LKj Provinsi Lampung Tahun 2016
BAB III AKUNTABILITAS KINERJA PEMERINTAH PROVINSI LAMPUNG
213
32. asaran Meningkatnya Kapasitas dan Akuntabilitas Kinerja Pelayanan Publik
Penilaian atas laporan keuangan pemerintah daerah dilakukan oleh pihak eksternal yang dalam hal ini dilakukan oleh Badan Pemeriksa
Keuangan BPK. Penilaian oleh lembaga eksternal ini menjadi komponen penting untuk menilai sejauh manakah penilaian yang obyektif bisa
dilakukan terhadap akuntabilitas dan kinerja pemerintah daerah terutama dari segi keuangan. Hal ini menjadi bagian yang menguatkan akuntabilitas
pada aspek pencapaian kinerja yang sudah diuraikan dalam sasaran ke-27 sebelumnya.
Pemeriksaan oleh BPK dilakukan dengan mendasarkan pada UU No. 15 tahun 2004 tentang Badan Pemeriksa Keuangan. Pemeriksaan yang
dilakukan secara periodik setiap tahunnya ini mencakup pemeriksaan terhadap Neraca, Laporan Realisasi Angaran, Laporan Arus Kas, dan catatan
atas Laporan Keuangan. Opini yang dihasilkan atas pemeriksaan ini secara bertingkat terdiri dari Tidak Wajar TW, Tidak Memberikan Pendapat
TMP, Wajar dengan Pengecualian WDP dan yang terbaik adalah Wajar Tanpa Pengecualian WTP.
Tabel 3.58 Rencana dan Realisasi Capaian SasaranMeningkatnya Kapasitas
dan Akuntabilitas Kinerja Pelayanan Publik
Indikator Capaian
2015 2016
Target Akhir
RPJMD 2019
Capaian sd 2016
terhadap 2019
Target Reali
sasi Realisasi
Opini Badan Pemeriksa Keuangan
BPK Terhadap
Pengelolaan Keuangan Daerah
WTP WTP
WTP 100
WTP 100
Sumber : Data Olahan Biro Organisasi Setdaprov. Lampung, 2017
Pada tahun 2016, indikator kinerja terhadap opini Badan Pemeriksaan Keuangan BPK dalam penyelesaian dan kebenaran laporan
keuangan tepat waktu. Pencapaian target atas indikator kinerja persentase ketepatan waktu penyelesaian laporan keuangan Provinsi Lampung.
Dari indikator sasaran strategis yang merupakan Indikator Kinerja Utama IKU opini badan pemeriksa keuangan BPK terhadap pengelolaan
keuangan daerah Pemerintah Provinsi Lampung tahun 2014, menunjukan
LKj Provinsi Lampung Tahun 2016
BAB III AKUNTABILITAS KINERJA PEMERINTAH PROVINSI LAMPUNG
214
capaian 100. Tingkat capaian ini menunjukan pelaksanaan urusan yang terkait di capai melalui dukungan penganggaran dan kerja keras seluruh
stake holder dalam mendukung capaian indikator tersebut. Dengan status
pencapaian opini yang terbaik ini, maka kinerja sasaran ini adalah sangat tinggi. Pencapaian ini apabila dipertahankan, juga sudah memenuhi target
pada akhir tahun RPJMD pada tahun 2019 yaitu opini WTP. Dengan menyandang predikat WTP selama 3 tahun berturut-turut
berarti Pemerintah Provinsi Lampung dianggap mampu memberikan laporan keuangan dengan informasi yang bebas dari salah saji material. Jika
laporan keuangan diberikan opini jenis ini, artinya auditor meyakini berdasarkan bukti-bukti audit yang dikumpulkan, pemerintah dianggap
telah menyelenggarakan prinsip akuntansi yang berlaku umum dengan baik, dan kalaupun ada kesalahan, kesalahannya dianggap tidak material
dan tidak berpengaruh signifikan terhadap pengambilan keputusan. Berdasarkan hasil audit BPK RI Perwakilan Lampung terhadap
Laporan Keuangan Pemerintah Propinsi Lampung Tahun 2012 – 2016 dapat
di sajikan sebagai berikut :
Tabel 3.59 Perbandingan Capaian Kinerja Atas Laporan Keuangan Pemerintah
Provinsi Lampung Tahun 2012 – 2016
No Tahun
Opini BPK 1
2012 Wajar Tanpa Pengecualian WTP
2 2013
Wajar Dengan Pengecualian WDP 3
2014 Wajar Tanpa Pengecualian WTP
4 2015
Wajar Tanpa Pengecualian WTP 5
2016 Wajar Tanpa Pengecualian WTP
Sumber : Biro Keuangan Setdaprov. Lampung, 2016
Laporan Keuangan Pemerintah Provinsi Lampung Tahun Anggaran 2014 sampai 2016 mendapat predikat Wajar Tanpa Pengecualian. Diraihnya
predikat WTP atas LKPD Tahun 2015 diserahkan pada bulan Juni 2016
.
Sementara Laporan Keuangan Pemerintah Provinsi Lampung Tahun Anggaran 2016 pada saat ini masih dalam tahap Audit Badan Pemeriksaan
Keuangan BPK terhadap Pengelolaan Keuangan Daerah.
LKj Provinsi Lampung Tahun 2016
BAB III AKUNTABILITAS KINERJA PEMERINTAH PROVINSI LAMPUNG
215
Gambar 3.18 Wakil Gubernur Lampung saat menerima piagamsertifikasi unqualified opini WTP pada acara rapat kerja Nasional Evaluasi dan Pelaporan Keuangan Pemerintah 2016 atas
keberhasilannya menyusun dan menyajikan laporan keuangan tahun 2015 dengan capaian standar tertinggi dalam akuntansi dan laporan keuangan Pemerintah dari Kepala Badan
Pemeriksa Keuangan RI Perwakilan Lampung, pada tanggal 09 Juni 2016 di Bandar Lampung
Permasalahan :
a. Rendahnya pemahaman pegawai mengenai aturan dan mekanisme kerja. b. Lemahnya pengelolaan data dan informasi hasil pengelolaan keuangan daerah
c. Terbatasnya SDM yang berkualitas. d. Rendahnya koordinasi dalam unit kerja.
e. Komitmen pimpinan untuk meningkatkan kualitas pengelolaan keuangan
daerah belum cukup tinggi. f. Rendahnya etos kerja personil.
g. Belum tersedianya juklak dan juknis sebagai panduan kerja secara lengkap. h. Terbatasnya kewenangan yang dimiliki.
Solusi:
a. Memotifikasi SDM untuk selalu meningkatkan kapasitas SDM melalui diklatkursus keuangan daerah.
b. Melaksanakan Program Rencana Kerja Tahunan secara konsisten dengan tetap berpodoman pada peraturan Per-UU yang berlaku.
c. Mengoptimalkan pelaksanaan RKT dengan pemanfaatkan anggaran dan sarana yang dimiliki.
d. Meningkatkan Koordinasi dengan Perangkat Daerah lain dalam kegiatan pengelolaan keuangan daerah.
e. Terdapatnya peraturan Perundang-undangan yang mendukung kinerja pengelolaan keuangan daerah.
LKj Provinsi Lampung Tahun 2016
BAB III AKUNTABILITAS KINERJA PEMERINTAH PROVINSI LAMPUNG
216
f. Adanya koordinasi antara instansi pengelolaan keuangan. g. Adanya kerjasama dengan instansi vertikal keuangan yang lebih tinggi.
33. Sasaran Terwujudnya Pemerintahan Yang Bersih Dan Bebas KKN