commit to user 74
misalnya prolaktin inhibiting faktor yang berfungsi menghambat pengeluaran prolaktin.
2 Hipofisis atau Pitvitari
3 Kelenjar tiroid
Berfungsi mengatur
reaksi metabolisme
karbohidrat, mengatur
penggunaan O
2
dan CO
2
mempengaruhi perkembangan tubuh dan mental. 4
Kelenjar anak gondok Paratiroid Kelenjar ini menghasilkan hormon paratiroid yang berfungsi mengatur
kandungan ion fosfat PO
4
dan ion kalsium Ca dalam darah dan tulang. 5
Kelenjar anak ginjal adrenal Kelenjar ini terdiri atas dua bagian yaitu sebelah luar berwarna kekuning-
kuningan yang disebut korteks dan disebelah dalam disebut medula. 6
Pankreas Berfungsi sebagai kelenjar endoktrin yang menghasilkan hormon insulin,
hormon yang mengubah gula menjadi glikogen pada hati dan otot lurik.
B. Penelitian Yang Relevan
Beberapa penelitian yang relevan dengan penelitian ini, antara lain: 1.
Penelitian yang dilakukan oleh Tri Murni 2007 dengan judul “Pengaruh pembelajaran Kimia dengan Metode TGT Menggunakan Permainan Ular
tangga dan Pyramid terhadap Prestasi Belajar Sistem Koloid dengan Memperhatikan Kemampuan Awal Siswa”. Dalam penelitian ini, sebagai
populasi adalah siswa kelas XI SMA Negeri Mojolaban tahun pelajaran
commit to user 75
20062007, pengambilan sampel penelitian menggunakan teknik random sampling. Pengumpulan data menggunakan metode tes untuk variabel prestasi
belajar dan kemampuan awal serta metode angket untuk mengukur aspek afektif. Teknik analisis data menggunakan analisis variasi 2 jalan dengan
frekuensi sel tak sama, dilanjutkan uji komparasi rerata pasca analisis variansi dengan metode scheffe. Hasil penelitian menunjukkan bahwa: a penggunaan
metode TGT menggunakan permainan ular tangga lebih baik dibandingkan dengan menggunakan permainan
pyra mid
terhadap prestasi belajar siswa pada pokok bahasan sistem koloid, b kemampuan awal berpengaruh terhadap
peningkatan prestasi belajar kimia pada pokok bahasan sistem koloid. Siswa yang mempunyai kemampuan awal tinggi mempunyai prestasi belajar yang
lebih baik daripada siswa dengan kemampuan awal sedang dan rendah, c tidak ada interaksi antara penggunaan metode TGT menggunakan permainan
ular tangga dan menggunakan permainan
pyra mid
dengan kemampuan awal terhadap prestasi belajar kimia pada pokok bahasan sistem koloid.
2. Penelitian yang dilakukan oleh Erlika setyaningsih 2009 dengan Judul
“Pembelajaran kooperatif metode TGT Teams Games Tournament menggunakan permainan ular tangga dan teka-teki silang dalam bentuk media
flash dengan memperhatikan memori dan EQ Emotional Quotient Materi Pokok struktur atom”. Metode penelitian ini adalah metode eksperimen
menggunakan anava 2 jalan dengan desain faktorial 2 x 2. Sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah siswa klas X SMA Negeri 2
Karanganyar. Pengambilan sampel dilakukan dengan cara random sampling.
commit to user 76
Teknik pengumpulan data dengan metode tes untuk prestasi belajar, metode angket untuk memori dan EQ. Penelitian ini menunjukkan bahwa penggunaan
metode belajar TGT dengan ular tangga dan teka-teki silang dapat menghasilkan prestasi belajar yang lebih baik pada materi pokok struktur
atom. Siswa yang memiliki EQ tinggi memiliki prestasi belajar yang lebih tinggi dibanding dengan siswa yang memiliki EQ rendah pada materi pokok
struktur atom. 3.
Penelitian yang dilakukan oleh
Gillies Roby M.
Dengan judul “
The Effects of Cooperative Learning on Junior High School Students’ Beha viours:
Disccourse a nd Lea rning During a science ba sed lea rning a ctivity
“. Penelitian ini merupakan penelitian eksperimen dengan membandingkan
antara kelompok belajar kooperatif tersruktur dan tidak terstruktur serta bertujuan untuk mengetahui efek pembelajaran kooperatif terstruktur dan tidak
terstruktur pada perilaku siswa dan hasil belajar selama proses pembelajaran berbasis pengetahuan di SMP, sampel yang diambil dari 9 kelas dan berjumlah
164 0rang. Pada saat penelitian tersebut siswa belajar secara kooperatif dengan 3-4 orang dengan memperhatikan perbedaan gender dan kemampuan awal
yang dimiliki sebelum mengikuti pelajaran tersebut. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa pembelajaran kooperatif terstruktur memberikan efek
yang lebih baik terhadap perilaku dan hasil belajar siswa. Hal ini dikarenakan padakelompok belajar kooperatif terstruktur siswa yang menguasai konsep
lebih cepat bisa membantu rekan-rekannya dalam menyelasaikan masalah dan penugasan kosep dibanding pada kelompok belajar tidak terstruktur.
commit to user 77
4. Penelitian yang dilakukan oleh Feng-feng Kee 2008 yang berjudul
“
Alternatif Goa ls Struktur For Computer Based Lea rning
”. Penelitian ini merupakan penelitian eksperimen dan tujuan penelitian ini adalah meneliti
tentang penerapan struktur kelas kooperatif, kompetitif dan individual pada pembelajaran matematika berbasis permainan komputer terhadap performa
dan sikap siswa pada pelajaran matematika. Penelitian ini menggunakan sampel 160 orang di 8 kelas. Sampel adalah siswa kelas 5 SD Negeri di
Pensylvania dan masing-masing diberikan pembelajaran berbasis permainan komputer dengan struktur kelas kooperatif, kompetitif dan individualis serta
kelompok kontrol tidak diberikan pembelajaran berbasis permainan komputer. Penelitian ini menggunakan perbedaan gender dan status sosial ekonomi siswa
sebagai variabel moderator. Dari hasil penelitian menunjukkan bahwa tidak ada pengaruh signifikan penggunaan struktur kelas pada pembelajaran
berbasis permainan komputer terhadap performa matematika, tetapi pembelajaran kooperatif pada pembelajaran berbasis permainan komputer.
Memberikan hasil paling positif terhadap sikap siswa pada pembelajaran matematika, perbedaan gender tidak memberikan pengaruh yang signifikan
terhadap performa dan sikap siswa pada pembelajaran matematika sedangkan perbedaan sosial ekonomi siswa memberikan perbedaan pengaruh pada
struktur kelas pembelajaran matematika berbasis permainan komputer. 5.
Muhammad Irianto Mewal, S8311071 2009 dengan judul “Pengaruh Model Pembelajaran
STAD
Student Achievement
Divisions
dan Model
Pembelajaran TGT
Tea m Ga me Tourna ment
Terhadap Sikap Ilmiah Siswa
commit to user 78
ditinjau dari Kemampuan Interpersonal Siswa Studi kasus Pembelajaran Memahami Wujud zat dan Perubahannya pada Kompetensi Dasar Massa Jenis
dalam Kehidupan sehari-hari pada siswa SMP Negeri 1 Wonogiri Tahun Pelajaran 20092010”. Tujuan penelitian ini adalah : 1 untuk mengetahui
pengaruh model pembelajaran kooperatif tipe STAD dan TGT terhadap sikap ilmiah siswa, 2 untuk mengetahui apakah ada pengaruh kemampuan
interpersonal siswa tinggi atau rendah terhadap sikap ilmiah siswa, 3 untuk mengetahui apakah ada interaksi antara model pembelajaran dengan
kemampuan interpersonal dan pengaruhnya terhadap sikap ilmiah siswa. Penelitian dilakukan di SMP Negeri 1 Wonogiri tahun pelajaran 20092010.
Populasi penelitian adalah seluruh siswa kelas VII sebanyak 182 siswa yang terbagi dalam 6 kelas. Dengan menggunakan teknik
cluster ra ndom sa mpling
dipilih dua kelas sebagai sampel. Penelitian ini menggunakan metode eksperimen yang melibatkan dua kelas, satu kelas dalam pembelajarannya
menggunakan model STAD dan kelas lain menggunakan model TGT. Data kemampuan interpersonal diambil dengan menggunakan angket tertutup
sedangkan data
sikap ilmiah
diambil dengan
lembar observasi.
Kesimpulan dari penelitian ini adalah: 1 ada perbedaan sikap ilmiah antara siswa kelompok STAD dan TGT, untuk meningkatkan sikap ilmiah siswa
model pembelajaran TGT masih lebih baik dari model pembelajaran STAD; 2 ada perbedaan sikap ilmiah antara siswa yang kemampuan interpersonalnya
tinggi dengan siswa yang kemampuan interpersonalnya rendah. Sikap ilmiah siswa yang kemampuan interpersonalnya tinggi masih lebih baik dari siswa
commit to user 79
yang kemampuan interpersonalnya rendah; 3 antara model pembelajaran dengan kemampuan interpersonal tidak ada interaksi.
C. Kerangka Berpikir