Penelitian Terdahulu Yang Relevan Sistematika Penulisan

pemahaman yang didapatkan dari konsep tersebut adalah pemahaman yang komprehensif dan integral.

E. Penelitian Terdahulu Yang Relevan

Beberapa kajian tentang ishlãh pernah dilakukan oleh beberapa orang dalam beberapa bentuk tulisan ilmiah. Adapun yang sampai kepada penulis adalah tesis Muhammad Adil yang berjudul Ishlãh dalam Pelanggaran HAM Berat . Tesis ini membahas permasalahan ishlãh antara dua kubu yang berseteru dalam kasus pelanggaran HAM berat yaitu tragedi Tanjung Priok dan tragedi Lampung. Pembahasan dalam tesis ini lebih terfokus pada upaya penyelesaian konflik dengan tetap berupaya menyelesaikannya secara hukum melalui proses pengadilan, karena meskipun penulis mengakui bahwa memang telah terjadi ishlãh antara kedua belah pihak, namun tetap dipermasalahkan keabsahan ishlãh yang telah disepakati tersebut. Di samping itu, penulis juga belum menemukan konsep ishlãh secara fikih itu sendiri secara lebih gamblang dan sistematis. Di samping itu, penulis juga menemukan tesis dengan judul Ishlãh, Suatu Tinjauan Tematik karya Tuti Alawiyah. Tesis ini membahas ishlãh dari segi bahasa dan dalam tinjauan ilmu tafsir. Adapun karya ilmiah yang berkaitan dengan ishlãh dalam bentuk disertasi dan skripsi belum penulis temukan. Fakta bahwa baru dua tulisan ilmiah yang membahas tentang ishlãh dengan stressing yang berbeda menyebabkan penulis tertarik untuk mengelaborasi tema ini, tentunya dengan penekanan pembahasan yang berbeda dari karya tulis ilmiah yang telah ada.

F. Sistematika Penulisan

Sistematika penulisan dalam tesis ini meliputi bab kesatu pendahuluan yang berisi latar belakang, rumusan dan batasan masalah, tujuan dan kegunaan penelitian, metode penelitian, penelitian terdahulu yang relevan, dan sistematika penulisan. Dilanjutkan dengan bab kedua Ishlãh dalam Islam. Bab ini terdiri dari pembahasan definisi ishlãh, Ishlãh dalam al-Qur’an, ishlãh dalam sejarah, dan ruang ligkup ishlãh. Bab ketiga dasar-dasar hukum ishlãh, berisi kedudukan ishlãh dalam mashlahat , hukum ishlãh, signifikansi ishlãh, dan ishlãh dalam jinayah. Bab keempat Konsep Ishlãh dalam Perspektif Fikih berisi pembahasan obyek ishlãh, subyek ishlãh, rukun ishlãh, syarat ishlãh yang terdiri dari pembahasan muatan mushalih ‘alaih dan syarat-syarat yang harus dimiliki oleh seorang mediator, dan penerapan ishlãh dalam konflik sosial di Indonesia yang berisi pembahasan dan pembandingan konsep ishlãh yang telah ditemukan dengan konsep ishlãh yang dihasilkan dalam deklarasi Malino yaitu perjanjian damai antar kelompok yang bertikai di Poso. Pembahasan ditutup dengan bab kelima penutup yang berisi kesimpulan dan saran.

BAB II KONSEP ISHLÃH