Eddie Raharja : Pengaruh Kompetensi Kepemimpinan Dalam Pengorganisasian Kesiapsiagaan Dan Penggerakan Ketanggapdaruratan Bencana Terhadap Kinerja Petugas Pusat Penanggulangan Krisis Kesehatan Regional
Sumatera Utara, 2010.
BAB 4 HASIL PENELITIAN
4.1. Gambaran Umum Lokasi Penelitian
4.1.1. Sejarah Pengorganisasian Pusat Penanggulangan Krisis Kesehatan
Penanggulangan krisis kesehatan akibat wabah dan bencana diawali tahun 1991, dengan pembentukan kelompok kerja, berdasarkan Surat Keputusan Menkes RI
Nomor 360MenkesSKVI1991, tanggal 2461991. Tahun 1995, dibentuk unit fungsional Pusat Penanggulangan Krisis Akibat Bencana, berdasarkan Surat
Keputusan Menkes RI Nomor 594MenkesVI1995, tanggal 761995. Tiga tahun kemudian, tahun 1998 berdasarkan Surat Keputusan Menkes RI Nomor
942MenkesIX1998, tanggal 291998, dibentuk Pusat Penanggulangan Krisis Kesehatan Crisis Center di Lingkungan Departemen Kesehatan. Tahun 2000,
berdasar Surat Keputusan Menkes RI Nomor 726MenkesSKIV2000, tanggal 2442000, dibentuk unit struktural Pusat Penanggulangan Masalah Kesehatan
PPMK. Tahun 2001, berdasarkan keputusan bersama Menkes dan Mensos, dibentuk Direktorat Jenderal Penanggulangan Masalah Sosial dan Kesehatan.
Peristiwa gempabumi dan tsunami di Aceh dan Sumatera Utara tahun 2004 dan gempabumi Nias tahun 2005, 1 telah menimbulkan krisis kesehatan, oleh
karenanya petugas kesehatan dituntut siap siaga setiap saat, dan 2 merupakan pembelajaran untuk mendekatkan dan mempercepat dukungan bantuan kesehatan
Eddie Raharja : Pengaruh Kompetensi Kepemimpinan Dalam Pengorganisasian Kesiapsiagaan Dan Penggerakan Ketanggapdaruratan Bencana Terhadap Kinerja Petugas Pusat Penanggulangan Krisis Kesehatan Regional
Sumatera Utara, 2010.
secara terkoordinasi pada kejadian bencana yang menimbulkan krisis kesehatan. Dengan dasar ini kemudian ditetapkan oleh Menteri Kesehatan Nomor
783MenkesSKII2006, tentang Regionalisasi Pusat Bantuan Penanganan Krisis Kesehatan Akibat Bencana, yang berjumlah 9 regional, yaitu Sumatera Utara,
Sumatera Selatan, Daerah Ibukota Jakarta, Jawa Tengah, Jawa Timur, Bali, Kalimantan Selatan, Sulawesi Utara, Sulawesi Selatan.
Tahun 2007, diperbaharui kembali guna optimalisasi kinerjanya, dikembangkan subregional Sumatera Barat dan subregional Papua, berdasarkan Surat
Keputusan Menkes Nomor 679MenkesSKVI2007, tentang Organisasi Pusat Penanggulangan Krisis Kesehatan Regional. Tugas dan wewenang Departemen
Kesehatan adalah merumuskan kebijakan, memberikan standar dan arahan serta mengkoordinasikan penanganan krisis kesehatan dan masalah kesehatan lainnya
dalam tahap prabencana, saat bencana dan pascabencana. Fungsi PPK Kesehatan Regional, adalah sebagai 1 pusat dukungan
operasional kesehatan, 2 pusat pengendalian bantuan kesehatan, 3 pusat rujukan kesehatan, dan 4 pusat informasi kesehatan atau media senter, bekerja 24 jam yang
mempunyai link dengan Departemen Kesehatan Pusat. Ditunjuknya Provinsi Sumatera Utara sebagai PPK Kesehatan Regional Sumatera Utara, karena 1 ada
rumah sakit rujukanpendidikan, yaitu RSUP H. Adam Malik, 2 memiliki akses transportasi ke beberapa wilayah darat, laut dan udara, 3 memiliki sumberdaya
manusia yang sangat memadai, dan 4 memiliki sarana penunjang yang baik.
Eddie Raharja : Pengaruh Kompetensi Kepemimpinan Dalam Pengorganisasian Kesiapsiagaan Dan Penggerakan Ketanggapdaruratan Bencana Terhadap Kinerja Petugas Pusat Penanggulangan Krisis Kesehatan Regional
Sumatera Utara, 2010.
4.1.2. Visi, Misi, Kebijakan dan Strategi Organisasi Pusat Penanggulangan