commit to user 79
yang kemampuan interpersonalnya rendah; 3 antara model pembelajaran dengan kemampuan interpersonal tidak ada interaksi.
C. Kerangka Berpikir
Adapun kerangka pemikiran yang mendasari penelitian ini adalah sebagai berikut:
1. Pengaruh metode pembelajaran TGT menggunakan permainan ular tangga
dan metode pembelajaran TGT menggunakan Teka-Teki Silang terhadap prestasi belajar Biologi
Materi sistem koordinasi pada manusia merupakan salah satu materi pokok dalam pelajaran Biologi siswa kelas IX SMP yang diberikan pada semester
pertama. Materi ini memerlukan daya pemahaman dan daya hafalan yang cukup, dari karakteristik materi sistem koordinasi sulit dan bersifat abstrak dan dapat
dirasakan oleh siswa maka metode yang tepat untuk karakteristik materi tersebut adalah metode TGT
Tea m Ga me Tuorna ment
bermain sambil belajar melalui kelompok-kelompok kecil dan diskusi, dengan belajar bersama dalam kelompok-
kelompok kecil dan diskusi diharapkan siswa dapat lebih mudah memahami materi, selain itu materi yang sulit juga memerlukan pemahaman yang lebih
diperlukan media pembelajaran. Media pembelajaran yang digunakan dalam pembelajaran materi sistem koordinasi pada manusia adalah ular tangga dan teka
teki silang, adapun keunggulan dan kelebihan permainan Ular tangga: 1 kerjasama kelompok dalam mencapai finish sangat ditekankan; 2 anak tidak
selalu dituntut untuk berpikir, sehingga suasana turnamen cenderung lebih
commit to user 80
menyenangkan; 3 dengan keberuntungan mengocok dadu, memberikan motivasi lebih besar pada siswa untuk mencapi
finish
mencapai kemenangan; 4 memerlukan pengetahuan yang cukup tinggi, karena siswa dituntut untuk aktif
dalam mencari jawaban sendiri dengan cepat; 5 dapat memuat pertanyaan dengan berbagai jenis jawaban tidak hanya sebuah konsep hafalan, tetapi juga konsep
hitungan; b. Kelemahan permainan Ular tangga: kurang dapat mengukur kemampuan suatu kelompok, karena kemenangan dipengaruhi oleh adanya
keberuntungan adanya ular dan tangga. Adapun kelebihan dan kelemahan permainan teka-teki silang yang digunakan ini, antara lain: a. Kelebihan: 1 Dapat
mengukur kemampuan suatu kelompok, karena tidak ada faktor keberuntungan dalam mencapai kemenangan; 2 Diperlukan pengetahuan yang cukup, karena
siswa harus aktif mencari jawaban sendiri dengan tepat; b. Kekurangan : 1 Tidak dapat memuat pertanyaan hitungan dengan jenis jawaban yang komplek; 2
Jawaban lebih mudah ditebak, karena ada huruf-huruf yang menghubungkan sebuah kata.
Penggunaan metode pembelajaran sangat menentukan keberhasilan siswa dalam memahami suatu konsep materi tertentu. Ini sesuai dengan teori-teori
ausebel yaitu belajar bermakna, belajar bermakna adalah proses belajar akan mendatangkan hasil atau makna kalau guru dalam menyajikan materi pelajaran
yang baru dapat menghubungkannya dengan konsep yang relavan yang sudah ada dalam struktur kognisi siswa. Materi yang diajarkan harus berhubungan dengan
materi sebelumnya. Disamping itu kesesuaian teori Ausubel dengan metode TGT- TTS dan TGT-UT adalah kedua metode tersebut konsep bermakna secara logis
commit to user 81
dalam belajar yang dilandasi oleh pengatahuan dan pengalaman terdahulu, sehingga siswa dapat mengaitkan pengetahuan lama tersebut terhadap informasi –
informasi baru dan selanjutnya dapat menarik kesimpulan untuk dijadikan suatu fakta, konsep yang baru. Konsep baru ini digunakan sebagai pengetahuan lama
dalam mempelajari materi baru. Dengan
pembelajaran kooperatif
metode TGT
Tea ms Ga me
Tourna ments
dengan menggunakan permainan Teka-teki silang dan Ular tangga yang dapat membantu mempermudah cara belajar siswa. Belajar tim yang kompak
dapat menjadikan pemahaman materi lebih mudah, siswa lebih mudah menerima informasi dari teman sebaya dibandingkan dengan menbaca sendiri. dengan TGT
siswa akan berkompetisi dalam permainan sebagai wakil dari kelompoknya dan siswa dituntut untuk aktif dalam bermain dan belajar.
Penggunaan permainan Teka-teki silang dan Ular tangga dalam penelitian ini dipilih, karena permainan tersebut memiliki daya tarik tersendiri dalam teknik
menjawab pertanyaan. Suasana
turna ment
dalam permainan ular tangga lebih menyenangkan dari pada permainan teka-teki silang, karena pada permainan ular
tangga tidak selalu dituntut untuk berfikir, selain itu motivasi siswa juga lebih besar, karena untuk mencapai finish dapat diperoleh dengan keberuntungan
mengocok dadu. Sedangkan teka-teki silang merupakan permainan yang sudah umum dimasyarakat sehingga siswa diasumsikan akan merespons yang biasa saja.
Berdasarkan pemikiran diatas diduga metode pembelajaran TGT dengan menggunakan permainan ular tangga dapat lebih meningkatkan prestasi belajar
commit to user 82
siswa pada materi sistem koordinasi pada manusia dari pada siswa yang diajar dengan menggunakan permainan teka-teki silang.
2. Pengaruh memori tinggi dan rendah terhadap prestasi belajar Biologi
Karakteristik materi sistem koordinasi pada manusia adalah sulit, bersifat abstrak dan dapat dirasakan, selain itu banyak konsep-konsep penting yang
memerlukan ingatan lebih untuk mengingatnya, karena banyak istilah latin pada sistem koordinasi pada manusia. Salah satu faktor internal yang mempengaruhi
prestasi belajar adalah memori. Memori merupakan kemampuan yang ada dalam diri seseorang untuk memasukkan, menyimpan dan mengeluarkan kembali
informasi yang pernah diperoleh sebelumnya. Materi yang banyak istilah latin dan konsep-konsep
penting diperlukan
memori. Memori
jangka pendek
memungkinkan mengingat selama beberapa detik sampai satu menit tanpa latihan, memori jangka pendek tergantung pada daerah lobus frontal terutama
korteks prefronta l dorsolatera l
dan
lobus pa rieta lis
yang juga merupakan konsep dari sistem koordinasi pada manusia, sedangkan memori jangka panjang dapat
menyimpan jumlah yang jauh lebih besar dari informasi potensial jangka waktu terbatas sebagai contoh diberikan nomor tujuh angka random kita mungkin
mengingatnya hanya beberapa detik saja mengingatnya hanya beberapa detik sebelum lupa, menunjukkan hal itu tersimpan dalam memori jangka pendek kita.
Disisi lain, kita dapat mengingat nomor telepon selama bertahun-tahun melalui pengulangan, informasi ini dikatakan disimpan dalam memori jangka panjang.
Dalam proses mengajar terjadi transfer informasi baik dari guru ke siswa ataupun dari siswa ke siswa lain. Oleh karena itu memori diperlukan oleh siswa
commit to user 83
dalam proses belajar mengajar. Semakin tinggi memori siswa terhadap suatu informasi, akan semakin mudah dalam belajarnya. Dimungkinkan siswa yang
memiliki tingkat memori tinggi memiliki prestasi belajar biologi yang lebih baik dari pada siswa yang memiliki tingkat memori rendah sehingga diduga akan
terdapat pengaruh memori tinggi dan rendah terhadap prestasi belajar Biologi Materi sistem koordinasi pada Manusia.
3. Pengaruh Kreatifitas tinggi dan rendah terhadap prestasi belajar Biologi
Materi sistem koordinasi pada manusia adalah sulit, bersifat abstrak dan dapat dirasakan, selain itu banyak istilah latin dalam bentuk kata maupun kalimat
yang sulit dipahami. Materi yang memiliki karakteristik tersebut memerlukan kreativitas siswa. Kreatifitas merupakan kemampuan untuk menghubungkan dan
mengkaitkan kadang-kadang dengan cara yang ganjil namun mengesankan kreatifitas merupakan dasar pendayagunaan kreatif dan daya rohani manusia
dalam bidang manapun. Jadi kreatifitas merupakan proses proses mental dari berbagai jenis ketrampilan keras manusia yang dapat melahirkan pengungkapan
yang unik, berbeda dan orisinil. Kreativitas adalah kemampuan yang berdasarkan pada data atau informasi yang tersedia, untuk menemukan banyak kemungkinan
jawaban terhadap suatu masalah, di mana penekanannya adalah pada kuantitas, ketepatgunaan, dan keragaman jawaban. Dari pendapat ini makin banyak
kemungkinan jawaban yang diberikan terhadap suatu masalah makin kreatiflah seseorang. Tentu saja jawaban-jawaban itu harus sesuai dengan masalahnya. Jadi
tidak semata-mata banyaknya jawaban yang diberikan untuk menentukan kreativitas seseorang, tetapi juga mutu atau kualitas jawabannya.
commit to user 84
Dari uraian di atas diduga kreatifitas siswa yang tinggi dan rendah diharapkan dapat mempengaruhi prestasi belajar Biologi Materi Sistem
Koordinasi pada Manusia. 4.
Interaksi antara penggunaan metode TGT menggunakan ular tangga dan menggunakan permainan Teka-Teki silang dengan memori siswa terhadap
prestasi belajar Biologi Siswa yang memiliki memori tinggi apabila dikenai pengajaran dengan
metode TGT menggunakan permainan ular tangga akan mempunyai perbedaan prestasi belajar dengan siswa yang mempunyai memori tinggi tetapi dikenai
pengajaran dengan metode TGT menggunakan teka-teki silang. Sebaliknya siswa yang mempunyai memori rendah yang diajar dengan metode TGT menggunakan
permainan ular tangga akan mempunyai prestasi belajar yang lebih baik dibandingkan dengan siswa yang dikenai pengajaran dengan metode TGT
menggunakan permainan teka-teki silang karena suasana turnamen dalam permainan ular tangga lebih menyenangkan dan dalam bermain ular tangga
motivasi siswa lebih besar. Dilihat juga dari karakteristik permainannya, pada permainan teka-teki silang siswa dituntut untuk memiliki daya ingat yang tinggi,
hal ini dikarenakan dalam permainan teka-teki silang, siswa harus bisa menghubungkan antara huruf-huruf yang tersedia membentuk kata yang di
inginkan yang jumlah hurufnya sudah ditentukan, jika ada kesalahan sedikit saja dalam penulisan jawaban, maka jawabannya dianggap salah. Berbeda halnya
dengan permainan ular tangga, dimana dalam permainan ini, siswa tidak dituntut untuk memberikan jawaban yang jumlah hurufnya sudah ditentukan seperti
commit to user 85
jawaban yang ditentukan seperti jawaban yang diinginkan dalam teka-teki silang. Hal ini juga dapat dilihat, bahwa materi sistem koordinasi pada manusia
merupakan materi yang perlu dihafalkan dan ingatan, materi sistem koordinasi pada manusia terdiri dari konsep - konsep misalnya sel syaraf
neuron
, dimana dalam neuron terdiri dari bagian-bagian
neurit, dendrite
, badan sel, dan ujung syaraf . Misalkan saja diinginkan jawaban dari salah satu bagian neuron, maka
dalam permainan teka-teki silang siswa harus benar-benar bisa menulis jawaban yang tersusun dari huruf-huruf yang diinginkan sedangkan dalam permainan ular
tangga, meskipun jawabannya tidak lengkap tapi jawaban yang dimaksud benar, maka jawaban tersebut akan dianggap benar. Dari uraian pemikiran diatas, diduga
terdapat interaksi antara penggunaan metode TGT menggunakan permainan teka- teki silang dan ular tangga dengan memori siswa terhadap prestasi belajar
pada materi sistem koordinasi pada manusia. 5.
Interaksi antara penggunaan metode TGT menggunakan permainan ular tangga dan menggunakan permainan Teka-teki silang dengan kreatifitas siswa
terhadap prestasi belajar Biologi Siswa yang memiliki kreatifitas tinggi apabila dikenai pengajaran dengan
metode TGT menggunakan permainan teka-teki silang akan mempunyai perbedaan prestasi belajar dengan siswa yang mempunyai kreatifitas tinggi tetapi
dikenai pengajaran dengan metode TGT menggunakan ular tangga. Sebaliknya siswa yang memiliki kreatifitas rendah yang diajar dengan metode TGT
menggunakan ular tanggaakan mempunyai prestasi belajar yang lebih baik dibandingkan dengan siswa yang dikenai pengajaran dengan metode TGT
commit to user 86
menggunakan permainan teka-teki silang. Interaksi penggunaan model pembelajaran kooperatif metode TGT dengan kreatifitas siswa terlihat pada saat
diskusi permainan. Dalam mengisi teka-teki silang ini, siswa memerlukan kemampuan untuk menghubungkan dan mengkaitkan kata-kata. Saat siswa mulai
mencocokkan urutan pertanyaan dengan letak kotak secara mendatar atau menurun sesungguhnya hal tersebut mengasah kecekatan, dimana kegiatan ini
memerlukan koordinasi tangan dan mata. Pada saat itulah siswa membiasakan diri untuk berkonsentrasi agar menuliskan jawaban pada kotak yang tepat. Adakalanya
siswa menemukan pertanyaan yang sangat mudah namun bukan tak mungkin dia terhadang kesulitan. Hal ini tentu dapat dijadikan keuntungan jika mereka jeli
melihatnya. Karena ditengah kesulitannya menemukan jawaban yang harus diisi kedalam deretan kotak tersebut sesungguhnya tanpa disadari siswa tengah belajar
memacu kreatifitas dalam dirinya untuk mendapatkan sesuatu yang diinginkan. Jadi siswa yang memiliki kreatifitas tinggi ini lebih cocok menggunakan metode
pembelajaran TGT teka-teki silang dibandingkan dengan metode pembelajaran TGT menggunakan ular tangga, sedangkan siswa yang memiliki kreatifitas rendah
kemungkinan tepat diterapkan dengan metode pembelajaran TGT menggunakan ular tangga, karena dalam permainannya sangat menarik.
Berdasarkan uraian diatas, maka dapat diduga kemungkinan terdapat interaksi antara penggunaan metode TGT menggunakan permainan ular tangga
dan teka-teki silang dengan kreatifitas siswa terhadap prestasi belajar Biologi materi sistem koordinasi pada manusia.
commit to user 87
6. Interaksi antara memori dan kreatifitas siswa terhadap prestasi belajar Biologi
Pada materi sistem koordinasi pada manusia dengan memperhatikan memori dan kreatifitas siswa, dimungkinkan terdapat interaksi antara memori
dengan kreatifitas siswa. Karena siswa dengan kreatifitas yang tinggi, dimungkinkan juga akan memiliki memori yang tinggi, karena dengan kreatifitas
tinggi, siswa dapat lebih kreatif membuat kata atau kalimat. Jadi diduga terdapat interaksi antara tingkat memori dan tingkat kreatifitas terhadap prestasi belajar
Biologi materi sistem koordinasi pada manusia. 7.
Interaksi antara penggunaan metode TGT menggunakan permainan ular tangga dan menggunakan permainan Teka-teki silang, memori serta
kreatifitas siswa terhadap prestasi belajar Biologi. Siswa yang menerima pembelajaran dengan metode pembelajaran TGT
menggunakan permainan ular tangga memiliki prestasi belajar Biologi yang lebih baik dari pada siswa yang diajar dengan metode TGT menggunakan permainan
teka-teki silang dan siswa yang memiliki kemampuan memori tinggi memiliki prestasi belajar Biologi yang lebih baik dari pada siswa yang memiliki
kemampuan memori rendah, serta dilihat dari karakteristik kedua metode pembelajaran yang mana faktor memori dan kreatifitas memiliki peran yang sama
dalam proses kegiatan belajar mengajar. Sehingga dimungkinkan apapun metode pembelajaran yang diterapkan, baik metode TGT menggunakan permainan ular
tangga atau metode TGT menggunakan teka-teki silang, siswa yang memiliki memori tinggi akan memiliki prestasi belajar Biologi yang lebih baik dari pada
siswa yang memiliki memori rendah. Sebaliknya berapapun tingkat memori, baik
commit to user 88
tinggi maupun rendah, siswa yng menerima pembelajaran dengan metode pembelajaran TGT menggunakan permainan ular tangga akan memiliki prestasi
belajar Biologi yang lebih baik dari pada model pembelajaran TGT menggunakan permainan teka-teki silang. Begitu pula dengan kreatifitas siswa, apapun metode
pembelajaran yang diterapkan, baik metode TGT menggunakan permainan ular tangga atau metode TGT menggunakan teka-teki silang, siswa yang memiliki
kreatifitas tinggi akan memiliki prestasi belajar Biologi yang lebih baik daripada siswa yang memiliki kreatifitas rendah. Sebaliknya berapapun tingkat kreatifitas
baik tinggi maupun rendah, siswa yang menerima pembelajaran dengan menggunakan metode pembelajaran TGT menggunakan permainan ular tangga
akan memiliki prestasi belajar Biologi yang lebih baik daripada metode pembelajaran TGT menggunakan permainan teka-teki silang. Sehingga dapat
diduga bahwa tidak terjadi interaksi antara metode pembelajaran, memori dan kreatifitas siswa terhadap prestasi belajar biologi materi sistem koordinasi pada
manusia.
D. Hipotesis