 17 November 2016. Permasalahan : 1. Sering bergantinya sumber daya manusia di bidang perencanaan SKPD yang menangani penyusunan PK, RKT, dan LKj sehingga kurang sinkronnya tujuan, sasaran dan indikator yang ditampilkan dalam dokumen renstra dengan PK, RKT dan LKj. 2. Belum adanya sampel laporan kinerja yang baik dan baku untuk dijadikan contoh sehingga penyusunan PK, RKT dan LKj belum optimal. Solusi : 1. Menyelenggarakan workshop dengan narasumber dari Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi. 2. Perlu adanya pendampingan dari Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi. LKj Provinsi Lampung Tahun 2016 BAB III AKUNTABILITAS KINERJA PEMERINTAH PROVINSI LAMPUNG 212

b. Hasil Evaluasi Laporan Penyelenggaraan Pemerintah Daerah