Uji Prasyarat Regresi Linear Berganda Uji t

Eddie Raharja : Pengaruh Kompetensi Kepemimpinan Dalam Pengorganisasian Kesiapsiagaan Dan Penggerakan Ketanggapdaruratan Bencana Terhadap Kinerja Petugas Pusat Penanggulangan Krisis Kesehatan Regional Sumatera Utara, 2010. Untuk melakukan analisis dilakukan uji hipotesa, melalui langkah-langkah sebagai berikut:

3.7.1. Uji Prasyarat Regresi Linear Berganda

Pada statisitik nonparametrik, maka tidak dilakukan uji asumsi dasar uji normalitas, uji homogenitas, dan uji linearitas. Uji prasyarat model regresi linear berganda pada statistik nonparametrik data bertipe ordinal yang harus dipenuhi, adalah 1 uji penyimpangan klasik terutama uji multikolinearitas, dan 2 uji heteroskedastisitas Sugiyono, 2004; Sudarmawan, 2005; Priyanto, 2009. 3.7.1.1. Uji multikolinearitas Uji prasyarat ini digunakan untuk mengetahui ada tidaknya hubungan linear antar variabel bebas dalam model regresi. Jika terjadi korelasi kuat, terdapat masalah multikolinearitas yang harus diatasi. Prasyarat yang harus dipenuhi dalam model regresi adalah tidak adanya multikolinearitas. Pengujian yang digunakan dalam penelitian ini adalah menggunakan nilai VIF variance inflation factor pada model regresi. Menurut Santosa dalam Priyatno 2009, pada umumnya jika VIF lebih besar dari 5, maka variabel tersebut mempunyai persoalan multikolineariytas dengan variabel bebas lainnya. 3.7.1.2. Uji heteroskedastisitas Uji prasyarat ini terdahulu dilakukan untuk melihat apakah data bisa dianalisis dengan menggunakan regresi atau tidak. Pada penelitian ini menggunakan statistik nonparametrik dengan data tipe ordinal baik sekali, baik, cukup baik, dan kurang Eddie Raharja : Pengaruh Kompetensi Kepemimpinan Dalam Pengorganisasian Kesiapsiagaan Dan Penggerakan Ketanggapdaruratan Bencana Terhadap Kinerja Petugas Pusat Penanggulangan Krisis Kesehatan Regional Sumatera Utara, 2010. baik maka proses uji prasyarat penelitian ini, menggunakan uji heteroskedastisitas dari Korelasi Spearman Rank. Uji korelasi Spearman Rank, digunakan untuk mencari hubungan atau menguji signifikansi hipotesis asosiatif, bila masing-masing variabel yang dihubungkan berbentuk ordinal statisitik nonparametrik, dan sumber data antar variabel tidak harus sama. Berdasarkan ringkasan hasil analisis heteroskedastisitas, menunjukkan bahwa nilai koefisien signifikansi nilai probabilitas hubungan antara variabel bebas X dengan residual absolutnya AX jauh lebih besar dari taraf koefisien alpha yang ditetapkan, yaitu 5. Oleh karena itu: a. H diterima, jika koefisien signifikan hitung koefisien alpha 0,05, maka tidak ada hubungan antara varibel bebas dengan residual absolutnya. b. H ditolak, jika koefisien signifikan hitung koefisien alpha 0,05, maka ada hubungan antara varibel bebas dengan residual absolutnya.

3.7.2. Uji t

Uji t, digunakan untuk mengetahui apakah varibel bebas memiliki pengaruh siginifikan atau tidak dengan variabel terikat secara individual untuk setiap variabel. Rumus yang digunakan untuk mengetahui nilai t hitung. r n - 2 t hitung = 1 - r 2 Setelah didapatkan nilai t hitung melalui rumus di atas, maka untuk menginterpretasikan hasilnya berlaku ketentuan, sebagai berikut: a. Jika t hitung t tabel  H ditolak ada pengaruh yang signifikan Eddie Raharja : Pengaruh Kompetensi Kepemimpinan Dalam Pengorganisasian Kesiapsiagaan Dan Penggerakan Ketanggapdaruratan Bencana Terhadap Kinerja Petugas Pusat Penanggulangan Krisis Kesehatan Regional Sumatera Utara, 2010. b. Jika t hitung t tabel  H diterima tidak ada hubungan yang signifikan Untuk mengetahui t tabel digunakan ketentuan n-2 pada tingkat signifikan sebesar 5 tingkat kesalahan 5 atau 0,05 atau taraf keyakinan 95 atau 0,95. Jadi apabila tingkat kesalahan suatu variabel lebih dari 5, berarti variabel tersebut tidak signifikan.

3.7.3. Uji F