Uji Hipotesis Postes Pengujian Hipotesis

Hasil analisa pada tabel 4.13 Dengan uji-t retes antara kelompok eksperimen dan kelompok kontrol pada taraf signifikan 0,05 dengan df = n 1 + n 2 – 2 = 68 maka diperoleh t tabel = 2,000 dan t hitung = 3,269. Berdasarkan hasil di atas maka kriteria hasil penelitian ini yaitu –t tabel t hitung +t tabel – 2,000 3,269 +2,000 maka Ho ditolak dan Ha diterima. Sehingga dapat disimpulkan bahwa terdapat perbedaan yang signifikan antara rata-rata skor retest kelompok eksperimen dan kelompok kontrol. Dengan demikian maka terdapat pengaruh yang signifikan pada daya ingat retensi biologi siswa yang menggunakan media video pada konsep fotosintesis dibandingkan dengan menggunakan media power point.

C. Pembahasan

Hasil pengujian hipotesis menyatakan bahwa terdapat perbedaan hasil belajar biologi yang signifikan antara kelas eksperimen dan kelas kontrol. Pembelajaran menggunakan media video pada kelas eksperimen lebih baik dari pada pembelajaran dengan menggunakan media power point pada kelas kontrol. Karena berdasarkan hasil rata-rata nilai postes biologi dan uji-t nilai n-gain, menunjukkan adanya peningkatan hasil belajar kelas eksperimen dibandingkan dengan kelas kontrol. Rata-rata hasil yang diperoleh terhadap daya ingat retensi terhadap perbedaan antara siswa yang diajar menggunakan media video dengan menggunakan media power point. Hasil retensi siswa kelas eksperimen dan kontrol berbeda dengan kelas eksperimen memperoleh nilai 99, sedangkan kelas kontrol mendapatkan nilai 95 dengan perbedaan 4. Dengan demikian dapat dinyatakan bahwa kemampuan retensi siswa dengan menggunakan media audio visual berbeda dibandingkan dengan retensi siswa yang menggunakan media power point. Hal ini senada dengan hasil uji-t yang dilakukan dari nilai retensi kedua kelompok menunjukan bahwa retensi antara kelompok eksperimen dan kelompok kontrol berbeda nyata. Dengan demikian menunjukan adanya pengaruh media video terhadap retensi siswa pada konsep fotosintesis. Perbedaan hasil tes kemampuan retensi siswa dari dua kelompok disebabkan karena adanya perbedaan media yang digunakan pada saat pembelajaran, khususnya pada materi fotosintesis. Pada kelompok kontrol siswa diajar dengan menggunakan media power point, yakni guru memberi penjelasan mengenai materi yang diajarkan dengan bantuan power point. Siswa dapat mendengarkan guru menerangkan materi dan melihat langsung power point di depan kelas dengan bantuan proyektor. Setelah itu guru memberikan soal dan kemudia siswa diminta untuk mengerjakan latihan sambil berdiskusi dengan kelompoknya. Sedangkan proses pembelajaran pada kelas eksperimen yang diajarkan dengan menggunakan media video. Siswa tidak hanya mendengarkan penjelasan dari guru saja, tetapi dapat mendengar kembali pemjelasan di dalam video sambil melihat proses-proses dari peristiwa fotosintesis. Setelah itu guru memberikan soal dan kemudia siswa diminta untuk mengerjakan latihan sambil berdiskusi dengan kelompoknya sama seperti yang dilakukan kepada kelas kontrol. Mendengarkan penjelasan dari guru dengan dibantu oleh penjelasan dan gambar bergerak dari video, hal ini lah yang membuat daya ingat siswa kelas eksperimen lebih lama dibandingkan dengan siswa kelas kontrol. Hal ini sesuai dengan hasil penelitian Yanti Herlanti dengan judul “Kontriusi Wacana Multimedia Terhadap Pemahaman dan Retensi Siswa‟, menyimpulkan bahwa rata-rata retensi kelompok multimedia lebih baik dari pada kelompok non multimedia. Rata-rata retensi kelompok non multimedia berkurang 2,87, sebaliknya pada kelompok multimedia terjadi peningkatan retensi sebesar 10,29. Ini menandakan tampilan-tampilan multimedia yang mempunyai kekuatan imagery, terbukti mampu menyimpan lebih lama abstraksi-abstraksi konsep di dalam struktur kognitif siswa. 71 Begitu pula dengan hasil penelitian Fransisca dan Wawan dengan judul “Meningkatkan Pemahaman dan Retensi Siswa Melalui Pembelajaran Berbasis Teknologi Multimedia Interaktif”, menyimpulkan bahwa 71 Herlanti, Rustaman, Setiawan, op. cit., h.29-38