3 Irwanto, ingatan sebagai kemampuan untuk menyimpan informasi
sehingga dapat digunakan lagi di masa yang akan datang. 4
Walgito, ingatan adalah kemampuan psikis untuk memasukan, menyimpan, dan menimbulkan kembali hal-hal yang lampau.
39
Ada 3 tahap yang terjadi pada proses ingatan, yaitu proses memasukkan informasi atau pengkodean, proses penyimpanan, dan proses
mengingat. 1
Proses Memasukkan Informasi atau Pengkodean Pada tahap ini terjadi proses memasukkan informasi yang ada dengan
mengubah sifat informasi ke dalam bentuk yang sesuai dengan sifat- sifat organisme, seperti simbol-simbol atau gelombang-gelombang
listrik tertentu yang sesuai dengan sifat organisme. 2
Proses Penyimpanan Tahap kedua ini disebut juga retensi. Pada tahap ini terjadi
pengendapan informasi yang telah terkode dalam suatu tempat tertentu. Ketika telah mempelajari sesuatu biasanya akan tersimpan dalam
bentuk jejak-jejak traces dan bisa ditimbulkan kembali. Jejak-jejak tersebut biasa juga disebut dengan tilas ingatan memory traces.
3 Proses Pengingatan Kembali
Proses pengingtatan adalah proses mengingat kembali dari apa yang telah disimpan pada tahap kedua tadi. Mengingat kembali merupakan
suatu proses mencari dan menemukan informasi yang disimpan dalam ingatan untuk suatu keperluan atau kebutuhan.
40
Jadi, diperoleh kesimpulan bahwa retensi adalah kegiatan belajar mengajar yang berhubungan dengan keterampilan daya ingat siswa dari materi
yang telah disampaikan dalam rentang waktu tertentu.
39
Heru Setyawan, op. cit., diakses: 5 Januari 2014
40
Bambang Susanto, Ingatan dan Hafalan Kajian Psikoliguistik, artikel, 2013, http:bambangsantoso.wordpress.com20130529ingatan-dan-hafalan-kajian-psikolinguistik
, diakses: 5 Januari 2014
b. Jenis-Jenis Ingatan
1 Ingatan Jangka Pendek short Term Memory
Ingatan jangka pendek IJpe, yaitu suatu sistem penyimpanan sementara yang dapat menyimpan informasi secara terbatas. Ingatan
jangka pendek ini adalah bagian dari ingatan, dimana informasi yang baru saja didapat disimpan. Pikiran memberikan kesempatan kepada
informasi untuk disimpan sebentar dalam ingatan jangka pendek kita. Jika kita berhenti memikirkan sesuatu, informasi ini akan hilang dari
jangka pendek kita.
41
Jumlah informasi yang bisa disimpan dalam IJPe sangat terbatas,hanya lima hingga sembilan informasi saja yang dapat berada di dalamnya sekaligus.
Setiap kali memberikan perhatian ke informasi baru yang berasal dari ingatan sensorial, harus didorong keluar sesuatu yang telah diperhatikan sebelumnya.
Misalnya, jika ada sesuatu yang mengganggu konsentrasi seseorang ketika berlatih mengulang nomor telepon sebelum informasi nomor tersebut
mencapai ke IJPa, maka informasi akan terlempar keluar dan seseorang tersebut harus melihat dan mengingat kembali.
42
Suatu proses informasi meliputi bagaimana informasi itu dikodekan, ditransformasikan, diasosiasikan,
disimpan, dijaga, ditimbulkan lagi, dan dilupakan. Informasi di ingatan jangka pendek dikodekan secara akustik dan dapat disimpan dalam bentuk suatu, arti,
dan penampilan fisik. “Ingatan jangka pendek hanya dapat atau mampu mengingat lima
sampai tujuh informasi ”.
43
Ini sesuai dengan penelitian Yacobs tentang ingatan jangka pendek, Tacobs yang mengadakan penelitian dengan
menyebutkan beberapa angka pada pendengar tanpa pola urutan tertentu, kemudian pendengar disuruh menulis kembali kata-kata tersebut, ternyata
yang dapat diingat hanya tujuh angka. Dengan menggunakan tanda titik angka, kata dan lainnya menunjukkan hasil yang sama yakni memori jangka
pendek terbatas hanya 7 +- 2 unit.
44
41
Sri Esti Wuryani Djiwandono, Psikologi Pendidikan, Jakarta : PT. Grasindo, 2002, hal. 153
42
Bambang Susanto, op. cit., diakses: 5 Januari 2014
43
Sri Esti Wuryani Djiwandono, op.cit.., hal. 154
44
Heru Setyawan, op. cit., diakses: 5 Januari 2014
2 Ingatan Jangka Panjang Long Term Memory
Ingatan jangka panjang adalah bagian dari sistem ingatan kita di mana seseorang menyimpan informasi untuk jangka waktu yang lama. Ingatan
jangka panjang diperkirakan mempunyai daya tampung yang tidak terbatas, baik dari segi jumlah informasi yang dapat disimpan maupun dari segi lama
waktunya informasi akan disimpan. Kenyataannya yang kita lihat dalam kehidupan sehari-hari, kita mungkin tidak pernah lupa suatu informasi yang
pernah kita dapat, sebaliknya kita mungkin kehilangan kemampuan untuk menemukan informasi dalam ingatan kita.
Davidoff dalam artikel Heru Setyawan menjelaskan bahwa memori jangka panjang long term memory diartikan sebagai tempat
penyimpanan informasi yang bersifat permanen dibandingkan memori jangka pendek. M
emori jangka panjang disebut juga sebagai “gudang” atau tempat penyimpanan informasi yang kapasitasnya tidak terbatas.
Memori jangka panjang memungkinkan manusia mengingat kembali informasi masa lalu dan menggunakan informasi yang ada untuk
mengerti apa yang terjadi sekarang.
45
Craik dan Lockhart menyebutkan bahwa ada satu perbedaan penting antara informasi yang diambil dari ingatan jangka pendek dan informasi yang
sudah lama diingat. Perbedaannya adalah seberapa dalam dan telitinya informasi yang telah diproses. Kemudian, Craik dan Lockhart pertama-tama
mengusulkan teori pemprosesan informasi mereka sebagai suatu alternatif untuk tiga tahap model. Pertama, elaboration elaborasi yaitu menambahkan
arti dengan menghubungkan suatu informasi baru dengan kumpulan-kumpulan lain atau dengan pengetahuan yang sudah ada. Hubungan ini terjadi ketika
informasi baru digabungkan ke dalam kerangka kerja dan schemata skema yang proporsional. Kedua, organization pengorganisasian yang dihubungkan
dengan elaboration. Informasi yang diorganisasi dengan baik seperti mata pelajaran lebih mudah untuk diingat dari pada informasi yang sepotong-
sepotong atau sedikit. Ketiga, context konteks, secara jelas aspek-aspek tertentu dari konteks fisik dan emosi dari bahan pelajaran yang dipelajari
45
Heru Setyawan, op. cit., diakses: 5 Januari 2014
bersamaan dengan informasi menjadi bagian dari kerangka kerja yang proporsional. Kemudian, jika siswa mencoba mengingat informasi, belajar
akan lebih mudah jika konteksnya sama.
46
c. Faktor yang Mempengaruhi Ingatan
Di dalam kenyataanya, memang banyak hal yang telah dipelajari sukar sekali bahkan tida dapat lagi direproduksikan dari daya ingatan kita. Peristiwa
ini yang disebut lupa. Ada hal yang begitu cepat kita lupakan. Ada pula hal yang baru setelah beberapa lama muncul lagi dalam ingatan kita. Whiterington
1952 melaporkan secara singkat beberapa hasil studi yang menunjukan bahwa hal-hal yang bersifat hapalan substansi-material mudah cepat
dilupakan dibandingkan hasil proses mental fungsional-struktural ,yang lebih tinggi, atau hasil-hasil pengalaman praktik yang berarti meaningful.
Sedangkan hal-hal yang kurang berarti nama-nama, fakta atau less maeningful mudah cepat dilupakan. Faktor-faktor yang dapat membawa
gangguan dalam daya ingat, atau menjurus kepada kelupaan, antara lain: 1.
kalau hasil belajar yang baru mengganggu untuk me-recall hasil terdahulu retroactive inhibition;
2. kalau hasil belajar terdahulu mengganggu untuk me-recall hasil belajar
yang baru associative inhibition; 3.
resency effect, hal-hal yang secara mendadak kita hafalkan menjelang memproduksi lagi beberapa saat sebelum ujian, misalnya.
47
d. Prinsip-Prinsip Ingatan Dalam Belajar
Slameto menulis tentang beberapa prinsip ingatan, yaitu: 1.
Belajar yang berarti lebih mudah terjadi dan lebih lama diingat dibanding dengan belajar yang tampaknya tidak ada artinya.
Menghafal deretan huruf-huruf yang tidak ada hubungan arti adalah
46
Sri Esti Wuryani Djiwandono, op. cit., hal.155
47
Abin Syamsuddin Maknun, Psikologi Kependidikan Perangkat Sistem Pengajaran Modul, Bandung: PT. Remaja Rosdakarya, 2009, hal. 169