LKj Provinsi Lampung Tahun 2016
BAB III AKUNTABILITAS KINERJA PEMERINTAH PROVINSI LAMPUNG
150
16.  Sasaran  Meningkatnya  Tingkat  Pendidikan  Masyarakat  Ke  Jenjang Menengah Dan Tinggi
Dalam  rangka  mewujudkan  visi  dan  menjalankan  misi  pendidikan nasional,diperlukan  suatu  acuan  dasar  oleh  setiap  penyelenggara  dan
satuan  pendidikan,yang  antara  lain  meliputi  kriteria  minimal  dari  berbagai aspek  yang  terkait  dengan  pendidikan.  Dalam  mencapai  tujuan  pendidikan
nasional  peran  dan  tanggung  jawab  guru  sangat  mutlak.  Dalam  hal  ini, meningkatnya  tingkat  pendidikan  masyarakat  ke  jenjang  menengah  dan
tinggi di Provinsi Lampungdi tahun 2016 mengalami peningkatan. Sesuai  amanat  Undang-Undang  Nomor  23  Tahun  2014,  maka
Pemerintah  Provinsi  Lampung  bertanggungjawab  untuk  menyelengarakan pendidikan  tingkat  SMASMK.  Untuk  itu  akan  dibentuk  5  lima  SMA  dan
SMK sebagai sekolah rujukan. Perkembangan APK dan APM SMASMKMAPaket C Provinsi Lampung
Tahun 2012 – 2016 ditunjukkan pada grafik berikut :
Grafik 3.20.a Perkembangan  APK  dan  APM  SMASMKMAPaket  C  Provinsi
Lampung Tahun 2012
– 2016
Sumber : Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Provinsi Lampung, 2016
Dari  data  grafik  APK  dan  APM  SMASMKMAPaket  C,dalam  empat periode terakhir,situasinya sebagai berikut :
1.  Terjadi  peningkatan  APK  SMASMKMAPaket  C  di  Provinsi  Lampung dalam  lima  periode  terakhir,yakni  dari  tahun  2012  sebesar  63,51
meningkat  menjadi  66,67  di  tahun  2015,  dan  pada  tahun  2016  APK menjadi 82,98, walaupun sempat mengalami penurunan ditahun 2014.
63.51 64.68
64.35 70.00
82.98
48.05 48.75
49.45 62.00
58.85
2012 2013
2014 2015
2016
APK SMASMKMAPaket C APM SMASMKMAPaket C
LKj Provinsi Lampung Tahun 2016
BAB III AKUNTABILITAS KINERJA PEMERINTAH PROVINSI LAMPUNG
151
2.  Terjadi  peningkatan  APM  SMASMKMAPaket  C  di  Provinsi  Lampung dalam  lima  periode  terakhir,  yakni  dari  tahun  2012  sebesar  48,05
meningkat menjadi 58,85 di tahun 2016.
17.  Sasaran  Meningkatkan  Indeks  Pembangunan  dan  Derajat  Kesehatan Masyarakat
Tujuan  meningkatkan  indeks  pembangunan  dan  derajat  kesehatan masyarakat  dengan  indikator  angka  harapan  hidup  UHH  dan  prevalensi
balita  gizi  kurang  dengan  sasaran  meningkatkan  indeks  pembangunan  dan derajat  kesehatan  masyarakat  diukur  melalui  8  delapan  indikator  seperti
pada tabel 3.30 berikut :
Tabel 3.30 Rencana
dan Realisasi
Capaian Sasaran
Meningkatkan Indeks
Pembangunan dan Derajat Kesehatan Masyarakat
NO Indikator
Capaian 2015
2016 Target
Akhir RPJMD
Renstra 2019
Capaian 2016
terhadap 2019
Target Realisasi
1 Meningkatnya  Angka
Harapan Hidup AHH 70
69,75 69,90
100,07 72
97,08 2
Menurunnya Angka
Kematian Bayi  0  -  1 tahun  AKB  per  1000
lahir hidup 4,88
30 3,76
187,47 24
184,33
3 Menurunnya
Angka Kematian Ibu AKI per
100.000 lahir hidup 103,36
333 81,07
175,65 309
173,76 4
Menurunnya Prevalensi  balita  gizi
kurang Underweight 15,64
18,08 14,10
121,84 17
117,06 5
Meningkatanya  Angka penemuan  kasus  TB
semua tipe
yang dilaporkanCase
Notification  Rate  per 100.000penduduk
99 109
75 68,81
154 48,70
6 Menurunnya
Angka Kesakitan
positif malaria API per 1000
penduduk 0,43
0,30 0,47
43,33 0,10
40,00 7
Menurunnya Prevalensi  HIV  AIDS
per  100  penduduk usia  15 tahun
0,01 0,49
0,01 197,96
0,49 197,96
8 Menurunnya
Angka Kesakitan  DBD  per
100.000 penduduk 38,51
49 56,23
85,24 46
77,76 Sumber : Data Olahan Biro Organisasi Setdaprov. Lampung, 2017
LKj Provinsi Lampung Tahun 2016
BAB III AKUNTABILITAS KINERJA PEMERINTAH PROVINSI LAMPUNG
152
Dari  8  indikator  sasaran  strategis  yang  merupakan  Indikator  Kinerja Utama  IKU  Gubernur  Lampung  di  bidang  kesehatan  tahun  2016,  6  indikator
menunjukkan  capaian  lebih  dari  100.  Tingkat  capaian  ini  menunjukkan pelaksanaan  urusan  yang  terkait  dicapai  melalui  dukungan  penganggaran  dan
kerja  keras  seluruh  stake  holder  dalam  mendukung  capaian  indikator  tersebut. Sedangkan, untuk indikator yang belum mencapai 100 pada tahun 2016, masih
perlu dilakukan kerja keras, fokus dan terarah. Berdasarkan skala nilai peringkat kinerja pada Peraturan Menteri Dalam
Negeri  nomor 54 tahun 2010  terdapat  6  indikator  75  dengan  kriteria  kinerja
sangat tinggi ST dan 1 indikator 12,50 dengan kriteria kinerja Tinggi T dan
1 indikator dengan capaian kinerja sedang 12,50.
a. Angka Harapan Hidup