Kompetensi Kompetensi Kepemimpinan dalam Pengorganisasian Kesiapsiagaan dan

Eddie Raharja : Pengaruh Kompetensi Kepemimpinan Dalam Pengorganisasian Kesiapsiagaan Dan Penggerakan Ketanggapdaruratan Bencana Terhadap Kinerja Petugas Pusat Penanggulangan Krisis Kesehatan Regional Sumatera Utara, 2010. dukungan sarana, kompetensi, peluang, standar, dan umpan balik. Menurut Rivai V 2008: 21, faktor-faktor yang mempengaruhi kinerja petugas, adalah kemampuan ability dan motivasi. Kemampuan dipengaruhi oleh pengetahuan dan ketrampilan. Motivasi dipengaruhi oleh perilaku dan situasi. Mathis dan Jackson 2001, dalam Wikipedia, 2009, faktor-faktor yang mempengaruhi kinerja individu tenaga kerja, yaitu 1 kemampuannya, 2 motivasi, 3 dukungan yang diterima, 4 keberadaan pekerjaan yang dilakukannya, dan 5 hubungannya dengan organisasi. Menurut Gibson 1987, dalam Wikipedia, 2009, ada 3 faktor yang berpengaruh terhadap kinerja, yaitu 1 faktor individu, yakni kemampuan, ketrampilan, latar belakang keluarga, pengalaman kerja, tingkat sosial dan demografi seseorang; 2 faktor psikologi, yakni persepsi, peran, sikap, kepribadian, motivasi, dan kepuasan kerja; dan 3 faktor organisasi, yakni struktur organisasi, desain pekerjaan, kepemimpinan, sistem penghargaan. Menurut Agung 2007: 119, optimalisasi kinerja bisnis, sangat dipengaruhi oleh adanya kompetensi kepemimpinan, kompetensi teknik dan kompetensi personal. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa ada faktor yang mempengaruhi kinerja individu, yaitu antara lain kompetensi kepemimpinan.

2.2. Kompetensi Kepemimpinan dalam Pengorganisasian Kesiapsiagaan dan

Penggerakan Ketanggapdaruratan Bencana

2.2.1. Kompetensi

Eddie Raharja : Pengaruh Kompetensi Kepemimpinan Dalam Pengorganisasian Kesiapsiagaan Dan Penggerakan Ketanggapdaruratan Bencana Terhadap Kinerja Petugas Pusat Penanggulangan Krisis Kesehatan Regional Sumatera Utara, 2010. Sumberdaya manusia, merupakan faktor yang paling dominan atau rohnya suatu organisasi. Untuk keberhasilan suatu organisasi diperlukan sumberdaya manusia yang mempunyai kualitas dan berkinerja tinggi, guna mencapai visi, misi secara berkesinambungan. Sumberdaya berkualitas menurut Lako dan Sumaryati 2002, dalam Puslitbang BKN, 2004, minimal mempunyai empat karakteristik, yaitu 1 memiliki kompetensi pengetahuan, ketrampilan, kemampuan, dan pengalaman; 2 komitmen pada organisasi; 3 selalu bertindak cost-effectiveness dalam setiap aktivitasnya; dan 4 congruence of goals, bertindak selaras antara tujuan pribadinya dengan tujuan organisasi. Kompetensi, adalah suatu kemampuan untuk melaksanakan atau melakukan suatu pekerjaan atau tugas yang dilandasi atas ketrampilan dan pengetahuan serta didukung oleh sikap kerja yang dituntut oleh pekerjaan tersebut Wibowo, 2008: 86. Kompetensi, adalah kemampuan dan karakter yang dimiliki oleh seorang Pegawai Negeri Sipil berupa pengetahuan, ketrampilan, dan sikap perilaku yang diperlukan dalam pelaksanaan tugasnya secara profesional, efektif dan efisien Kepmenkes No. 267MenkesSKIII2008. Menurut Mustopadidjaja 2008: 23, pengetahuan adalah informasi yang dimiliki oleh seseorang dalam suatu bidang tertentu. Ketrampilan, adalah kemampuan untuk melaksanakan tugas tertentu, baik mental ataupun fisik. Perilaku seseorang dipengaruhi 2 faktor, menurut Hutapea dan Thoha 2008: 41, yaitu faktor internal dan faktor eksternal. Faktor internal, terdiri dari konsep diri, ciri diri dan motif, yang mempengaruhi nilai dan persepsi individu pada Eddie Raharja : Pengaruh Kompetensi Kepemimpinan Dalam Pengorganisasian Kesiapsiagaan Dan Penggerakan Ketanggapdaruratan Bencana Terhadap Kinerja Petugas Pusat Penanggulangan Krisis Kesehatan Regional Sumatera Utara, 2010. pekerjaannya. Faktor eksternal, adalah lingkungan tempat seseorang bekerja. Ada lima karaktersitik dasar yang mempengaruhi kompetensi seseorang, menurut Spencer dan Spencer 1993 dalam Puslitbang BKN, 2004, Judisseno 2008: 52 yaitu 1 motive, adalah konsistensi berfikir mengenai sesuatu yang diinginkan dan dikehendaki oleh seseorang, sehingga menyebabkan suatu kejadian. Motif tingkah laku seperti mengendalikan, mengarahkan, membimbing, memilih untuk menghadapi kejadian atau tujuan tertentu; 2 traits, adalah naluri yang secara konsisten dapat memberikan respon yang cepat dan tepat terhadap keadaan atau informasi yang diterima, atau karakteristik fisik dan tanggapan yang konsisten terhadap informasi atau situasi tertentu; 3 self concept, sikap perilaku, sistem nilai atau persepsi diri atau imajinasi seseorang, yang dianut dan dipercayai dapat menguatkan dan meyakinkan sesuai dengan harapannya, serta dapat menuntun menjadi individu yang efektif di berbagai lingkungan kerja, jika keyakinan tersebut didukung rasa percaya diri yang besar, misalnya kepemimpinan; 4 knowledge, sekumpulan informasi dan pengetahuan yang dimiliki seseorang dalam bidang tertentu; dan 5 skills, kemampuan untuk mengerjakan atau menyelesaikan tugas-tugas fisik atau mental tertentu nyata dilakukan. Menurut Juddisseno 2008: 53, untuk menjadi juara, seseorang harus dibekali dan dikuatkan oleh faktor-faktor yang tersembunyi dalam diri manusia, yaitu motive, trait dan self confidence yang kuat. Menurut Judisseno 2008: 49, karakteristik dasar Eddie Raharja : Pengaruh Kompetensi Kepemimpinan Dalam Pengorganisasian Kesiapsiagaan Dan Penggerakan Ketanggapdaruratan Bencana Terhadap Kinerja Petugas Pusat Penanggulangan Krisis Kesehatan Regional Sumatera Utara, 2010. kompetensi ini satu dengan yang lain saling berhubungan membentuk tiga unsur, yaitu intent, action dan outcome Gambar 2.1. Gambar 2.1 Karakteristik Dasar Kompetensi Sumber : Judisseno 2008 : 49 Ciri dan Karakter Pribadi Tindakan Terampil Unjuk Kerja Dan Hasil Akhir Motif, Konsep Diri, Ciri Diri, Pengetahuan Ketrampilan Kinerja ACTION INTENS OUTCOME Gambar 2.1. Karakteristik Dasar Kompetensi Orang dalam aktivitasnya memerlukan adanya kompetensi, yang menurut Hutapea dan Thoha 2008, kompetensi ada 3 jenis, yaitu 1 kompetensi teknis, lebih menekankan kepada pencapaian efektivitas kerja, 2 kompetensi perilaku konsep diri, ciri diri dan motif individu, yang lebih menekankan kepada perilaku produktif yang harus dimiliki dan diperagakan oleh petugas, agar dapat berprestasi, dan 3 kompetensi pengetahuan dan ketrampilan individu, lebih ditujukan kepada pelatihan dan pendidikan. Eddie Raharja : Pengaruh Kompetensi Kepemimpinan Dalam Pengorganisasian Kesiapsiagaan Dan Penggerakan Ketanggapdaruratan Bencana Terhadap Kinerja Petugas Pusat Penanggulangan Krisis Kesehatan Regional Sumatera Utara, 2010. Bentuk kompetensi menurut Bennis dan Nanus 1985, dalam Mustopadidjaja, 2008, adalah kemampuan ability untuk mengelola atensi visi, komunikasi, kepercayaan dan komitmen. Perilaku dapat diubah dengan mengkombinasikan, 1 tindakan penguatan reinforcement, berupa pelaksanaan penegakan peraturan perundang-undangan, imbalan dan hukuman; 2 pengulangan repetition, berupa pemberian umpan balik terhadap setiap peragaan petugas; dan 3 pengarahan coaching kepada petugas yang bermasalah dan belum ada kemajuan kompetensinya Hutapea dan Thoha, 2008: 43. Menurut Peraturan Pemerintah Nomor 101 Tahun 2000, tentang Pendidikan dan Pelatihan Jabatan Pegawai Negeri Sipil PNS, menjelaskan konsep kompetensi, adalah kemampuan dan karakteristik yang dimiliki oleh seorang PNS, berupa pengetahuan, ketrampilan, dan sikap perilaku yang diperlukan dalam pelaksanaan tugas. Dengan melihat batasan tersebut, menurut Mustopadidjaja AR 2008, maka kompetensi petugas Pusat Penanggulangan Krisis Kesehatan Regional Sumatera Utara, masuk dalam konteks penyelenggaraan Sistem Administrasi Negara Republik Indonesia SANKRI, yang mengklasifikasikan kompetensi ke dalam 4 empat jenis, yaitu: 1 Kompetensi Teknis technical competance, yaitu kompetensi mengenai bidang yang menjadi tugas pokok organisasi. Kompetensi ini, antara lain meliputi operasionalisasi sistem prosedur kerja, yang berkaitan dengan Eddie Raharja : Pengaruh Kompetensi Kepemimpinan Dalam Pengorganisasian Kesiapsiagaan Dan Penggerakan Ketanggapdaruratan Bencana Terhadap Kinerja Petugas Pusat Penanggulangan Krisis Kesehatan Regional Sumatera Utara, 2010. pelaksanaan kebijakan dan tugas instansi, penerapan sistem dan prinsip- prinsip akuntabilitas. 2 Kompetensi Manajerial manajerial competence, kompetensi yang berkaitan dengan berbagai kemampuan manajerial yang dibutuhkan dalam menangani tugas-tugas organisasi. Kompetensi ini, meliputi antara lain dalam hal kemampuan menerapkan konsep dan teknik perencanaan, pengorganisasian, pengendalian, koordinasi dan evaluasi kinerja unit organisasi, juga kemampuan dalam melaksanakan prinsip-prinsip good governance dalam manajemen pemerintahan. 3 Kompetensi Sosial social competence, kemampuan melakukan komunikasi yang dibutuhkan oleh organisasi dalam pelaksanaan tugas pokoknya. Kompetensi ini, antara lain secara internal memotivasi sumberdaya manusia dalam meningkatkan produktivitas kerja, secara eksternal melaksanakan kemitraan, kolaborasi, pengembangan jaringan kerja dengan berbagai lembaga dalam rangka meningkatkan citra dan kinerja organisasi. 4 Kompetensi IntelektualStratejik, kemampuan untuk berfikir secara stratejik dengan visi jauh kedepan. Kompetensi ini meliputi kemampuan merumuskan visi, misi, dan strategi dalam rangka mencapai tujuan organisasi sebagai bagian integral dari pembangunan nasional; merumuskan dan memberi masukan untuk pemecahan masalah dan Eddie Raharja : Pengaruh Kompetensi Kepemimpinan Dalam Pengorganisasian Kesiapsiagaan Dan Penggerakan Ketanggapdaruratan Bencana Terhadap Kinerja Petugas Pusat Penanggulangan Krisis Kesehatan Regional