LKj Provinsi Lampung Tahun 2016
BAB III AKUNTABILITAS KINERJA PEMERINTAH PROVINSI LAMPUNG
217
Tabel 3.61 Jumlah Kerugian Keuangan NegaraDaerah dan Kewajiban Penyetoran
Kepada NegaraDaerah di Provinsi Lampung Tahun 2016
No Tahun
Kerugian NegaraDaerah Kewajiban Setor
NegaraDaerah
1. 2.
3. 4.
5. 2012
2013 2014
2015 2016
Rp. 147.852.269,38 Rp. 66.114.131.00
Rp. 62.324.125.52 Rp. 113.724.744,00
Rp. 158.511.425,00 Rp. 5.740.383.241,12
Rp. 6.131.429.597.00 Rp. 1.011.513.852,00
Rp. 563.354.450,00 Rp. 178.109.908,31
Sumber : Inspektorat Provinsi Lampung, 2016
Sasaran pemeriksaan dilakukan untuk pembinaan dan pengawasan pada obyek pemeriksaan Perangkat Daerah PD Provinsi dan KabupatenKota se
Provinsi Lampung serta penanganan pengaduan masyarakat maupun masyarakat yang disampaikan kepada Gubernur Lampung di sampaikan kepada
Pemerintah Provinsi Lampung untuk memperoleh penanganan lebih lanjut. Penurunan pelanggaran terhadap standar atas pelaksanaan tugas PD sesuai
dengan aspek pembinaan dan pengawasan dapat terlihat dari terciptanya akuntabilitas kinerja yang baik di lingkungan pemerintah. Dari arah
kebijaksanaan pengawasan ditetapkan sasaran pemeriksaan sebagai langkah operasional
meliputi pemeriksaan
reguler terhadap
penyelenggaraan pemerintahan provinsi, pemeriksaan kasus-kasus pengaduan, pemeriksaan
berkala dan akhir masa jabatan bupatiwalikota terhadap penyelenggaraan pemerintahan kabupatenkota, pelaksanaan tindak lanjut hasil pemerisaan
Aparat Pengawas Fungsional AFP di daerah. Dalam upaya penurunan pelanggaran terhadap standar atas pelaksanaan
tugas PD sesuai aspek pembinaan dan pengawasan hal – hal yang telah
dilakukan yaitu : a. Pelaksanaan pengawasansupervisi atau monitoring internal secara berkala;
b. Penanganan kasus pengaduan di lingkungan Pemerintah Daerah pemeriksaan kasuskhusus;
c. Tindak lanjut hasil temuan pengawasan; d. Koordinasi pengawasan yang lebih komprehensif;
e. Evaluasi berkala temuan hasil pengawasan; f.
Evaluasi Kinerja Penyelenggaraan Pemerintah Daerah; g. Pengendalian
manajemen pelaksanaan
kebijakan Kepala
Daerah Pemeriksaan reguler;
h. Monitoring zona integritas wilayah bebas korupsi; i.
Pembinaan sistem pengendalian intern pemerintah;
LKj Provinsi Lampung Tahun 2016
BAB III AKUNTABILITAS KINERJA PEMERINTAH PROVINSI LAMPUNG
218
j. Rencana aksi daerah pencegahan dan pemberantasan korupsi;
k. Koordinasi pengawasan yang lebih komprehensif; l.
Unit Pelayanan Gratifikasi; m. Whole Blower System;
n. Verifikasi Ijasah ASN; o. Pembinaan LHKASN dan LHKPN;
p. Pembinaan kepegawaian fungsional; q. Reviu RKA;
r.
Monitoring dan evaluasi pengadaan barang dan jasa; s.
Evaluasi Lakip; t.
Rakorwasda Tahun 2015; u. Monitoring penilaian mandiri pelaksanaan reformasi birokrasi PMPRB.
Permasalahan :
1. Lambatnya tanggapan dan tindak lanjut dari obyek pemeriksaan atas laporan hasil pemeriksaan yang ditemukan oleh pemeriksa.
2. Waktu pemeriksaan yang dirasa kurang cukup atas pelaksanaan tugas
pemeriksaan.
3. Masih lemahnya SPIP di SKPD Pemerintah Provinsi Lampung dan KabupatenKota.
4. Perlunya dukungan regulasi untuk mendorong percepatan terciptanya zona wilayah bebas korupsi dan zona wilayah bebs bersih melayani pada SKPD.
34. Sasaran Meningkatnya Kinerja Pelayanan Publik yang Memuaskan Masyarakat dan Kualitas Pelayanan yang Merata
Tabel 3.62 Rencana dan Realisasi Capaian SasaranMeningkatnya Kinerja Pelayanan Publik yang Memuaskan Masyarakat dan Kualitas
Pelayanan yang Merata
No Indikator
Capaian 2015
2016 Target
Akhir RPJMD
2019 Capaian
sd 2016
terhadap 2019
Target Reali
sasi Realisasi
1 Konsistensi Antar Dokumen
Perencanaan 100
100 100
100 100
100 2.
Indeks Kepuasan Masyarakat Skala 1 -10
6,23 6,40
6,23 97,34
7,00 89,00
3. Akreditasi
Kelembagaan Badan Diklat
B B
B 100
A 67
Sumber : Data Olahan Biro Organisasi Setdaprov. Lampung, 2017
Capaian sasaran meningkatnya kinerja pelayanan publik yang memuaskan masyarakat dan kualitas pelayanan yang merata ketiga
LKj Provinsi Lampung Tahun 2016
BAB III AKUNTABILITAS KINERJA PEMERINTAH PROVINSI LAMPUNG
219
indikator kinerja utamanya menunjukkan kinerja yang sangat tinggi dengan
capaian ≥ sesuai dengan yang telah direncanakan.
a. Konsistensi Antar Dokumen Perencanaan