Indeks Kepuasan Masyarakat AKUNTABILITAS KINERJA

LKj Provinsi Lampung Tahun 2016 BAB III AKUNTABILITAS KINERJA PEMERINTAH PROVINSI LAMPUNG 220 dokumen perencanaan daerah, mulai dari dokumen RKPD menjadi dokumen DPA; 3. Pemanfaatan aplikasi perencanaan, dalam hal ini SIPPD yang optimal; 4. Sinergi antara aplikasi perencanaan SIPPD dengan aplikasi anggaran SIMDA.

b. Indeks Kepuasan Masyarakat

Pelayanan dinilai memuaskan apabila dapat memenuhi kebutuhan dan harapan pengguna layanan. Atas dasar ini, kepuasan penduduk dapat dijadikan acuan bagi keberhasilan pelaksanaan program pemerintah sebagai lembaga pelayanan publik. Pemerintah daerah dikatakan berhasil apabila tingkat kepuasan penduduk tinggi. Tahun 2016 indeks kepuasan masyarakat tercapai 97,34 atau terealisasi sebesar 6,23 dari target 6,40 persen yang ditetapkan. Realisasi sebesar 6,23 ini didapat berdasarkan hasil survey harapan masyarakat yang menunjukkan bahwa tingkat kepuasan masyarakat Provinsi Lampung terhadap pelayanan yang diberikan pemerintah secara keseluruhan terlihat dari besaran tingkat kepuasan masyarakat yaitu sebesar 6,23. Grafik 3.31 Tingkat Kepuasan Masyarakat Menurut Aspek Kinerja Pemerintah di Provinsi Lampung Tahun 2016 Sumber : Laporan Hasil Survey Harapan Masyarakat Provinsi Lampung 2016, BPS Lampung, 2016 6.98 6.87 6.32 6.25 6.15 6.13 6.05 5.86 5.83 5.82 5 5.5 6 6.5 7 7.5 Pendidikan Kesehatan Perumahan Lingkungan Energi Transportasi Birokrasi Hukum Keamanan Infrstruktur Dasar Ekonomi Ketenagakerjaan Kemiskinan Kelompok Rentan Tingkat Kepuasan Masyarakat LKj Provinsi Lampung Tahun 2016 BAB III AKUNTABILITAS KINERJA PEMERINTAH PROVINSI LAMPUNG 221 Dari penilaian terhadap sepuluh aspek kinerja pemerintah, pelayanan pendidikan dan kesehatan merupakan aspek yang memiliki tingkat kepuasan tertinggi dengan nilai hampir mencapai angka 7. Pelayanan pada aspek pendidikan seperti penyediaan sarana dan prasarana gedung sekolah, penyediaan guru yang memadai baik jumlah dan kualitasnya, pelaksanaan belajar mengajar. Kondisi ini bisa ditemui di seluruh kabupatenkota, dimana masyarakatnya memberikan penilaian kepuasan lebih besar terhadap aspek pendidikan dibanding dengan pelayanan pada aspek lainnya. Begitu pula dengan aspek kesehatan, pelayanan pemerintah seperti penyediaan rumah sakit, puskesmas beserta tenaga kesehatan yng memadai, memfasilitasi berdirinya rumah sakit dan klinik swasta, serta kebijakan lain terkait pelayanan kesehatan memiliki tingkat kepuasan sebesar 6,8. Aspek perumahan dan lingkungan menempati posisi ketiga dengan nilai 6. Sedangkan, untuk aspek ekonomi dan ketenagkerjaan, serta aspek kemiskinan dan kelompok rentan perlu menjadi perhatian lebih bagi pemerintah untuk ditingkatkan karena aspek ini yang memiliki tingkat kepuasan masyarakat terendah dibawah angka 6.

c. Akreditasi Kelembagaan Badan Diklat