Uji Multikolinearitas Uji Heteroskedastisitas

Eddie Raharja : Pengaruh Kompetensi Kepemimpinan Dalam Pengorganisasian Kesiapsiagaan Dan Penggerakan Ketanggapdaruratan Bencana Terhadap Kinerja Petugas Pusat Penanggulangan Krisis Kesehatan Regional Sumatera Utara, 2010. Menyeluruh 0,444 0,910 0,444 0,7681 Valid dan Reliabel Orientasi hasil 0,444 0,848 0,444 0,7648 Valid dan Reliabel Orientasi kecepatan 0,444 0,862 0,444 0,7662 Valid dan Reliabel Orientasi ketepatan 0,444 0,799 0,444 0,7672 Valid dan Reliabel Keterpaduan 0,444 0,820 0,444 0,7689 Valid dan Reliabel

4.5. Uji Prasyarat untuk Regresi Linear Berganda

4.5.1. Uji Multikolinearitas

Uji prasyarat ini lebih dahulu dilakukan untuk melihat apakah ada hubungan linear antar varibel bebas dalam model regresi. Jika terjadi korelasi kuat, terdapat masalah multikolinearitas yang harus diatasi. Proses uji prasyarat penelitian ini, menggunakan uji multikolinearitas VIF variance influence factor. Berdasarkan ringkasan hasil analisis multikolinearitas, menunjukkan bahwa nilai VIF kelima variabel bebas lebih kecil dari 5, sehingga di duga bahwa antar variabel bebas tidak terjadi persoalan multikolinearitas Tabel 4.10. Tabel 4.10. Hasil Uji Multikolinearitas Model Collinearity Statistic Tolerance VIF 1 Nilai-nilai Organisasi Keteladanan Kerjasama Tim Standar Baku Komunikasi 0,492 0,667 0,435 0,565 0,519 2,034 1,500 2,301 1,769 1,928 a. Dependent Variable: Kinerja Petugas

4.5.2. Uji Heteroskedastisitas

Uji prasyarat ini lebih dahulu dilakukan untuk melihat apakah data bisa dianalisis dengan menggunakan regresi atau tidak. Pada penelitian ini menggunakan Eddie Raharja : Pengaruh Kompetensi Kepemimpinan Dalam Pengorganisasian Kesiapsiagaan Dan Penggerakan Ketanggapdaruratan Bencana Terhadap Kinerja Petugas Pusat Penanggulangan Krisis Kesehatan Regional Sumatera Utara, 2010. statistik nonparametrik dengan data ordinal, maka proses uji prasyarat penelitian ini, menggunakan uji heteroskedastisitas dari Korelasi Spearman Rank. Berdasarkan ringkasan hasil analisis heteroskedastisitas, menunjukkan bahwa nilai koefisien signifikansi nilai probabilitas hubungan antara variabel bebas X dengan residual absolutnya AX jauh lebih besar dari taraf koefisien alpha yang ditetapkan, yaitu 5. Oleh karena itu, H yang menyatakan tidak ada hubungan antara varibel bebas dengan residual absolutnya diterima atau H diterima. Hasil pengujian hipotesis ini dapat disimpulkan bahwa data yang diperoleh tidak terdapat adanya heteroskedastisitas, sehingga dapat menggunakan model regresi Tabel 4.11. Tabel 4.11. Hasil Analisis Heteroskedastisitas Berdasarkan Koefisien Alpha Keterangan Koefisien Signifikansi Koefisien Alpha Kondisi Simpulan X 1 - AX 1 0,726 0,05 Sig Alpha Ho diterima X 2 – AX 2 0,805 0,05 Sig Alpha Ho diterima X 3 – AX 3 0,510 0,05 Sig Alpha Ho diterima X 4 – AX 4 0,139 0,05 Sig Alpha Ho diterima X 5 – AX 5 0,981 0,05 Sig Alpha Ho diterima

4.6. Analisis Uji Regresi Berganda