commit to user 35
sebagai bagian dari ‘group’ itu. Untuk Selanjutnya, siswa akan terdorong untuk merasakan motivasi dalam berperan dan mencapai tujuan belajar dari dalam diri
siswa maupun dari kelompoknya.
3. Pembelajaran Kooperatif Metode TGT
Ada beberapa pendekatan metode pembelajaran biologi seperti pendekatan kooperatif, kontekstual, PBL,CTL dan lain sebagainya. Menurut Kemal Doymus
dkk dalam jurnalnya yang berjudul
“
Effects of Two Cooperative Lea rning Strategis on Tea ching a nd Lea rning Topics of Thermochemistry
2009: 34 . “
These methods a nd structures can be categirizet into the following models a Student Tea ms and Achievement Divisions STAD, b Tea ms –
Tourna ments TGT, c Lea rning TogetherLT, d Jigsa w TechniqueJT, e Group Investigation Technique GIT, f Tea m Accelera ted Instruction TAI
a nd g Cooperative Integrated Rea ding a nd composition CIRC.
Pembelajaran kooperative ini ada beberapa metode dan struktur antara lain STAD, TGT, LT, JT, GIT, TAI, CIRC. Dalam penelitian ini menggunakan model
pembelajaran kooperatif metode TGT. Metode TGT dikembangkan pertama kali oleh David De Vries dan Keith Edward. Metode TGT merupakan metode
pembelajaran pertama dari John Hopkins Slavin, 2005: 13. Perbedaan metode TGT dengan metode lain dari model pembelajaran kooperatif yaitu, dalam metode
TGT menambahkan dimensi kegembiraan yang diperoleh dari penggunaan permainan
Terdapat lima komponen dalam pelaksanaan pembelajaran kooperatif metode TGT, yaitu:
commit to user 36
a. Presentasi Kelas Pengamatan Langsung
Presentasi kelas digunakan guru untuk memperkenalkan materi pelajaran dengan pengajaran langsung atau diskusi ataupun presentasi audiovisual. Guru
membagi kelompok sesuai dengan nilai ujian SMP siswa serta menyebutkan konsep-konsep yang harus dipelajari, memberikan cerita singkat untuk
pendahuluan mengenai materi yang akan diajarkan dalam kehidupan sehari-hari. Bedanya presentasi kelas dengan pengajaran biasa hanyalah bahwa presentasi
tersebut haruslah benar-benar berfokus pada unit TGT. Dengan cara ini, para siswa akan menyadari bahwa mereka harus benar-benar memberi perhatian penuh
selama presentasi kelas, karena dengan demikian akan sangat membantu mereka mengerjakan kuis-kuis, dan skor kuis mereka menentukan skor tim mereka.
b. Belajar Tim
Tim terdiri dari empat atau lima siswa yang mewakili seluruh bagian dari kelas dalam hal kinerja akademik, jenis kelamin, ras dan etnisitas. Menurut
Renante P.Manlunas dalam jurnalnya yang berjudul
“
ICT and Cooperative Lea rning : Renventing the Cla ssroom: 2006:4: “ In TGT, students a re a ssigned
to three or four–member teams that a re mixed in performa nce and gender” .
Dalam TGT, siswa ditugaskan untuk tiga atau empat anggota tim yang dicampur dalam kinerja dan gender. Fungsi utama dari tim ini adalah memastikan bahwa
semua anggota tim benar-benar belajar, dan lebih khususnya lagi, adalah untuk mempersiapkan anggotanya untuk bisa mengerjakan kuis dengan baik. Setelah
guru menyampaikan materinya, tim berkumpul untuk mempelajari lembar- kegiatan atau meteri lainnya. Pembelajaran tim sering melibatkan pembahasan
commit to user 37
permasalahan bersama, membandingkan jawaban, dan mengoreksi tiap kesalahan pemahaman apabila anggota tim ada yang membuat kesalahan. Pada metode TGT
ini, poin penting yang perlu ditekankan adalah membuat anggota tim melakukan yang terbaik untuk membantu tiap anggotanya. Tim ini memberikan dukungan
kelompok bagi kinerja akademik penting dalam pembelajaran, dan itu adalah untuk memberikan perhatian dan respek yang mutual yang penting untuk akibat
yang dihasilkan seperti hubungan antar kelompok, rasa harga diri, penerimaan terhadap siswa-siswa
ma instrea m
. c.
PermainanGame Permainan disusun untuk menguji pengetahuan yang dicapai siswa dan
biasanya disusun dalam pertanyaan-pertanyaan yang relevan dengan materi dalam presentasi kelas dan latihan lain. Permainan dalam pembelajaran koopertaif
metode TGT dapat berupa permainan yang mudah dan banyak dikenal. Dalam penelitian ini permainan yang digunakan adalah Teka-Teki Silang
Cross Word
dan Ular tangga. d.
Tournament Pertandingan
Tourna ment
adalah saat dimana permainan berlangsung dan dilaksanakan setelah guru memberikan presentasi kelas dan setiap tim telah melaksanakan
kerja kelompok terhadap lembar kegiatan. Menurut Renante P.Manlunas dalam jurnalnya yang berjudul
“
ICT and Cooperative Learning : Renventing the Cla ssroom: 2006:4
“ The tea cher presents the lesson and then students work with their tea ms to ensure that a ll the members ha ve ma stered the lesson. The students
then pla y a ca demic ga mes a nd tourna ments either weekly or at the end of the unit. Here, the students pla y ga mes at three to four–person
commit to user 38
tourna ment ta bles with members from the other tea ms who ha ve compara ble pa st performa nces a nd ha ve contributed tourna ment points
to their tea m tota l
.
”
Guru menyajikan pelajaran dan kemudian karya siswangan tim mereka untuk memastikan bahwa semua anggota sudah menguasai pelajaran. Para siswa
kemudian bermain game akademis dan turnamen baik mingguan atau pada akhir unit. Disini para siswa bermain game di meja turnamen tiga sampai empat orang
dengan anggota dari tim-tim lain yang memiliki kinerja masa lalu sebanding dan telah memberikan kontribusi total poin turnamen untuk tim mereka. Dalam
tourna ment
masing-masing siswa mewakili tim yang berbeda. Kompetisi yang seimbang ini, memungkinkan para siswa dari semua tingkat kinerja sebelumnya
berkontribusi secara maksimal terhadap skor tim mereka, jika mereka melakukan yang terbaik. Dalam
tourna ment
mengilustrasikan hubungan antara tim heterogen dan meja turnamen homogen. Setelah
tourna ment
selesai maka dilakukan penilaian.
e. Penghargaan Tim
Tim yang mendapat nilai tertinggi pada permainan teka-teki silang dan mencapai
finish
pada permainan ular tangga adalah sebagai pemenang dan akan diberikan
reinforcement
atau penghargaan. Penghargaan atau pengakuan kelompok diberikan oleh guru dengan menggunakan laporan berkala, majalah
dinding atau bentuk lain untuk pengakuan umum dan hadiah untuk tim yang mempunyai prestasi tinggi individu mingguan tinggi atau kedudukan kumulatif
tinggi. Penghargaan ini tidak hanya sekedar memberikan hadiah besar, tapi yang lebih penting adalah dapat menyenangkan para siswa atas prestasi yang mereka
commit to user 39
lakukan Slavin, 2005: 160. Menurut Fengfeng ke dalam jurnalnya yang berjudul “
Alternative Gool Structures for Computer ga me-ba sed lea rning
”2008:432.
“ Although cooperative lea rning theory suggests individua ls, rega rdless of gender a nd a bility, should experience enha ncements in lea rning and
attitudes towa rd a subject: 1 Lea rners perceive that they will be rewa ded ba sed on comparison with other individua l lea rners and their
sense of self-determination decrea ses.2 Lea rners perceive that they a re working together with other students to gain rewa rds or perceive
themselves a s working for their own rewa rds;their sense of self- determination increa ses”
. Meskipun teori pembelajaran kooperative dipercaya secara individu,
dengan mengabaikan jenis kelamin dan kemampuan. 1 pelajar akan melihat mereka akan memberikan penghargaan berdasarkan perbandingan dengan
individu lain dan mereka rasa hak menentukan itu menurun.2. pelajar akan melihat mereka bekerja sama dengan pelajar lain untuk menperoleh penghargaan,
dan mengamati mereka belajar untuk mendapatkan penghargaan diri sendiri memberikan penghargaan berdasarkan perbandingan dengan individu lain dan
mereka rasa hak menentukan itu meningkat. Menurut Yolanda Sarason dan Catherine Banbury dalam jurnalnya yang
berjudul
“
Active Lea rning Fa cilitate by Using a Ga me-Show Forma t or Who Doesn’t Wa nt to be a Millionaire Ma la ysia n Perspective”
2004:513 :
“ The use of the ga me show in the cla ssroom is consistent with the underlying assumption of a ctive lea rning that porrtra y students a s a ctively
engagad in their lea rning a nd their world. this simple tool ca n help fa cilitate lea rning that dra ws on the higher cognitive skills that a re
involved with the a na lysis, synthesis, and eva luation of materia l. The use of ga mes is particula rly effective if the intellectua l enga gement high a nd if
students are more motivated to lea rn” .
Dalam menggunakan permainan pertunjukan di kelas tetap dengan mendasari pengambil-alihan pengetahuan dalam kegiatan pembelajaran.
commit to user 40
Permainan dapat membantu memudahkan dalam belajar dan menggambarkan pengetahuan yang lebih tinggi bagi orang yang bersangkutan dengan adanya
analisis, perpaduan, dan evaluasi bahan. Penggunakan permainan akan efektif jika perikatan berkenaan dengan akal budi yang tinggi dan jika pelajar lebih
termotivasi mempelajarinya. Jika kita dapat dengan mudah belajar di permainan itu maka akan menyenangkan dan menarik. Dalam pembelajaran kooperatif
metode TGT, meskipun belajar mengajar secara berkelompok namun prestasi belajar yang diukur merupakan prestasi belajar individu. Dengan metode ini
diharapkan siswa akan terpacu untuk lebih siap belajar khususnya belajar ilmu kimia, tanpa ada rasa takut untuk mempelajarinya. Selain itu, guru hanya
bertindak sebagai fasilitator yang memantau kegiatan masing-masing kelompok, sehingga diharapkan setiap siswa dalam kelompok dapat belajar dengan sungguh-
sungguh. Dalam pembelajaran kooperatif metode TGT, meskipun proses belajar
mengajar dilakukan secara berkelompok, akan tetapi prestasi belajar yang diukur adalah prestasi belajar individu. Dengan metode ini diharapkan siswa dapat
belajar dengan sungguh-sungguh karena terpacu untuk lebih siap belajar khususnya belajar ilmu biologi sistem syaraf, tanpa ada rasa takut untuk
mempelajarinya. Peran guru dalam metode TGT ini hanya bertindak sebagai fasilitator yang memantau kegiatan masing-masing kelompok.
commit to user 41
4. Pembelajaran Kooperatif Metode Ular tangga