LKj Provinsi Lampung Tahun 2016
BAB III AKUNTABILITAS KINERJA PEMERINTAH PROVINSI LAMPUNG
157
Gambar 3.9 Angka Kematian Bayi 0 – 1 tahun berdasarkan perhitungan
matematika di Provinsi Lampung tahun 2014 - 2016
Jumlah kasus kematian bayi 0 - 1 tahun di Provinsi Lampung tahun 2016 sebesar 122 kasus. Bila dilihat berdasarkan sebaran kasus kematian bayi di
15 Kabupaten Kota maka ada 7 tujuh Kabupaten Kota yang memiliki lebih dari 9 kasus kematian seperti terlihat pada grafik dibawah ini :
Gambar 3.10 Distribusi kasus kematian Ibu di Kabupaten Kota Se-Provinsi Lampung tahun 2016
d.
Prevalensi Balita Kurang Gizi Underweight
Status gizi merupakan salah satu faktor yang menentukan kualitas tumbuh kembang seseorang yang pada akhirnya berpengaruh terhadap kualitas
Sumber Daya Manusia SDM. Status gizi masyarakat sering digambarkan dengan besaran masalah gizi pada kelompok anak balita. Indikator status gizi yang
dipakai adalah prevalensi kekurangan gizi underweight pada balita. Data status gizi selama ini didapatkan dari survey seperti SDKI atau Riset
Kesehatan Dasar Riskesdas. Data status gizi yang didapatkan dari survey akan
2014 2015
2016 AKI
87.15 103.36
81.07 50
100 150
A K
I
122 14
13 13
12 11
10 10
8 7
7 5
4 3
3 2
20 40
60 80
100 120
140
Provinsi Lampung Selatan
Pringsewu Lampung Utara
Pesisir barat Pesawaran
Bandar Lampung Way Kanan
LKj Provinsi Lampung Tahun 2016
BAB III AKUNTABILITAS KINERJA PEMERINTAH PROVINSI LAMPUNG
158
menggambarkan status gizi yang ada di populasi, namun masalahnya data status gizi ini tidak dapat didapatkan setiap tahun. Data status gizi dapat juga
didapatkan dari kegiatan Pemantauan Status Gizi PSG. Prevalensi kekurangan gizi underweight pada balita di Provinsi
Lampung berdasarkan hasil PSG tahun 2016 sebesar 14,10. Angka ini bila dibandingkan dengan target Provinsi Lampung sebesar 18,04 maka angkanya
sudah berada dibawah target yang ditetapkan dengan capaian kinerja sebesar
121,84 dengan kriteria penilaian kinerja Sangat Tinggi. Bila dibandingkan,
realisasi tahun 2016 terhadap target RPJMD tahun 2019 sebesar 17,00 maka
capaian kinerja mencapai 117,06 dengan kriteria penilaian kinerja Sangat Tinggi.
e. Angka Penemuan Kasus TB semua tipe yang dilaporkanCase
Notification RateCNR per 100.000 penduduk
Angka kesakitan Tuberkulosis untuk semua tipe Paru, kulit, tulang dan lain-lain yang dilaporkan menggunakan Indikator Case Notification Rate per
100.000 penduduk. Indikator Case Notification Rate CNR merupakan salah satu indikator yang digunakan dalam menggambarkan pengendalian penyakit
Tuberkulosis. Case Notification Rate CNR adalah angka yang menunjukkan jumlah seluruh pasien TB yang ditemukan dan dicatat diantara 100.000
penduduk. Angka CNR berguna untuk menunjukkan kecenderungan peningkatan atau penurunan penemuan TB disuatu wilayah.
Angka Case Notification Rate CNR diantara 100.000 penduduk di Provinsi Lampung tahun 2016 sebesar 75 per 1000 peduduk sd tw 3. Angka ini
bila dibandingkan dengan target Provinsi Lampung sebesar 109 per 100.000 penduduk maka angkanya belum mencapai target yang ditetapkan Capaian
kinerja sebesar 68,81 dengan kriteria penilaian kinerja Sedang. Bila
dibandingkan realisasi tahun 2016 sebesar 75 per 100.000 penduduk data sd tw 3 dengan target tahun 2019 sebesar 154 per 100.000 penduduk, maka capaian
kinerja mencapai 48,70 dengan kriteria penilaian kinerja Sangat Rendah.
LKj Provinsi Lampung Tahun 2016
BAB III AKUNTABILITAS KINERJA PEMERINTAH PROVINSI LAMPUNG
159
Angka Case Notification Rate CNR diantara 100.000 sebesar 75 per 100.000 penduduk pada tahun 2016 adalah angka provinsi, namun kita lihat
berdasarkan distribusi angka Angka Case Notification Rate CNR diantara 100.000 maka masih ada 9 sembilan Kabupaten Kota yang Case Notification
Rate CNR diantara 100.000 kurang 109 per 100.000 penduduk Trend Angka Penemuan kasus Tuberkulosis TB baik untuk TB paru dan
ekstra paru atau Angka Case Notification Rate CNR diantara 100.000 penduduk sebesar 75 per 100.000 penduduk. Selama 2 dua tahun ini cenderung menurun
dalam artian belum mencapai target yang diharapkan yaitu angka penemuan yang setinggi-tingginya. Berdasarkan hasil laporan yang diterima dari Kabupaten
Kota selama 2 tahun terakhir cenderung menurun, seperti terlihat pada grafik berikut ini :
Ket. Data tahun 2016 masih data sementara data sd tw 3
Gambar 3.11 Capaian Angka Penemuan Tuberkulosis TB per 100.000 penduduk tahun 2015
– 2016 Trend Angka Penemuan kasus Tuberkulosis TB baik untuk TB paru dan
ekstra paru atau Angka Case Notification Rate CNR diantara 100.000 penduduk tahun 2016 di Provinsi Lampung, bila dilihat berdasarkan KabupatenKota, maka
hanya ada 2 kabupaten kota yang mencapai target sd triwulan 3 yaitu Kota Bandar Lampung dan Kota Metro, sedangkan 13 tigabelas KabupatenKota
lainnya angka penemuannya masih dibawah target CNR Provinsi Lampung,
seperti terlihat pada grafik dibawah ini.
2015 2016
Target Renstra 99
109 CNR
99 75
50 100
150
CN R
TB p
e r
100. 000
p e
n d
u d
u k
LKj Provinsi Lampung Tahun 2016
BAB III AKUNTABILITAS KINERJA PEMERINTAH PROVINSI LAMPUNG
160
Gambar 3.12 Distribusi Angka Case Notification Rate CNR Tuberkulosis diantara 100.000 penduduk di Kabupaten Kota Tahun 2016
sd tw 3
f. Prevalensi HIV AIDS per 100 Penduduk Usia 15 Tahun
Prevalensi HIV adalah jumlah penduduk laki – laki dan perempuan yang
berusia 15-49 tahun yang positif HIV dibagi dengan jumlah penduduk laki – laki
dan perempuan pada usia yang sama yaitu 15-49 tahun, dikalikan dengan 100. Untuk mendapatkan angka ini, idealnya dilakukan dengan survey, namun
mengingat untuk pelaksanaan survey ini memerlukan penyiapan yang cukup rumit dan adanya keterbatasan sumberdaya. Saat ini angka prevalensi HIV
didapatkan dengan menggunakan pemodelan matematika. Berdasarkan hasil pemeriksaan status HIV terhadap 7.449 orang yang
datang memeriksa VCT, maka diketahui yang positif HIV sejumlah 267 orang 3,58. Sehingga, prevalensi HIV persen pada kelompok usia 15-49 tahun
sebesar 0,005 dan bila dibandingkan dengan target secara nasional yaitu kurang dari 0,5, maka provinsi Lampung, penularan HIV masih dapat
dikendalikan. Prevalensi HIV per 100 penduduk usia 15 tahun di Provinsi
Lampung tahun 2016 sebesar 0,01. Angka ini bila dibandingkan dengan target Provinsi Lampung tahun 2016 sebesar 0,49, maka angkanya sudah mencapai
target yang ditetapkan dengan capaian kinerja sebesar 197,96 dengan kriteria
penilaian kinerja Sangat Tinggi. Bila dibandingkan, realisasi tahun 2016 dengan
target RPJMD tahun 2019 sebesar kurang dari 0,49 per 100 penduduk usia 15 tahun maka capaian kinerja mencapai 197,96 dengan kriteria penilaian
kinerja Sangat Tinggi.
33 38
38 39
43 52
56 68
69 75
80 90
90 96
117 155
20 40
60 80
100 120
140 160
180 Lampung Barat
Mesuji Tulang B Barat
Pringsewu Tanggamus
Lampung Tengah Lampung Utara
Way Kanan Lampung Timur
Provinsi Pesawaran
Lampung Selatan Tulang Bawang
Pesisir barat Metro
Bandar Lampung
LKj Provinsi Lampung Tahun 2016
BAB III AKUNTABILITAS KINERJA PEMERINTAH PROVINSI LAMPUNG
161
Trend capaian prevalensi HIVAIDS penduduk selama 6 tahun terakhir cenderung menurun dari 0,03 2010 menjadi 0,01 2016 dan capaian ini
telah berada di bawah target 0,49, seperti terlihat pada grafik di bawah ini : Gambar 3.13
Trend Prevalensi HIV AIDS di Provinsi Lampung 2010 - 2016
Ket : data tahun 2016 : data sementara Sumber : Dinas Kesehatan Prov.Lampung, 2017
g. Menurunkan Angka Kesakitan Malaria positif menjadi 0,10 per 1000