Tujuan dan Manfaat Penelitian
campur tangan dalam dua pihak dan mendamaikannya. Dengan istilah mediator media menunjukan fungsi atau perannya, yaitu mengatur
hubungan yang efektif antara dua pihak utama dalam proses belajar- siswa dan isi pelajaran.
8
Yudhi Munadi dalam bukunya yang berjudu l “Media Pembelajaran:
Sebuah Pendekatan Baru” mengemukan bahwa, “media pembelaran dapat dipahami sebagai segala sesuatu yang dapat menyampaikan dan menyalurkan
pesan dari sumber secara terencana sehingga tercipta lingkungan belajar yang kondusif di mana penerimanya dapat melakukan proses belajar secara
efisien dan efektif”.
9
Selain pengertian di atas, ada juga yang berpendapat bahwa media pembelajaran meliputi perangkat keras hardware dan perangkat lunak
software. Hardware adalah alat-alat yang dapat mengantarkan pesan seperti overhead projector, radio, televisi, dan sebagainya. Sedangkan software
adalah isi program yang mengandung pesan seperti informasi yang terdapat pada transparansi atau buku dan bahan-bahan cetak lainnya, cerita yang
terkandung dalam film atau materi yang disuguhkan dalam bentuk bagan, grafis, diagram, dan lain sebagainya.
10
“Sasaran penggunaan media adalah agar peserta didik mampu menciptakan sesuatu yang baru dan mampu memanfaatkan sesuatu yang telah
ada untuk dipergunakan dengan bentuk dan variasi lain yang berguna dalam kehidupannya. Dengan demikian peserta didik dengan mudah mengerti dan
memahami materi pelajaran yang disampaikan oleh guru kepada mereka ”.
11
Berdasarkan uraian di atas, media pembelajaran dapat dipahami sebagai segala sesuatu yang dapat menyampaikan dan menyalurkan pesan dari
sumber secara terencana sehingga tercipta lingkungan belajar yang kondusif di
mana penerimanya dapat melakukan proses belajar secara efisien dan efektif.
Bermacam-macam alat
dapat digunakan
oleh guru
untuk menyampaikan pesan ajaran kepada siswa melalui penglihatan dan
8
Azhar Arsyad ,
op. cit., h. 3-4
9
Yudhi Munadi, op. cit., h. 7-8
10
Wina Sanjaya, op. cit., h. 163-164
11
Iif Khoiru Ahmadi, Sofan Amri, op. cit., h. 116
pendengaran untuk menghidari verbalisme yang masih mungkin terjadi kalau hanya digunakan alat bantu visual semata. Dalam usaha memanfaatkan media
sebagai alat bantu ini Edgar Dale yang dikutip Wina Sanjaya menyatakan klasifikasi pengalaman menurut tingkat dari yang paling kongkret ke yang
paling abstrak. Klasifikasi tersebut kemudian dikenal dengan kerucut pengalaman cone of experience dari Edgar Dale dan pada saat itu dianut
secara luas dalam menentukan alat bantu apa yang paling sesuai untuk pengalaman belajar tertentu.
abstrak Verbal
Gambar 2.1 Kerucut Pengalaman E. Dale
12
konkret
Apabila memperhatikan kerucut pengalaman yang dikemukakan Edgar Dale, maka dapat ditarik kesimpulan bahwa pengetahuan itu dapat diperoleh
melalui pengalaman langsung dan pengalaman tidak langsung. Semakin langsung objek yang dipelajari, maka semakin konkret pengetahuan diperoleh;
12
Wina Sanjaya, op. cit., h. 166
Lambang visual Visual
Radio Film
Tv Karyasata
Demonstasi Pengamatan Melalui Drama
Pengamatan Melalui Benda Tiruan Pengalaman langsung