Eddie Raharja : Pengaruh Kompetensi Kepemimpinan Dalam Pengorganisasian Kesiapsiagaan Dan Penggerakan Ketanggapdaruratan Bencana Terhadap Kinerja Petugas Pusat Penanggulangan Krisis Kesehatan Regional
Sumatera Utara, 2010.
Hal ini ditunjukkan oleh responden dalam mengetahui, memahami, dan melaksanakan nilai-nilai organisasi siaga bencana dengan sangat baik, terutama
indikator nilai-nilai cepat 57,4, nilai-nilai tepat 54,1 dan nilai-nilai terpadu 34,4 pada organisasi sektoral. Ini disebabkan adanya sistem pegawai negeri yang
cenderung sektoral dalam mengukur kinerja LAN,2003. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa ada pengaruh positif dan
signifikan kompetensi kepemimpinan nilai-nilai organisasi terhadap optimalisasi kinerja petugas PPK Kesehatan Regional Sumut.
5.3. Pengaruh Kompetensi Kepemimpinan Keteladanan terhadap Kinerja
Petugas Menjadi model dalam membangun, yakin dan menyelaraskan tindakan dengan
nilai-nilai organisasi yang cepat, tepat, terpadu merupakan dambaan setiap pimpinan dalam penanggulangan krisis kesehatan akibat bencana Kep.Menkes RI
No.145Menkes SKI2007; Kep.Menkes RI No.679Menkes SKVI2007. Nilai- nilai, adalah pedoman dan kejelasan nilai-nilai akan membuat suatu perubahan.
Kemampuan untuk bertindak berdasarkan kepercayaan dan kredibilitas Kouzes dan Posner, 2004, Kasali, 2005.
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa pada taraf signifikan 5, nilai t
hitung
= 0,838 lebih kecil dari t
tabel
= 1,673 berarti ada pengaruh kompetensi kepemimpinan keteladanan terhadap kinerja petugas, secara positif namun tidak signifikan, apabila
variabel X
1
, X
3
, X
4
, dan X
5
dapat dikendalikan. Pengaruh keteladanan terhadap
Eddie Raharja : Pengaruh Kompetensi Kepemimpinan Dalam Pengorganisasian Kesiapsiagaan Dan Penggerakan Ketanggapdaruratan Bencana Terhadap Kinerja Petugas Pusat Penanggulangan Krisis Kesehatan Regional
Sumatera Utara, 2010.
naiknya kinerja ada 8,8 Beta=0,088, pengaruh keteladanan positif namun lemah B =0,188, dan pengaruh keteladanan tidak signifikan terhadap kinerja secara
terpadu sig 0,406 alpha 0,05. Hal ini dilatarbelakangi oleh responden dalam mengetahui, memahami, dan
melaksanakan keteladanan dengan sangat baik terutama terhadap indikator yakin terhadap nilai-nilai organisasi 49,2 dan indikator penyelarasan tindakan dengan
nilai-nilai organisasi 41,0 pada organisasi sektoral. Ketidaksignifikan keteladanan terhadap kinerja disebabkan sistem pertanggungjawaban kinerja selaku
pimpinan bukan kepada Menteri Kesehatan yang menetapkan kebijakan PPK Kesehatan Regional, akan tetapi Kadinkes Provinsi Sumut selaku perangkat daerah
mempertanggungjawabkan kinerjanya kepada Gubernur , Kakesdam IBB selaku perangkat pemerintah pusat kepada KasadPang.TNI melalui Pangdam IBB, dan
Kabiddokkes Polda Sumut, selaku perangkat pemerintah pusat kepada Kapolri melalui Kapolda, dan hanya Direktur Utama RSUP H Adam Malik selaku perangkat
pemerintah pusat bertanggungjawab kinerjanya kepada Menkes RI UU No.2 Tahun 2002, UU No.34 Tahun 2004, UU No.24 Tahun 2007; PP No.41 Tahun 2007; PP
No.21 tahun 2008; Kep.Ka.BKN No.46A Tahun 2003; Permenkes No.679MenkesSKVI2007 ; Permenkes No.267MenkesSKIII2008 ; LAN,2003.
Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa bila keteladanan dilaksanakan secara lintas program atau intra sektoral kesehatan secara terpadu, maka ada pengaruh
Eddie Raharja : Pengaruh Kompetensi Kepemimpinan Dalam Pengorganisasian Kesiapsiagaan Dan Penggerakan Ketanggapdaruratan Bencana Terhadap Kinerja Petugas Pusat Penanggulangan Krisis Kesehatan Regional
Sumatera Utara, 2010.
positif namun tidak signifikan dalam mencapai optimalisasi kinerja petugas PPK Kesehatan Regional Sumut.
5.4. Pengaruh Kompetensi Kepemimpinan Kerjasama Tim terhadap Kinerja