11 Dengan video penampilan siswa dapat segera dilihat kembali untuk
evaluasi.
26
b. Sejarah Perkebangan Media Audio Visual Video
Video Disc diperkenalkan di pasar tidak lama setelah perekaman vita video menjadi populer . Video Disc pertama kali dipasarkan oleh Philips dari
Belanda di tahun 1972, dan berikutnya oleh Thompson-CSF di Prancis, JVC di Jepang, dan RCA di Amerika Serikat. Sistem yang dipakai adalah
capacitance system, yakni sistem pemindaian scan informasi gambar dan suara dengan menggunakan Tracking arm dan Stylus, sebagaimana layaknya
pada turn table audio. Kemudian mengalami perubahan menjadi sistem optik. Produsen yang pertama kali menggunakan optical tracking signal system yang
menghubungkan ke sinyal video adalah JVC dari Jepang, produk ini kemudian dikenal dengan sebutan Laser Disc LD
Teknologi ini berbeda dari teknologi pita video dalam arti informasinya desimpan sebagai spiral lubang-lubang mikro yang dapat dibaca
secara optic; galurnya diatur rapat-rapat dipermukaan cakram disc datar, bukan dalam bentuk magnetic di permukaan pita; dan dibaca menggunakan
laser, bukan oleh head magnetic. Perbedaan utama yang lain adalah player pita video juga sekaligus recorder. Kita dapat merekam di pita video,
sedangkan video disc tersedia dalam bentuk yang sudah direkam. Dengan alasan ini, video disc tidak terlalu populer ketika pertama kali diperkenalkan
dan belum diterima konsumen dalam skala besar awal tahun 1990-an. Tidak lama setelah itu, tepatnya pada tahun 1992, Philips
mempromosikan video dalam tampilan baru yang disebut Video Compact Disc, yang kebanyakan orang mengenalnya sebagai VCD. Video digital ini
memanfaatkan format dalam medium yang sebelumnya sudah dikenal luas dalam format audio CD. Dengan memasukkan informasi dan audio untuk
memenuhi ruang 650 MB yang disediakan dalam medium ini, format diperkenalkan untuk menjadi tandingan Laser Disc LD, yang secara fisik
26
Ibid., h. 127
bentuknya lebih besar dan lebih berat . teknologi digital yang digunakan adalah teknologi MPEG-1 yang diprakarsai oleh Motion picture Expert Group,
sebuah badan internasional yang mengembangkan teknologi kompresi audio dan video. Teknologi MPEG-1 ini agar file yang dihasilkannya dapat efektif
memenuhi ruang 650 MB yang disediakan medium . Dengan menggunakan standar VCD ini, sebuah medium dapat menampung muatan audio visual
sepanjang 74 menit. Kualitas setara dengan HVS video, dan suara setara dengan kualitas Audio. Baik LD maupun VCD, bukanlah media penyimpan
pada kamera, tetapi hanya untuk diputar pada play back-nya masing-masing. Beberapa tahun kemudian, teknologi video cakram ini pun mengalami
perkembangan yakni setelah munculnya DVD 1997. DVD adalah sebuah cakram optis yang dapat digunakan untuk menyimpan data kurang lebih 4,7
GB, termasuk film dengan kualitas video dan audio yang lebih baik dari kualitas VCD. DVD pada awalnya adalah singkatan dari Digital Video Disc,
namun beberapa pihak ingin agar kepanjangannya diganti menjadi Digital Versatile Disc, arti Versatile adalah serab guna, dengan demikian format DVD
ini bukan hanya untuk video saja. Tidak seperti LD dan VCD, DVD merupakan salah satu storage yang digunakan dalam kamera handycame.
Daya tampung DVD 8 cm hingga saat ini penggunaan DVD memang lebih didominasi oleh Industri Personal Computer dan juga industri perfilman untuk
mendistribusikan film mereka ke rumah-rumah dan rental. Teknologi media penyimpan dalam bentuk kepingan DVD ini mengalami pengembangan yang
dilakukan Perusahaan Toshiba dan NEC yang pada tahun 2003 melahirkan teknologi baru yaitu HD-DVD yang memiliki daya tampung lebih besar dari
DVD biasa hingga 30 GB . HD-DVD singkatan dari High-Definition DVD adalah sebuah cakram optik berkepadatan tinggi yang didisain untuk
menyimpan data termasuk video definisi tinggi. Pada 2007 ini mulai dipasarkan cakram Blu-ray Blu-ray Disc
disingkat BD adalah sebuah cakram optik untuk penyimpanan media digital termasuk video definisi tinggi. Nama Blu-ray diambil dari laser biru-ungu
yang digunakan untuk membaca dan menulis cakram jenis ini. Cakram Blu
ray dapat menyimpan data yang lebih banyak dari format DVD yang lebih umum karena panjang gelombang laser biru-ungu yang dipakai hanya 405 nm
dimana lebih pendek dibandingkan laser merah, 650 nm yang dipakai DVD dan piringan kompak. Format saingan Blu-ray yaitu HD-DVD juga
menggunakan laser jenis yang sama. Cakram Blu-ray dapat menyimpan 25 GB pada setiap lapisannya dibandingkan dengan 4,7 GB pada DVD. Beberapa
pabrik bahkan telah membuat cakram Blu-ray satu lapis dan dua lapis 50 GB yang dapat ditulis ulang. Beberapa studio film yang mendukung format Blu-
ray bahkan telah merilis film pada cakram berkapasitas 50 GB. Disamping Storage yang telah diuraikan di atas, masih ada beberapa
storage yang bisa dimanfaatkan video, yakni hard disk drive HDD dan chip memori. Pemanfaatan terhadap keduanya adalah sebagai media penyimpan
pada camcorder yang tersedia dipasaran adalah 30, 40, dan 60 GB. Analoginya, untuk kapasitas 60 GB bisa merekam 14 jam 40 menit dengan
setting-an high quality 9 Mbps. Bila dibandingkan dengan storage lainnya, kelebihan HDD adalah memiliki kapasitas atau daya tampung yang besar dan
pemakaian ulang tidak mempengaruhi kualitas gambar. Walaupun HDD lebih efisien, tapi kemungkinan besar ia kena virus layaknya terjadi di komputer.
Penggunaan chip memori pada camcorder didasarkan pada pertimbangan bahwa selain ukurannya yang kecil, durasi respon perekaman ke
memoti ini lebih cepat dibandingkan dengan ke storage lain, seperti DVD atau miniDV. Selain itu, konsumsi batrei juga hemat daya, fleksibel, dan
resiko kehilangan datanya lebih kecil. Dalam kata lain, daya tahan batrei bisa lebih panjang karena daya yang dibutuhkan lebih sedikit dibandingkan jika
menggunakan storage lain, sebab, tidak ada bagian yang harus diputar di sini. Kapasitas chip memori tertinggi saat ini adalah chip memori SDHC Dual
Memory Flash sebesar 16 GB, yakni mampu merekam video selama 20 jam 50 menit. Ini setara dengan 23 DVD berukuran 8 cm pemakaian ulang hapus-
tulis tidak mempengaruhi kualitas gambar. Chip memori memiliki ketahanan