dengan yang dikehendaki oleh pemberinya, juga menyebut-nyebut nikmat dan pemberinya dengan indah.
Syukur dilakukan dengan tiga hal, yaitu bersyukur dengan hati, lidah, dan perbuatan. Bersyukur dengan hati adalah kepuasan batin atas
anugerah yang diterima. Bersyukur dengan lidah adalah mengakui anugerah dan memuji pemberinya. Sedangkan bersyukur dengan
perbuatan adalah memanfaatkan anugerah yang diperoleh sesuai dengan tujuan yang menganugerahkan nikmat tersebut.
84
Dengan demikian, syukur merupakan sikap yang menunjukkan penerimaan terhadap suatu pemberian atau anugerah dalam bentuk
pemanfaatan sesuai dengan kehendak pemberinya. Orang yang bersyukur akan merasakan ketenangan jiwa dan menjauhkan diri dari ketidakpuasan
yang dapat membuat hati kecewa dan gelisah. Yang demikian ini, justru akan menambah nikmat itu sendiri. Ketenangan dan ketenteraman dalam
hubungannya dengan orang lain adalah berlaku baik kepada orang lain, meminta maaf apabila berbuat salah kepada orang lain, dan memaafkan
kesalahannya apa bila mereka bersalah.
85
Sabar dan bersyukur merupakan konsep ishlãh terhadap diri sendiri, sedangkan meminta dan memberi maaf kepada orang lain merupakan
penerapan ishlãh terhadap orang lain. Dengan demikian ishlãh dapat membawa manusia kepada tujuan hidupnya, yaitu ketenangan dan
ketenteraman.
2. Mewujudkan persatuan umat
Dalam koteks sosial kemasyarakatan, ishlãh berarti mendamaikan persengketaan dan menyatukan perpecahan. Karena itu, dalam konsep
ishlãh terdapat dorongan untuk mempererat dan memperkuat kesatuan.
84
Quraish Shihab, Wawasan Al-Qur’an, , h. 216
85
Lihat QS. Ibrahim 14: 7 dan al-Syura 42: 40
Persatuan merupakan salah satu misi Islam yang harus dilaksanakan oleh komunitas muslim dan manusia pada umumnya.
Dalam hubungan sosial, Islam mengenalkan konsep ukhuwwah dan jama’ah yang merupakan konsep persaudaraan yang berintikan
kebersamaan dan kesatuan antar sesama. Kebersamaan di kalangan muslim dikenal dengan istilah Ukhuwwah Islamiyah atau persaudaraan
yang diikat oleh kesamaan aqidah. Nabi menggambarkan eratnya hubungan muslim dengan muslim sebagaimana anggota tubuh dengan
anggota tubuh lainnya, jika salah satu anggota tubuh terluka, maka anggota tubuh lainnya merasakan juga sakitnya. Perumpamaan tersebut
mengisyaratkan hubungan yang erat antar sesama muslim. Karena itu, persengketaan antar muslim berarti mencederai wasiat Rasul. Tetapi
apabila hal tersebut tak dapat dihindarkan sehingga terjadi di kalangan muslim, maka ishlãh menjadi solusi yang terbaik untuk mengatasinya.
Dalam hal ini, ishlãh berperan sangat penting untuk menyelesaikan pertentangan yang terjadi sehingga tidak sampai menimbulkan
permusuhan. Apabila telah terjadi permusuhan, maka ishlãh dapat berperan untuk menghilangkannya dan menyatukan kembali orang atau
kelompok yang saling bermusuhan tersebut.
86
Dengan demikian, konsep ishlãh dalam Islam dapat menjadi solusi yang tepat untuk menyelesaikan
pertentangan di kalangan umat Islam dan sekaligus menguatkan tali persatuan di kalangan mereka.
3. Stabilitas keamanan dan ketertiban
Keamanan dan ketertiban merupakan indikasi dari masyarakat yang bahagia. Karena aman dan tertib merupakan tujuan adanya norma
dan hukum, maka mewujudkan masyarakat yang aman dan tertib adalah
86
LIhat QS. al-Hujarat 49: 9-10
meletakan masyarakat di atas tata nilai dan norma sosial agama yang disepekati bersama.
Dalam ajaran Islam, dorongan untuk mewujudkan masyarakat yang aman dan tertib menjadi salah satu tujuan bermasyarakat. Hal ini
ditunjukkan dengan adanya doktrin sosial Islam yang menjadi bagian penting dalam ajaran Islam, yaitu amal saleh. Wahana amal saleh adalah
masyarakat, sedangkan dampak dari amal saleh adalah terwujudnya masyarakat yang aman dan tertib.
Masyarakat yang aman adalah masyarakat yang terlindung baik fisik maupun jiwanya dari segala gangguan, sedangkan tertib adalah konsistensi
dan kedisiplinan masyarakat terhadap peraturan yang berlaku. Kedua hal tersebut merupakan bagian yang sangat penting dalam kehidupan
masyarakat, karena tanpa adanya keamanan, maka ketentraman dan kedamaian menjadi hilang. Padahal, Islam sesuai dengan namanya adalah
agama yang mengajarkan kedamaian dan perdamaian. Karena itu, setiap bentuk perselisihan atau pertentangan harus selalu dihindarkan.
Sebagai agama perdamaian, Islam meniscayakan tumbuh kembangnya persaudaraan dan mengharamkan permusuhan, terutama di
kalangan sesama muslim lainnya. Maka, jika terjadi permusuhan di antara sesama muslim, maka orang muslim dalam hal ini pihak ketiga,
mempunyai hak bahkan kewajiban untuk menciptakan kedamaian antar saudaranya yang lain.
Bahkan, adanya perang dalam sejarah Islam selalu berkaitan dengan pembelaan atas kaum lemah dan demi menegakkan keadilan dalam rangka
mewujudkan keamanan, ketertiban, dan perdamaian. Dengan demikian, keamanan, ketertiban, dan perdamaian merupakan urgensi dari konsep
ishlãh dalam kehidupan masyarakat maupun negara.
D. Ishlãh Dalam Jinãyah