1. Level yang menunjukan seseorang karyawan mampu melaksanakan tugas
tanggung jawab pekerjaan secara rutin dan pada pemahaman prosedur kerja atau instruksi tetapi masih di bawah pengawasan dan pembinaan atasan langsung
belum mandiri. 2.
Level yang menunjukkan seseorang karyawan mampu melaksanakan tugas tanggung jawab pekerjaan secara rutin dan pada pemahaman prosedur kerja
instruksi dengan secara mandiri tanpa pengawasan dan pembinaan atasan langsung agak sudah mandiri
3. Level yang menunjukan seseorang karyawan mampu melaksanakan tugas
tanggung jawab pekerjaan secara rutin dan pada pemahaman prosedur kerja atau instruksi dengan secara mandiri, tanpa pengawasan dan pembinaan atasan
langsung serta: -
mampu menganalisis masalah pekerjaan; -
mampu memecahkan masalah tersebut; -
mampu memberikan masukan dan ide kepada atasan; dan -
mampu melakukan koordinasi dengan bagian lain.
2.3. Kinerja
2.2.13. Definisi Kinerja
Kinerja berasal dari pengertian performance. Ada pula yang memberikan pengertian performance sebagai hasil kerja atau prestasi kerja. Namun, sebenarnya
Universitas Sumatera Utara
kinerja mempunyai makna yang lebih luas, bukan hanya hasil kerja, tetapi termasuk bagaimana proses pekerjaan berlangsung Wibowo, 2007.
Menurut Armstrong dan Baron 1998 dalam Wibowo, 2007 , kinerja adalah tentang melakukan pekerjaan dan hasil yang dicapai dari pekerjaan tersebut. Kinerja
adalah tentang apa yang dikerjakan dan bagaimana cara mengerjakannya. Kinerja merupakan hasil pekerjaan yang mempunyai hubungan kuat dengan tujuan strategis
organisasi, kepuasan konsumen dan memberikan kontribusi ekonomi.
2.2.14. Tujuan Kinerja
Kinerja merupakan kegiatan pengelolaan sumber daya organisasi untuk mencapai tujuan organisasi. Tujuan adalah tentang arah secara umum, sifatnya luas,
tanpa batasan waktu dan tidak berkaitan dengan prestasi tertentu dalam jangka waktu tertentu. Tujuan merupakan aspirasi Wibowo, 2007.
Dengan adanya tujuan memungkinkan pekerja mengetahui apa yang diperlukan dari mereka, atas dasar apa kinerja harus dilakukan dan bagaimana
kontribusinya akan dinilai Wibowo, 2007.
2.2.15. Faktor-faktor yang Memengaruhi Pencapaian Kinerja
Faktor yang mempengaruhi pencapaian kinerja adalah faktor kemampuan ability dan faktor motivasi motivation. Hal ini sesuai dengan pendapat Davis
dalam Mangkunegara 2005 yang merumuskan bahwa : 1.
Faktor Kemampuan Ability
Secara psikologis kemampuan ability terdiri dari kemampuan potensi IQ dan kemampuan reality knowledge + Skill. Artinya, pimpinan dan karyawan yang
Universitas Sumatera Utara
memiliki IQ di atas rata-rata IQ 110-120 apalagi IQ superior, very superior, gifted dan genius dengan pendidikan yang memadai untuk jabatannya dan
terampil dalam mengerjakan pekerjaan sehari-hari, maka akan lebih mudah mencapai kinerja maksimal.
2.
Faktor Motivasi Motivation
Motivasi diartikan suatu sikap attitude pimpinan dan karyawan terhadap situasi kerja situation di lingkungan organisasinya. Mereka yang bersikap positif pro
terhadap situasi kerjanya akan menunjukkan motivasi kerja tinggi dan sebaliknya jika mereka bersikap negatif kontra terhadap situasi kerjanya akan
menunjukkan motivasi kerja yang rendah. Situasi kerja yang dimaksud mencakup antara lain hubungan kerja, fasilitas kerja, iklim kerja, kebijakan
pimpinan, pola kepemimpinan kerja dan kondisi kerja Mangkunegara, 2005. Menurut Henry simamora 1995 dalam Mangkunegara 2005, kinerja
performance dipengaruhi oleh tiga faktor, yaitu: 1.
Faktor individual yang terdiri dari: a.
Kemampuan dan keahlian b.
Latar Belakang c.
Demografi 2.
Faktor psikologis yang terdiri dari: a.
Persepsi b.
Attitude c.
Personality
Universitas Sumatera Utara
d. Pembelajaran
e. Motivasi
3. Faktor organisasi yang terdiri dari:
a. Sumber daya
b. Kepemimpinan
c. Penghargaan
d. Struktur
e. Job design
2.2.4. Sasaran Kinerja