Rumah Sakit Umum Pusat Haji Adam Malik Medan

Eddie Raharja : Pengaruh Kompetensi Kepemimpinan Dalam Pengorganisasian Kesiapsiagaan Dan Penggerakan Ketanggapdaruratan Bencana Terhadap Kinerja Petugas Pusat Penanggulangan Krisis Kesehatan Regional Sumatera Utara, 2010. dari 3 Seksi; dan 5 UPTD Unit Pelaksana Teknis Daerah. Seksi Bina Pengendalian Wabah dan Bencana, berada di bawah Bidang Bina Pengendalian Masalah Kesehatan Gambar 4.3. Organisasi siaga bencana yang ada di Dinas Kesehatan Provinsi Sumatera Utara, sebagai pelaksana hariannya dilaksanakan oleh Health Emergency Information Operational Unit HEIOU, yang mengendalikan tiga bidang, yaitu bidang administrasi, bidang informasi dan komunikasi, serta bidang emergency preparedness respon.

4.1.5. Rumah Sakit Umum Pusat Haji Adam Malik Medan

Rumah Sakit Umum Pusat Haji Adam Malik, merupakan 1 Rumah Sakit Kelas A, berdasarkan SK Menkes Nomor 335MenkesVII1990; 2 Rumah Sakit Pendidikan, berdasarkan SK Menkes Nomor 502MenkesIX1991, tanggal 17-6- 1991; dan diresmikan oleh Presiden RI pada tanggal 21 Juli 1993; 3 Rumah Sakit Rujukan Wilayah Pengembangan A, meliputi wilayah Provinsi Aceh, Sumatera Utara, Riau dan Sumatera Barat; 4 Rumah Sakit dengan akreditasi untuk 16 pelayanan, berdasarkan SK Menkes Nomor HK.00.06.3.5.5317, tanggal 31-10-2006; 5 Rumah Sakit yang berstatus Badan Layanan Umum BLU, berdasarkan SK Menku Nomor 280KMK 052007 dan SK Menkes Nomor 756MenkesSKVI2007 Profil RSUP HAM, 2008. Penyusunan kesiapsiagaan bencana rumah sakit, baru dalam rancangan dalam rangka menghadapi bencana ekternal maupun internal rumah sakit Maret 2009. Eddie Raharja : Pengaruh Kompetensi Kepemimpinan Dalam Pengorganisasian Kesiapsiagaan Dan Penggerakan Ketanggapdaruratan Bencana Terhadap Kinerja Petugas Pusat Penanggulangan Krisis Kesehatan Regional Sumatera Utara, 2010. Adapun dalam struktur organisasi kesiapsiagaan bencana, meliputi Komandan Rumah Sakit, Direktur RSUP HAM dengan Penasehat Medis dan Operasional, Komandan Bencana Direktur Medik dan Keperawatan, dibantu 1 Ketua Management Support, terdiri dari Ketua Tim Keuangan, Ketua Tim SDM, Ketua Tim Logistik, Ketua Tim Operasional, Ketua Tim Medik, dan Ketua Tim Penunjang; dan 2 Ketua Medical Support, terdiri dari Ketua Tim Prahospital, Ketua Tim Hospital dan Ketua Tim Keperawatan Gambar 4.4. Gambar 4.4. Struktur Organisasi Siaga Bencana RSUP H Adam Malik Sumber : RSUP H Adam Malik 2009 KOMANDAN RUMAH SAKIT KETUA MEDICAL SUPPORT KETUA MANAGEMENT SUPPORT PENASEHAT MEDIS OPERASIONAL KETUA TIM KEUANGAN KETUA TIM SUMBERDAYA MANUSIA KETUA TIM LOGISTIK KETUA TIM MEDIS KETUA TIM OPERASIONAL KETUA TIM PENUNJANG KETUA TIM KEPERAWATAN KETUA TIM HOSPITAL KETUA TIM PRAHOSPITAL Gambar 4.4. Struktur Organisasi Siaga Bencana RSUP H Adam Malik Rancangan Pedoman Siaga Bencana Rumah Sakit di RSUP HAM, pada Bab I, telah tersusun dasar hukum, tujuan dan sasaran, prinsip-prinsip penyusunan, gambaran bencana internal dan eksternal, komponen pedoman penanganan bencana, Eddie Raharja : Pengaruh Kompetensi Kepemimpinan Dalam Pengorganisasian Kesiapsiagaan Dan Penggerakan Ketanggapdaruratan Bencana Terhadap Kinerja Petugas Pusat Penanggulangan Krisis Kesehatan Regional Sumatera Utara, 2010. meliputi peta lokasi area berkumpul saat bencana internal, peta situasi pelayanan kesehatan provinsi Sumut, kartu instruksi kerja, kartu identitas korban, disaster kit, buku pedoman penanganan bencana, dan rekam medik korban. Pada Bab II, tersusun, organisasi dengan pertelaan tugas pada pejabatnya, pos komando ruang pertemuan IGD, pos informasi ruang BSB, pos logistik dan donasi ruang tunggu keluarga pasien IGD, pos penanganan jenazah instalasi jenazah, pos relawan lantai 1 CMU, pos restory dan family link, Pos Pengolahan Data ruang Wakil Ketua IGD, pengosongan ruangan Rindu A-3 dan Rindu A-4, Area Dekontaminasi, Area dan Ruangan Berkumpul. Pada Bab III, diuraikan fasilitas, pada Bab IV diuraikan komunikasi, koordinasi dan pengendalian, pada Bab V diuraikan pelaksanaan operasional aktivasi sistem bencana, pada Bab VI diuraikan pembiayaan prabencana, saat bencana, pascabencana dan sumber pembiayaan, dan pada Bab VII diuraikan koordinasi, diseminasi dan sosialisasi internal dan peran institusilembaga terkait eksternal.

4.1.6. Kesehatan Tentara Nasional Indonesia