Diriwayatkan oleh Ibn Jarir yang bersumber dari Ibnu Juraij bahwa ayat tersebut diturunkan berkenaan dengan sumpah Abu Bakar untuk tidak
memberi nafkah lagi kepada Misthah seorang fakir miskin yang hidupnya menjadi tanggungannya. Hal ini ia lakukan lantaran Misthah termasuk
orang yang ikut serta memfitnah Siti Aisyah. Ayat tersebut turun sebagai teguran agar sumpah itu tidak menghalangi seseorang untuk berbuat
kebajikan.
50
8. QS. al-Hujurat 49: 9
⌧ ☺
☺ ☺
☺ ☺
Artinya: “Dan kalau ada dua golongan dari mereka yang beriman itu berperang hendaklah kamu damaikan antara keduanya tapi
kalau yang satu melanggar perjanjian terhadap yang lain, hendaklah yang melanggar perjanjian itu kamu perangi sampai
surut kembali pada perintah Allah. kalau dia telah surut, damaikanlah antara keduanya menurut keadilan, dan hendaklah
kamu berlaku adil; Sesungguhnya
Allah mencintai orang-orang yang berlaku adil”.
Ada beberapa riwayat tentang sebab turun ayat ini. Pertama, diriwayatkan oleh al-Syaikhan dari Anas, bahwa Nabi diminta
mengunjungi Ibn Ubay. Ketika Nabi sampai di suatu tempat bernama Sabikhah, keledai yang dikendarai Nabi kencing. Melihat itu, Ibn Ubay
berkata: ”Jauhkan keledaimu dariku, sesungguhnya baunya menyakitiku.”
50
Qamaruddin Saleh, H.A.A Dahlan dkk. Asbab al-NuzulLatar Belakang Historis Turunnya Ayat-ayat Al-Qur’an, h. 76.
Salah seorang sahabat yaitu Ibn Rawahah berkata: “Sesungguhnya baumu lebih busuk dari bau keledai ini.” Maka salah seorang pengikut Ibn Ubay
membalas sehingga terjadi perang mulut yang akhirnya menimbulkan perang dengan menggunakan tangan dan sandal. Maka turunlah ayat ini
sebagai perintah untuk menghentikan perkelahian dan menciptakan perdamaian.
51
Kedua, Menurut riwayat dari Ibn Jarir dari Ibn Abi Hatim dari al- Sudi, dia berkata: ”Umran, salah seorang dari kalangan Anshar
mempunyai istri bernama Ummu Zaid. Istrinya ingin menjenguk keluarganya tetapi tidak diizinkan oleh Umran, bahkan ia menyekap
istrinya. Kemudian istrinya mengutus seorang perempuan pembantunya untuk melaporkan perihalnya kepada keluarganya. Maka datanglah
keluarga Ummu Zaid, menuntut agar ia dibebaskan. Tetapi Umran mempertahankannya. Maka terjadilah dorong-mendorong dan
pertengkaran antara suami istri itu disertai oleh kaumnya masing-masing. Maka turunlah ayat ini kepada Nabi untuk mendamaikan keduanya.
52
9. QS. al-Anfal 8: 1
⌧ ⌧
Artinya: “Mereka menanyakan kepadamu tentang pembagian harta rampasan perang. Katakanlah: Harta rampasan perang
kepunyaan Allah dan Rasul, oleh sebab itu bertakwalah kepada Allah dan perbaikilah hubungan di antara sesamamu; dan
51
Muhammad Ali al-Sayis, Tafsir Ayat Ahkam, Mesir: Muhammad Ali Shubaih wa Auladuh, 1953, h. 87, lihat juga Qamaruddin Saleh, H.A.A Dahlan dkk. Asbab al-NuzulLatar
Belakang Historis Turunnya Ayat-ayat Al-Qur’an, h. 472.
52
Muhammad Ali al-Sayis, Tafsir Ayat Ahkam, h. 87
taatlah kepada Allah dan rasul-Nya jika kamu adalah orang- orang yang beriman.”
Diriwayatkan oleh Abu Dawud, al-Nasai, Ibn Hibban dan al-Hakim dari Ibn Abbas bahwa Nabi SAW. bersabda: “Barangsiapa yang
membunuh musuh, ia akan mendapat sejumlah bagian tertentu dan barang siapa yang menawan musuh, ia pun akan mendapat bagian
tertentu pula.” Pada waktu itu orang-orang tua tinggal menjaga bendera, sedang para pemuda maju ke medan jihad menyerbu musuh dan
mengangkut ghanimah. Berkatalah orang-orang tua kepada para pemuda: “Jadikanlah kami sekutu kalian, karena kami pun turut bertahan dan
menjaga tempat kembali kalian”. Hal ini mereka tujukan kepada Nabi SAW. maka turunlah ayat ini yang menegaskan bahwa ghanimah itu
merupakan ketetapan Allah dan jangan menjadi bahan pertengkaran.
53
Adapun ishlãh sebagaimana disabdakan Rasulullah SAW. adalah sebagaimana diriwayatan oleh Abu Dawud sebagai berikut:
دوادﻮ ا ﻪىور مﺮ وا ﺎ اﺮ ا ﺎ
ا ﻦ ﺴ ا ﻦ ﺰﺋﺎﺟ ا
ةﺮ ﺮه ا ﻦ ﻪ و نﺎ ﻦ او آﺎ و
Artinya: Perdamaian itu boleh dilakukan di antara muslimin, kecuali ishlãh yang menghalalkan yang haram atau mengharamkan yang halal.
H.R. Abu Dawud, Hakim, dan Ibn Majah dan ia menshahihkannya dari Abu Hurairah
Juga hadis yang diriwayatkan oleh Tirmidzi sebagai berikut:
ﺔ ﺪ ا اوﺬﺧا اوؤﺎﺷ ناو اﻮ ﺘ اوؤﺎﺷ ﻦ ﻓ لﻮﺘ ا ءﺎ وا ﻰ ا ﻓد اﺪ ﺘ ﻦ ﻮﻬﻓ ﻪ اﻮ ﻮ ﺎ و ﺔ ﺧ ﻦ راو ﺔ ﺬﺟ ﻦ
و ﺔ ﻦ ﻪىور ﻬ
ﺮﻏ ﻦﺴ ﺪ لﺎ و يﺬ ﺮﺘ ا
Artinya: Barang siapa membunuh dengan sengaja, maka terserah kepada wali terbunuh, melakukan qishash atau mengambil diyat dengan 30
hiqqah, 30 jadza’ah, dan 40 khalifah. Apa-apa yang disepakati dalam perdamaian, maka hal itu bagi mereka.
53
Qamaruddin Saleh, H.A.A Dahlan dkk. Asbab al-Nuzul Latar Belakang Historis Turunnya Ayat-ayat Al-Qur’an, h. 219
C. Ishlãh dalam Sejarah