Kesehatan Tentara Nasional Indonesia

Eddie Raharja : Pengaruh Kompetensi Kepemimpinan Dalam Pengorganisasian Kesiapsiagaan Dan Penggerakan Ketanggapdaruratan Bencana Terhadap Kinerja Petugas Pusat Penanggulangan Krisis Kesehatan Regional Sumatera Utara, 2010. meliputi peta lokasi area berkumpul saat bencana internal, peta situasi pelayanan kesehatan provinsi Sumut, kartu instruksi kerja, kartu identitas korban, disaster kit, buku pedoman penanganan bencana, dan rekam medik korban. Pada Bab II, tersusun, organisasi dengan pertelaan tugas pada pejabatnya, pos komando ruang pertemuan IGD, pos informasi ruang BSB, pos logistik dan donasi ruang tunggu keluarga pasien IGD, pos penanganan jenazah instalasi jenazah, pos relawan lantai 1 CMU, pos restory dan family link, Pos Pengolahan Data ruang Wakil Ketua IGD, pengosongan ruangan Rindu A-3 dan Rindu A-4, Area Dekontaminasi, Area dan Ruangan Berkumpul. Pada Bab III, diuraikan fasilitas, pada Bab IV diuraikan komunikasi, koordinasi dan pengendalian, pada Bab V diuraikan pelaksanaan operasional aktivasi sistem bencana, pada Bab VI diuraikan pembiayaan prabencana, saat bencana, pascabencana dan sumber pembiayaan, dan pada Bab VII diuraikan koordinasi, diseminasi dan sosialisasi internal dan peran institusilembaga terkait eksternal.

4.1.6. Kesehatan Tentara Nasional Indonesia

4.1.6.1.Kesehatan Daerah Militer IBukit Barisan Kesehatan Daerah Militer IBukit Barisan Kesdam IBB, tertata tahun 1950 dan merupakan Badan Pelaksana dari Komando Daerah Militer IBB Kodam IBB, mempunyai tugas pokok membina dan melaksanakan fungsi kesehatan angkatan darat di daerah, meliputi dukungan kesehatan, preventif, kuratif, kesehatan gigi dan mulut serta kesehatan militer Sejarah Kesdam IBB, 1989: 153. Eddie Raharja : Pengaruh Kompetensi Kepemimpinan Dalam Pengorganisasian Kesiapsiagaan Dan Penggerakan Ketanggapdaruratan Bencana Terhadap Kinerja Petugas Pusat Penanggulangan Krisis Kesehatan Regional Sumatera Utara, 2010. Tugas TNI selain perang sebagaimana Undang-Undang Nomor 34 Tahun 2004, tentang Tentara Nasional Indonesia, Pasal 9 ayat 3 huruf c, adalah antara lain berupa bantuan kemanusiaan civic action, perbantuan kepada Polri dalam tugas keamanan dan ketertiban masyarakat, bantuan kepada pemerintahan sipil, pengamanan pelayaranpenerbangan, bantuan pencarian dan pertolongan, bantuan pengungsian, dan penanggulangan korban bencana alam. Operasi selain perang dilakukan berdasarkan permintaan danatau peraturan perundang-undangan. Peraturan Kepala Staf Angkatan Darat Nomor Perkasad265XII2007, tanggal 31-12-2007, organisasi Kesdam meliputi empat eselon, yaitu 1 Eselon Pimpinan, terdiri dari Kepala dan Wakil Kepala; 2 Eselon Pembinaan Pimpinan, terdiri dari Kasi Kesehatan Preventif penyuluhan kesehatan, kesehatan lingkungan, kesehatan jiwa, kesehatan gigi dan mulut, kependudukan dan KB, pencegahan dan pemberantasan penyakit, Kasi Kesehatan Kesehatan Kuratif dan Rehabilitatif, Kasi Kesehatan Militer Rikkespers, Intelmed dan Dukkes, Kasi Material Kesehatan, dan Kasi Administrasi Logistik; 3 Eselon Pelayanan, terdiri dari Kaur Informasi Kesehatan, dan Kasi Tata Usaha - Urusan Dalam; dan 4 Eselon Pelaksana, meliputi Rumah Sakit Tk.II Putri Hijau, Detasemen Kesehatan Wilayah tingkat Korem, Detasemen Kesehatan Lapangan, dan Gudang Kesehatan Daerah. Berdasarkan Surat Pangdam IBB Nomor STR324X2006, tanggal 6-10- 2006, tentang Perintah Mempersiapkan Personel di Homebase untuk Mengantisipasi kemungkinan terburuk akibat Bencana Alam di wilayah Kodam IBB, maka sejak Eddie Raharja : Pengaruh Kompetensi Kepemimpinan Dalam Pengorganisasian Kesiapsiagaan Dan Penggerakan Ketanggapdaruratan Bencana Terhadap Kinerja Petugas Pusat Penanggulangan Krisis Kesehatan Regional Sumatera Utara, 2010. tahun 2006, Kodam IBB telah ada kesiapsiagaan bencana dan telah terjadwal. Ada sejumlah 99 orang sebagai tim kesehatan lapangan siaga bencana dalam 9 tim kerja, dengan komandan tim seorang perwira kesehatan dibantu anggota 1 orang wakil komandan tim, 1 orang dokter, 6 orang paramedis, dan 2 orang pengemudi. Kesiapan mobilisasi, masing-masing tim bertugas terjadwal kerja 3 hari, kesiapan obat-obatan, pakaian dan perlengkapan, serta kesiapan kendaraan Gambar 4.4. 4.1.6.2. Rumah Sakit Putri Hijau Rumah Sakit Putri Hijau didirikan tahun 1950, dan sejak tahun 1986 berdasarkan Surat Keputusan Pangdam IBB Nomor Skep118II1986, tanggal 18-2- 1986. Rumah sakit ini merupakan unsur pelaksana Kesdam IBB, dan merupakan rumah sakit rujukan utama unsur TNI untuk daerah Sumatera Bagian Utara Sejarah Kesdam IBB, 1989; Perkasad 265XII2007, sebagai Rumah Sakit Tk II setara klasifikasi Rumah Sakit tipe B pada Depkes, melaksanakan pusat rujukan pelayanan kesehatan TNI yang berada di teritorial Sumatera Barat, Riau, Riau Kepulauan, dan Sumatera Utara. Pengorganisasian siaga bencana di Rumkit Tk. II Putri Hijau ini, terdiri dari 1 Unsur Pimpinan, Karumkit dan Sesrumkit; 2 Ketua Tim Prahospital, Kasi Penunjang Umum 3 Ketua Tim Hospitalisasi Keperawatan, Kasi Pelayanan Medik, 4 Ketua Tim Penunjang Medik, Kasi Penunjang Medik Gambar 4.5. Eddie Raharja : Pengaruh Kompetensi Kepemimpinan Dalam Pengorganisasian Kesiapsiagaan Dan Penggerakan Ketanggapdaruratan Bencana Terhadap Kinerja Petugas Pusat Penanggulangan Krisis Kesehatan Regional Sumatera Utara, 2010. Gambar 4.5. Rantai Pengorganisasian Siaga Bencana Kesehatan Kodam I BB KAKESDAM IBB WAKAKESDAM I BB KARUMKIT WAKARUMKIT PUTRI HIJAU DANDENKESLAP KETUA TIM 1 KETUA TIM PENUNJANG MEDIK KETUA TIM HOSPITAL- WAT KETUA TIM PRAHOSPITAL KETUA TIM 2 KETUA TIM 4 KETUA TIM 3 KETUA TIM 6 KETUA TIM 5 KETUA TIM 8 KETUA TIM 7 KETUA TIM 9 KASI JANGUM KASI JANGMED KASI YANMED KETUA TIM URUSAN DALAM KASI TUUD Sumber : Kesdam IBB 2009 Gambar 4.5. Rantai Pengorganisasian Siaga Bencana Kesehatan Kodam IBB 4.1.6.3. Dinas Kesehatan Lantamal IBelawan Dinas Kesehatan Diskes ini, merupakan pelaksana khusus kesehatan kelautan siaga bencana dimensi pelayanan kesehatan masyarakat prahospital dari organisasi Lantamal IBelawan, berdasarkan Skep Kasal No. Skep5810XII2005, tanggal 20-02-2005, tentang Bagan Organisasi Lantamal. Organisasi Diskes Lantamal I ini, terdiri dari dari eselon pimpinan, Kepala Dinas Kesehatan, dibantu dengan eselon pelaksana yang terdiri dari Kasubdis Kesehatan Kelautan, Kasubdis Kesehatan Umum, Kasubdis Administrasi Kesehatan dan Kepala Balai Pengobatan Barakuda, secara fungsional bergabung dengan Rumah Sakit Lantamal IBelawan dan merupakan bagian yang tidak terpisahkan dengan Satuan Tugas Pengendalian Daerah Eddie Raharja : Pengaruh Kompetensi Kepemimpinan Dalam Pengorganisasian Kesiapsiagaan Dan Penggerakan Ketanggapdaruratan Bencana Terhadap Kinerja Petugas Pusat Penanggulangan Krisis Kesehatan Regional Sumatera Utara, 2010. Bencana Satgasdal Lantamal, di mana ada tiga tim, yaitu Tim EvakuasiSAR, Tim Bahan Bantuan, Tim Pengaman dan LO Perwira Penghubung, yang dikendalikan langsung oleh Komandan Lantamal IBelawan dan secara fungsional dikendalikan oleh Kakesdam IBB Gambar 4.6. Gambar 4.6. Rantai Pengorganisasian Siaga Bencana Kesehatan Lantamal I Belawan KARUMKITAL DR.KOMANG MAKEN KADISKES LANTAMAL I BB KETUA TIM MEDIK DAN EVAKUASI KETUA TIM WAT KORBAN KETUA TIM KEPERAWATAN KETUA TIM HOSPITAL KETUA TIM PRAHOSPITAL KAKESDAM I BB KABAG KESLA KABAG KLINIK KABAG WAT KETUA TIM KES.LAUT KASUBDIS KESUM KASUBDIS KESLA KASUBDIS MINKES Sumber : Lantamal I Blw 2009 Gambar 4.6. Rantai Pengorganisasian Siaga Bencana Kesehatan Lantamal IBelawan 4.1.6.4. Rumah Sakit Lantamal IBelawan Dr. Komang Maken Rumah Sakit ini, merupakan pelaksana khusus kesehatan kelautan siaga bencana dimensi pelayanan medik keperawatan dari Lantamal IBelawan, berdasarkan Skep Kasal No. Skep5810XII2005, tanggal 20-02-2005, tentang Bagan Organisasi Lantamal. Dinas Kesehatan ini langsung dibawah Danlantamal I. Organisasi Rumkit TNI AL ini, mempunyai eselon pimpinan, Karumkit, didukung Eddie Raharja : Pengaruh Kompetensi Kepemimpinan Dalam Pengorganisasian Kesiapsiagaan Dan Penggerakan Ketanggapdaruratan Bencana Terhadap Kinerja Petugas Pusat Penanggulangan Krisis Kesehatan Regional Sumatera Utara, 2010. empat bagian, yaitu Kabag Kesehatan Kelautan, Kabag Klinik, Kabag Perawatan, Kabag Farmasi dan Kabag Penunjang Klinik. Rumah Sakit ini merupakan Rumkit Tk.III, setingkat rumah sakit tipe C pada Depkes RI. Dalam pelaksanaan pelayanan medik keperawatan siaga bencana, terpadu dengan Dinas Kesehatan Lantamal IBB dan Satuan Tugas Pengendalian Daerah Bencana Satgasdal Lantamal, di mana ada tiga tim, yaitu Tim EvakuasiSAR, Tim Bahan Bantuan, Tim Pengaman dan LO Perwira Penghubung, yang dikendalikan langsung oleh Danlantamal IBelawan dan secara fungsional dikendalikan oleh Kakesdam IBB Gambar 4.6.

4.1.7. Kesehatan Komando Sektor Pertahanan Udara Nasional III