LKj Provinsi Lampung Tahun 2016
BAB III AKUNTABILITAS KINERJA PEMERINTAH PROVINSI LAMPUNG
222
dan Unsur Program dan Pengelolaan program Diklat sesuai dengan bobot masing-masing. Penetapan akreditasi Lembaga Diktat dapat
dilakukan apabila masing-masing unsure akreditasi memiliki nilai paling rendah 71,00. Lembaga Diklat yang nilai total akreditasinya
71,00 atau lebih dinyatakan layak, dan akan ditetapkan secara tertulis dalam Surat Keputusan dan diberikan Sertifikat Akreditasi
oleh Instansi Pembina. Lembaga Diklat yang nilai akreditasinya di bawah
71,00 dinyatakan
tidak layak,
selanjutnya akan
diberitahukan secara tertulis kepada Lernbaga Diklat yang bersangkutan. Nilai kelayakan akreditasi Lembaga Diklat terdiri atas
3 kategori yaitu : 1. A untuk rentang nilai antara 91,00 s.d 100;
2. B untuk rentang nilai antara 81,00 s.d 90,99; dan 3. C untuk rentang nilai antara 71,00 s.d 80,99.
Penetapan kelayakan melaksanakan akreditasi Lembaga Diklat pada Instansi Pengakreditasi Diklat dilakukan apabila masing-
masing unsur akreditasi memiliki nilai paling rendah 81,00. Masa berlaku Sertifikat Akreditasi Lembaga Diklat: Kategori A adalah 5
lima tahun; Kategori B adalah 3tiga tahun; dan Kategori C adalah 2 dua tahun. Masa berlaku Sertifikat Instansi Pengakreditasi
Diklat dalam melaksanakan akreditasi Diklat adalah 5 lima tahun.
Oleh karena itu, Badan Diklat Daerah Provinsi Lampung Tahun 2016 ini masih berakreditasi B keputusan oleh Lembaga Administrasi
Negara dengan predikat B dengan nomor : 3586K.1PDP.10.4, untuk
penyelenggaraan Diklat :
1. Prajabatan Golongan I dan II dengan kategori Akreditasi B untuk
masa berlaku 3 Tiga Tahun.
2. Prajabatan Golongan III dengan kategori Akreditasi B untuk masa
berlaku 3 Tiga Tahun.
3. Kepemimpinan Tingkat IV dengan kategori Akreditasi B untuk masa
berlaku 3 Tiga Tahun.
4. Kepemimpinan Tingkat III dengan kategori Akreditasi B untuk masa
berlaku 3 Tiga Tahun.
LKj Provinsi Lampung Tahun 2016
BAB III AKUNTABILITAS KINERJA PEMERINTAH PROVINSI LAMPUNG
223
Gambar 3.19 Sertifikat Akreditasi Bandiklatda
35. Sasaran Meningkatnya Kualitas Kehidupan Berdemokrasi Dengan Proses Demokrasi yang Menghargai Kebebasan, Persamaan, Keadilan Dalam
Kerangka Supremasi Hukum
IDI adalah indikator
komposit yang
menunjukkan tingkat perkembangan demokrasi di Indonesia. Tingkat capaiannya diukur
berdasarkan pelaksanaan dan perkembangan tiga aspek demokrasi, yaitu adalah Kebebasan Sipil Civil Liberty, Hak-Hak Politik Political Rights, dan
Lembaga-lembaga Demokrasi Institution of Democracy.
IDI bertujuan
untuk mengukur
secara kuantitatif
tingkat perkembangan demokrasi. Dari indeks tersebut akan terlihat perkembangan
demokrasi sesuai dengan ketiga aspek yang diukur. Di samping level nasional, IDI juga dapat memberikan gambaran perkembangan demokrasi di
provinsi-provinsi seluruh Indonesia. IDI merupakan indikator yang tidak hanya melihat gambaran demokrasi yang berasal dari sisi kinerja
pemerintahbirokrasi saja. Namun, juga melihat perkembangan demokrasi dari aspek peran masyarakat, lembaga legislatif DPRD, partai politik,
lembaga peradilan dan penegak hukum. Oleh karena itu, perkembangan IDI merupakan tanggung jawab bersama semua stakeholder, tidak hanya
pemerintah saja.
LKj Provinsi Lampung Tahun 2016
BAB III AKUNTABILITAS KINERJA PEMERINTAH PROVINSI LAMPUNG
224
Tabel 3.63 Rencana dan Realisasi Capaian SasaranMeningkatnya Kualitas Kehidupan
Berdemokrasi Dengan
Proses Demokrasi
yang Menghargai Kebebasan, Persamaan, Keadilan Dalam Kerangka
Supremasi Hukum
Indikator Capaian
2015 2016
Target Akhir
RPJMD 2019
Capaian sd 2016
terhadap 2019
Target Reali
sasi Realisasi
Indeks Demokrasi
71,62 72,00
65,95 91,60
73,50 89,73
Sumber : Data Olahan Biro Organisasi Setdaprov. Lampung, 2017
Indeks demokrasi Indonesia Provinsi Lampung terealisasi sebesar 65,95 atau 91,60 persen. Capaian ini menurun jika dibandingkan dengan capaian tahun
2015 sebesar 71,62 atau 99,63 dari target sebesar 71,88. Realisasi ini merupakan indeks demokrasi Indonesia tahun 2015, tetapi menunjukkan kinerja
yang sangat tinggi. Digunakannya data IDI tahun 2015, karena pada saat
penyusunan laporan ini IDI tahun 2016 masih dalam proses penghitungan oleh Badan Pusat Statistik dan baru dapat dipublikasikan pada bulan Agustus 2017
mendatang. Indeks Demokrasi Indonesia IDI Lampung 2015 sebesar 65,95 dari skala 0
sampai 100, angka ini turun 5,67 poin dibandingkan dengan IDI Lampung 2014 sebesar 71,62. Meskipun mengalami penurunan, tingkat demokrasi Lampung
masih tetap berada pada kategori sedang. Tingkat demokrasi dikelompokkan e jadi tiga katergori yak i baik i deks 0 , seda g i deks 0 –80, dan
buruk i deks 0 . Perkembangan IDI Lampung dari 2009 hingga 2015 mengalami fluktuasi
2009 sebesar 67,47, 2010 sebesar 67,8,2011 sebesar 74,08, 2012 sebesar 72,26, 2013 sebesar 63,13 dan 2014 sebesar 71,62. Meskipun demikian, tingkat
demokrasi Lampung berdasarkan penghitungan Indeks sejak tahun 2009 hingga 2015 tetap masih berada pada kategori sedang. Hal ini menunjukkan IDI sebagai
sebuah alat untuk mengukur perkembangan demokrasi yang khas Indonesia, memang dirancang untuk sensitif terhadap naik-turunnya kondisi demokrasi.
Karena IDI disusun berdasarkan evidence based kejadian sehingga potret yang dihasilkan IDI merupakan refleksi realitas yang terjadi pada tahun yang
bersangkutan.
LKj Provinsi Lampung Tahun 2016
BAB III AKUNTABILITAS KINERJA PEMERINTAH PROVINSI LAMPUNG
225
Grafik 3.32 Perkembangan IDI Lampung 2009
– 2015
Sumber : Berita Resmi Statistik, BPS Lampung No.1608Th.II, 13 Agustus 2015
3.3 PENCAPAIAN KINERJA LAINNYA 3.3.1 INDEKS PEMBANGUNAN MANUSIA IPM