terdapat hubungan signifikan antara keterampilan perawat terhadap kinerja dengan nilai p=0,001 p0,05.
4.3.2. Kinerja
Kinerja Responden didasarkan pada skala ordinal dari 5 pertanyaan dengan alternatif jawaban baik, cukup dan kurang. Hasil penelitian dapat dilihat pada tabel
4.17.
a. Distribusi Kinerja Responden
Tabel 4.17. Distribusi Frekuensi Variabel Kinerja Responden dalam
Kesiapsiagaan Triase dan Kegawatdaruratan pada Korban Bencana Massal di Puskesmas Langsa Baro
No Kinerja
Jumlah n Persentase
1 2
3 Baik
Cukup Kurang
12 34
10 21,40
60,70 17,90
Total 56
100,00
Tabel 4.17 diatas menunjukkan lebih banyak responden mempunyai kategori kinerja cukup yaitu sebanyak 34 orang 60.7 dibandingkan responden dengan
kategori kinerja baik yaitu sebanyak 12 orang 21.4 dan kinerja kategori kurang yaitu sebanyak 10 orang 17.9.
b. Distribusi Jawaban Responden Mengenai Kinerja Responden
Universitas Sumatera Utara
Tabel 4.18. Distribusi Jawaban Responden Mengenai Kinerja Responden dalam Kesiapsiagaan Triase dan Kegawatdaruratan pada Korban
Bencana Massal di Puskesmas Langsa Baro
No Pertanyaan Kinerja Baik
Tidak Baik
n n
1 Melakukan pengkajian di lokasi bencana 17 30.4 32 58.2
2 Pelaksanaan keperawatan pada korban bencana massal
27 49.1 28 50.9 3 Melakukan metode “chin lift” pada pasien dengan
gangguan pernafasan 28 50.9 27 49.1
4 Melakukan metode “chin lift” pada pasien dengan gangguan pernafasan
37 67.3 18 32.7 5 Melakukan metode “tes blanch” untuk memeriksa
sirkulasi darah dalam waktu 5 detik 35
63.6 20 36.4 Tabel 4.18. di atas menunjukkan bahwa mayoritas responden mampu
melakukan metode “chin lift” pada pasien dengan gangguan pernafasan, yaitu sebanyak 37 67.3 responden, dan mayoritas responden tidak mampu melakukan
metode “tes blanch” untuk memeriksa sirkulasi darah dalam waktu 5 detik yaitu sebanyak 20 36.4 responden
4.4. Analisis Bivariat
Untuk mengetahui hubungan dua variabel yaitu antara variabel independen dengan satu variabel dependen maka digunakan analisis bivariat. Pada penelitian
inianalisis bivariat yang digunakan adalah Chi Square, masing-masing variabel independen dan dan dependen yang sudah dikategorikan diuji apakah ada hubungan
antara variabel independen kompetensi pengetahuan, sikap dan keterampilan,
Universitas Sumatera Utara
dengan variabel dependen kinerja perawat. Jika nilai p 0,05 maka Ho ditolak atau hipotesis penelitian diterima. Hasil penelitian dapat dilihat pada tabel 4.19.
Tabel 4.19.
Hubungan Kompetensi dalam Kesiapsiagaan Triase dan Kegawatdaruratan pada Korban Bencana Massal dengan Kinerja
Perawat Puskesmas Langsa Baro Kota Langsa
No Kompetensi
Kinerja Nilai
X² Nilai
P Baik
Cukup Kurang
n n
n
1 2
3 Baik
Cukup Kurang
5 5
2 8.9
8.9 3.6
8 19
7 14.3
33.9 12.5
4 6
7.1 10.7
0.007 0.045
Tabel 4.19. di atas menunjukkan mayoritas responden dengan kompetensi yang cukup mayoritas mempunyai kinerja yang cukup sebanyak 19 33,9, dan
responden dengan kompetensi yang kurang mayoritas mempunyai kinerja yang cukup sebanyak 19 33.9, serta responden dengan kompetensi yang baik mayoritas
mempunyai kinerja yang cukup sebanyak 8 14.3 . Hasil uji chi square menunjukkan terdapat hubungan signifikan antara kompetensi perawat terhadap
kinerja dengan nilai p=0,045 p0,05. 4.5.
Analisis Multivariat
Analisis multivariat merupakan analisis lanjutan dari analisis bivariat yang ditujukan untuk mengetahui variabel paling dominan dari variabel independen yang
berhubungan atau berpengaruh secara signifikan terhadap variabel dependen, dengan ketentuan variabel independen pada analisis multivariat adalah uji regresi linear.
Universitas Sumatera Utara
Berdasarkan hasil analisis bivariat diketahui kedua variabel independen yaitu pengetahuan p=0,01 dan keterampilam p=0,01 layak sebagai kandidat untuk
dianalisis dalam analisis multivariat karena nilai p0,05 seperti tabel 4.20
Tabel 4.20. Coefficients Coefficients
a
Model Unstandardize
d Coefficients Standar
dized Coeffici
ents t
Sig. 95.0 Confidence
Interval for B B
Std. Error
Beta Lower
Bound Upper
Bound
1 Constant 1.312
.691 1.899
.063 -.074
2.698 pengetahuan
-.180 .160
-.190 -1.121
.267 -.501
.142 keterampilan
.419 .180
.363 2.322
.024 .057
.781 a. Dependent Variable: kinerja
Pada tabel coefficients akan didapat nilai konstanta persamaan linear yang akan
dipergunakan didalam penelitian ini. Dari tabel coefficients diatas t diperoleh persamaan regresi linear berganda sebagai berikut ini :
Y = a + b1X1+ b2X2+ e Keterangan :
Y = Peluang terjadinya efek dari variabel dependen kinerja perawat a = constanta
b = Koefisien regresi untuk X
1
, X
2
dan X
3
x = Variabel e = error disturbance
Universitas Sumatera Utara
Setelah angka yang terdapat di tabel coefficient dimasukkan kedalam persamaan regresi linear berganda, maka didapat rumus persamaan regresi linear
berganda sebagai berikut : Y = 1.312 - .180 + .039 + .419
Berdasarkan rumus persamaan regresi linear berganda diatas, maka dapat di tunjukkan koefisien regresi di Puskesmas Langsa Baro, sebagai berikut :
d. Koefisien regresi X
1
Pengetahuan Besarnya koefisien regresi pengetahuan adalah sebesar -.180, ini menunjukkan
bahwa setiap kenaikan tingkat pengetahuan 1 satuan, maka akan menyebabkan kenaikan terhadap kinerja sebesar -.180 dengan asumsi X
2
konstan.
e. Koefisien regresi 2 Keterampilan
Besarnya koefisien regresi pengetahuan adalah sebesar .419, ini menunjukkan bahwa setiap kenaikan tingkat pengetahuan 1 satuan, maka akan menyebabkan
kenaikan terhadap kinerja sebesar .419 dengan asumsi X
1
konstan.
Tabel 4.21. Model Summary Model Summary
b
Model R
R Square Adjusted R
Square Std. Error of the
Estimate
1 .524
a
.275 .233
.553
a. Predictors: Constant, keterampilan , pengetahuan b. Dependent Variable: kinerja
Universitas Sumatera Utara
Berdasarkan tabel diatas, dapat diketahui besarnya kontribusi variabel yang didapat dari koefisien determinasi. Maka nilai R Square atau R2 Koefisien
Determinasi hasil regresi kompetensi perawat adalah R square sebesar 0.275, hasil tersebut menunjukkan bahwa pengaruh kompetensi terhadap kinerja perawat hanya
sebesar R Square 0.275.
Universitas Sumatera Utara
BAB 5 PEMBAHASAN
5.1 Pengaruh Kompetensi terhadap Kinerja Perawat dalam Kesiapsiagaan