Keterbatasan Penelitian Faktor-Faktor yang Berhubungan dengan Kejadian Kapasitas Vital Paru pada Operator SPBU di Kecamatan Ciputat Tahun 2014

yang tidak memiliki gangguan normal, dengan persentase 71,4 dan 28,6. Hal ini juga sejalan dengan hasil penelitian Rini 1998 di Mojokerto menunjukan bahwa penurunan kapasitas vital paru pada pekerja pemecah batu, dengan gangguan restriksi sebesar 67, ia menyimpulkan bahwa penurunan kapasitas vital paru terjadi karena penurunan elastisitas paru yang disebabkan oleh fibrosis akibat pajanan debu yang diduga mengandung silica. Pada penelitian ini penurunan KVP dapat disebabkan oleh berbagai faktor. Faktor-faktor yang terkait dengan penurunan KVP diantaranya adalah paparan debu total, karakteristik individu umur dan jenis kelamin, karakteristik gaya hidup aktifitas merokok, aktifitas olahraga, status gizi dan riwayat penyakit dan masa kerja.

6.3 Faktor-faktor yang Berhubungan dengan KVP

6.3.1 Debu total

a. Hubungan antara paparan debu total dengan KVP pada operator

SPBU di Kecamatan Ciputat tahun 2014 Partikel debu akan berada di udara dalam kurun waktu yang relatif lama dalam keadaan melayang-layang di udara kemudian masuk ke dalam tubuh manusia melalui pernafasan. Selain dapat membahayakan terhadap kesehatan juga dapat mengganggu daya tembus pandang mata dan dapat mengadakan berbagai reaksi kimia sehingga komposisi debu di udara menjadi partikel yang sangat rumit karena merupakan campuran dari berbagai bahan dengan ukuran dan bentuk yang relatif berbeda- beda Pudjiastuti, 2002. Hasil paparan debu total diperoleh dari pengukuran yang dilakukan di lingkungan kerja operator SPBU. Variabel debu total di kategorikan menjadi 2 yaitu tidak memenuhi syarat 0,035 mgm 3 dan memenuhi syarat 0,035 mgm 3 . Adapun hasil yang diperoleh mengenai paparan debu total pada operator SPBU lingkungan kerjanya memenuhi standar nilai ambang batas NAB yang ditetapkan yakni 13 orang dengan persentase sebesar 31. Sedangkan operator SPBU yang lingkungan tempat kerjanya tidak memenuhi syarat NAB adalah 29 orang dengan persentase sebesar 79,0. Hubungan antara kadar debu total dengan KVP pada operator SPBU yang memiliki lingkungan kerja yang tidak memenuhi NAB yang ditetapkan ada sebanyak 29 pekerja dengan persentase 100. Itu berarti menunjukan bahwasanya pekerja yang lingkungan kerja yang tidak sesuai NAB yang telah ditetapkan mengalami penurunan KVP. Sedangkan operator SPBU yang memiliki lingkungan kerja sesuai dengan NAB dan tidak mengalami penurunan KVP berjumlah 12 orang dengan persentase 92,3. Berdasarkan hasil uji statistik didapatkan nilai P-value sebesar 0,000 yang artinya pada α 5 ada hubungan yang signifikan antara debu total dengan KVP pada operator SPBU di Kecamatan Ciputat Tahun 2014. Penelitian ini sejalan dengan penelitian Khumaidah 2009 yang menyatakan bahwa ada hubungan yang signifikan antara konsentrasi debu perorangan dengan KVP dibawah normal p value = 0.000. Seluruh