Instrumen Penilaian Kognitif Uji Coba Instrumen

commit to user 96

1. Instrumen Penilaian Kognitif

Pada penilaian kognitif menggunakan bentuk tes objektif, terdiri dari 55 butir soal yang berupa pilihan ganda dengan empat pilihan. Skala penilaian menggunakan skala 100, dengan penilaian jumlah jawaban benar dikalikan empat. Sebelum digunakan dalam penelitian, instrumen penilaian kognitif diujicobakan terlebih dahulu untuk menguji validitas, reliabilitas, taraf kesukaran dan daya pembeda soal. a. Uji Validitas Sebuah instrumen tes dikatakan valid, apabila dapat tepat mengukur apa yang hendak diukur. Validitas yang diuji dalam penelitian ini adalah validitas item. Validitas item adalah ketepatan mengukur yang dimiliki oleh sebutir item. Uji validitas item dilakukan dengan menggunakan rumus korelasi product moment dari Karl Pearson sebagai berikut : { }{ } å å å å å å å = 2 2 2 2 xy Y - Y N X - X N Y X - XY N r Keterangan : X: skor butir item nomor tertentu, Y : skor total, r xy : koefisien validitas, N: jumlah subjek. Kemudian diuji t pada taraf signifikan 5 dengan derajat bebas n – 2. Rumusnya adalah: t = 2 - n 2 1 xy xy r r - Item dikatakan valid bila harga t t tabel . Nana Sudjana, 2005: 146 commit to user 97 Hasil uji validitas instrument penilaian kognitif yang dilakukan terangkum dalam Tabel 3.3. Tabel 3.3. Rangkuman Hasil uji Validitas Instrumen Penilaian Kognitif Variabel Jumlah Soal Kriteria Valid Drop Soal Materi Sistem koordinasi pada manusia 55 48 7 Hasil uji validitas instrumen penilaian kognitif yang lebih rinci dapat dilihat pada Lampiran 18. b. Uji Reliabilitas Soal dinyatakan reliabel bila memberikan hasil yang relatif sama saat dilakukan pengukuran kembali pada subjek yang berbeda pada waktu berlainan. Pengujian reliabilitas menggunakan rumus sebagai berikut: r tt = ú û ù ê ë é å - úû ù êë é - 2 t 2 t S pq S 1 n n Keterangan : r tt : koefisien reliabilitas, n : jumlah item, S t : standar deviasi, p : proporsi subyek yang menjawab item dengan benar, q: proporsi subyek yang menjawab item dengan salah, Σ pq : jumlah hasil perkalian antara p dan q Hasil perhitungan tingkat reliabilitas tersebut kemudian dikonsultasikan dengan r product moment . Apabila harga r tt r tabel maka tes instrumen tersebut adalah reliabel. commit to user 98 Selanjutnya pemberian interprestasi terhadap koefesien reliabilitas digunakan patokan sebagai berikut: 1 r ≥ 0.70; reliabel, 2 r 0.70; tidak reliabel Anas Sudijono, 2005: 254 Tabel 3.4. Rangkuman Hasil Uji Reliabilitas Instrumen Penilaian Kognitif Variabel Jumlah Soal Reliabilitas Kriteria Soal-soal Materi Sistem koordinasi pada manusia 55 0,954 Reliabel Hasil uji reliabilitas instrumen penilaian kognitif yang lebih rinci dapat dilihat pada Lampiran 18. c. Uji Taraf Kesukaran Soal Indeks kesukaran item digunakan untuk menunjukkan sukar atau mudahnya suatu soal. Untuk menentukan indeks kesukaran item digunakan rumus sebagai berikut : P = N N p Keterangan : P : indeks kesukaran item N p : banyaknya siswa yang menjawab benar dari suatu item N : jumlah siswa yang mengikuti tes Adapun kriterianya adalah sebagai berikut : 1 Kurang dari 0,30: terlalu sukar, 2 0,30 – 0,70: cukup sedang, 3 lebih dari 0,70 : terlalu mudah Anas Sudijono, 2009: 372 commit to user 99 Hasil uji taraf kesukaran soal instrument penilaian kognitif yang dilakukan terangkum dalam Tabel 3.5. Tabel 3.5. Rangkuman Taraf Kesukaran Soal Instrumen Penilaian kognitif Jumlah soal Taraf kesukaran soal Terlalu sukar Cukup sedang Teralalu mudah 55 21 25 9 Hasil uji taraf kesukaran soal instrumen penilaian kognitif yang lebih rinci dapat dilihat pada Lampiran 18. d. Daya Pembeda Soal Taraf pembeda item adalah kemampuan suatu item untuk membedakan antara siswa yang berkemampuan tinggi pandai dengan siswa yang berkemampuan rendah kurang pandai, Anas Sudijono, 2005:385. Bilangan yang menunjukkan besar kecilnya daya pembeda disebut indeks diskriminasi dengan rumus: D = P A – P B Di mana: D : indek diskriminasi item P A : proporsi siswa kelompok atas yang dapat menjawab benar dari suatu item P B : proporsi siswa kelompok bawah yang dapat menjawab benar dari suatu item Adapun klasifikasinya sebagai berikut: 1 Bertanda negatif: jelek sekali, 2 kurang dari 0,20 : jelek, 3 0,20– 0,40 : sedang, 4 0,40 – 0,70 : baik, 5 0,70 – 1,00 : baik sekali Anas Sudijono, 2005: 389 commit to user 100 Hasil uji daya beda soal instrumen penilaian kognitif yang dilakukan terangkum dalam Tabel 3.6. Tabel 3.6. Rangkuman Hasil Uji Daya Beda Soal Instrumen Penilaian Kognitif Jumlah soal Daya pembeda soal Jelek sekali Jelek Sedang Baik Baik sekali 55 2 23 21 9 Hasil uji daya beda soal instrument penilaian kognitif yang lebih rinci dapat dilihat pada Lampiran 18.

2. Tes Memori

Dokumen yang terkait

The effect of crossword puzzle as an asessment on students' ability to scan text

0 3 13

Komparasi hasil belajar metode teams games tournament (TGT) dengan Student Teams Achievement Division (STAD) pada sub konsep perpindahan kalor

0 6 174

The Effectiveness of Using Teams Games Tournaments (TGT) in Teaching Reading of Narrative Text, (A Quasi-Experimental Study at the Second Year Students of SMPN I Pakuhaji)

0 10 0

The Effectiveness of Crossword Puzzle Game towards Students' Vocabulary Mastery (A Quasi-Experimental Study at Second Grade of Students of SMP Puspita Bangsa Ciputat)

1 22 112

STUDI KOMPARASI PENGGUNAAN MEDIA KOMPUTER DAN TEKA TEKI SILANG PADA PEMBELAJARAN KOOPERATIF METODE TGT (TEAMS GAMES TOURNAMENTS) TERHADAP PRESTASI BELAJAR SISWA PADA MATERI POKOK TATA NAMA SENYAWA

0 13 85

PEMBELAJARAN KIMIA DENGAN METODE TEAMS GAMES TOURNAMENTS (TGT) MENGGUNAKAN MEDIA ANIMASI DAN KARTU DITINJAU DARI KEMAMPUAN MEMORI DAN GAYA BELAJAR SISWA.

0 0 12

PEMBELAJARAN KIMIA MENGGUNAKAN METODE TGT (TEAMS GAMES TOURNAMENTS) DENGAN MEDIA KARTU DAN RODA IMPIAN DITINJAU DARI KREATIVITAS DAN KEMAMPUAN ANALISIS SISWA.

0 0 44

PEMBELAJARAN KIMIA MENGGUNAKAN METODE TEAMS GAMES TOURNAMENTS (TGT) DENGAN MEDIA ANIMASI BERBASIS FLASH DAN VIDEO DITINJAU DARI KEMAMPUAN MEMORI DAN KREATIVITAS.

0 0 21

PEMBELAJARAN IPA DENGAN METODE TGT MENGGUNAKAN MEDIA GAMES ULAR TANGGA DAN PUZZLE DITINJAU DARI GAYA BELAJAR DAN KREATIVITAS SISWA.

0 1 9

Pembelajaran kontruktivis menggunakan peta konsep dan teka teki silang ditinjau dari minat dan kreativitas belajar siswa 41

0 2 143