Dengan demikian, luas minimum yang diperlukan untuk sebuah pos medis lanjutan adalah 73 m2.
2.16.9. Tenaga Pelaksana Pos Medis Lanjutan Standar
Tenaga pelaksana pos medis lanjutan standar dapat dibedakan berdasarkan lokasi tempat pemberian pelayanan, baik itu triase maupun perawatan seperti berikut.
1. Tempat Triase, tenaganya terbagi sesuai :
a. Triase Gawat Darurat
1 Pelaksana triase, terdiri dari seorang dokter yang telah berpengalaman
dianjurkan dokter yang bekerja di Unit Gawat Darurat Rumah Sakit, ahli anestesi atau ahli bedah.
2 Dibantu oleh perawat, Tenaga Medis Gawat Darurat, atau tenaga
pertolongan pertama. 3
Petugas administrasi yang bertugas untuk meregistrasi korban. b.
Triase Non Gawat Darurat 1
Pelaksana triase adalah perawat yang berpengalaman, perawat atau Tenaga Medis Gawat Darurat.
2 Dibantu oleh tenaga pertolongan pertama.
3 Petugas administrasi diambil dari tenaga pertolongan pertama.
Pada pos medis lanjutan standar hanya satu tim triase yang akan bekerja memberi pelayanan kepada seluruh korban dimana tim ini beranggotakan
sebagaimana yang telah disebutkan diatas untuk tim triase Gawat Darurat. Tempat
Universitas Sumatera Utara
triase hanya diperuntukkan sebagai tempat menerima korban, tidak sebagai tempat perawatanpengobatan.
2. Tempat Perawatan, tenaganya terbagi sesuai:
a. Tempat Perawatan Gawat Darurat
1 Penanggung jawab perawatan gawat darurat, merupakan seorang dokter
spesialis, konsultan atau dokter terlatih. Penanggung jawab perawatan gawat darurat ini akan bekerja untuk menjamin suplai ke pos medis
lanjutan, mengatur pembuangan alat dan bahan yang telah dipakai dan komunikasi radio. Ia juga akan berfungsi sebagai manajer bagi pos medis
lanjutan. 2
Tempat perawatan merah terdiri dari : a
Ketua tim, merupakan seorang ahli anastesi, doketr unit gawat darurat atau seorang perawat yang berpengalaman.
b Perawatpenata anestesi danatau perawat dari Unit Gawat Darurat.
c Sebagai tenaga bantuan adalah Tenaga Medis Gawat Darurat atau para
tenaga Pertolongan Pertama. d
Tenaga pengangkut tandu. 3
Tempat perawatan kuning terdiri dari: a
Ketua tim, merupakan seorang perawat penata anestesi atau perawat dari Unit Gawat Darurat atau seorang perawat.
Universitas Sumatera Utara
b Sebagai tenaga bantuan adalah Tenaga Medis Gawat Darurat atau para
tenaga Pertolongan Pertama. c
Tenaga pengangkut tandu
b. Tempat Perawatan Non - Gawat Darurat
1 Tim perawatan area hijau
a Ketua tim, merupakan tenaga medis gawat darurat yang
berpengalaman b
Sebagai tenaga bantuan adalah tenaga medis gawat darurat atau para tenaga pertolongan pertama.
c Tenaga pengangkut tandu
2 Daerah penempatan korban yang telah meninggal dunia korban yang
diberi tanda dengan kartu hitam. -
Tidak diperlukan petugas di bagian ini.
3. Lokasi Evakuasi