nafas. Normal = 2 sampai 4 Ldetik. FEF lebih cepat menjadi abnormal pada penyakit destruktif dibanding FEV
1
.
2.3 Debu
2.3.1 Pengertian debu
Debu adalah partikel yang dihasilkan oleh proses mekanisme seperti penghancuran batu, pengeboran, peledakan yang dilakukan pada timah putih,
tambang besi, batu bara, pengecatan mobil, dan lain-lain Ahmadi, 1990. Menurut Suma’mur 1998, debu adalah partikel-partikel zat padat yang
ditimbulkan oleh kekuatan-kekuatan alami atau mekanis seperti pengolahan, penghancuran, pelembutan, pengepakan yang cepat, peledakan dan lain lain-
lain dari bahan organic ataupun anorganik. Golongan debu juga terbagi
menjadi 2, yaitu:
a. Padat 1 Dust
Terdiri atas berbagai ukuran mulai dari yang sub mikroskopik sampai yang besar. Yang paling berbahaya dilihat dari segi
ukurannya adalah bisa terhisap ke dalam system pernafasan 100 mikron atau ke dalam paru-paru manusia.
2 Fumes Fumes adalah partikel-partikel zat padat yang terjadi oleh karena
kondensasi dari bentuk gas, biasanya sesudah penguapan benda padat yang di pijarkan dan lain-lain dan biasanya disertai dengan oksidasi
kimiawi sehingga terjadi zat-zat seperti logam Cadmium dan Timbal Plumbum
3 Smoke Smoke adalah produk dari pembakaran bahan organic yang tidak
sempurna dan berukuran 0,5 mikron b. Cair Liquid
Partikel cair biasanya disebut mist atau fog awan yang dihasilkan melalui proses kondensasi atau atomizing. Contoh: hair spray atau obat
nyamuk semprot. Debu merupakan salah satu bahan yang sering disebut sebagai partikel
yang melayang di udara suspended particulate matter SPM dengan ukuran 1 mikron sampai dengan 500 mikron. Dalam kasus pencemaran udara baik
dalam maupun di ruang gedung indoor atau outdoor pollution debu sering dijadikan salah satu indikator pencemaran yang digunakan untuk
menunjukan tingkat bahaya baik terhadap lingkungan maupun terhadap keselamatan dan kesehatan kerja. Debu industri terbagi menjadi 2 yaitu:
a. Particulate matter Adalah partikel debu yang hanya berada sementara di udara dan
segera mengendap karena daya tarik bumi. b. Suspended particulate matter
Adalah debu yang tetap berada di udara dan tidak mudah mengendap Pudjiastuti, 2002.
2.3.2 Sifat-sifat debu
Sifat-sifat debu tidak berflokulasi, kecuali oleh gaya tarikan elektris, tidak ber difusi, dan turun karena tarikan gaya tarik bumi. Debu di atmosfer
lingkungan kerja biasanya berasal dari bahan baku dan hasil produksi. Jika
dikelompokkan, debu menurut sifatnya dibagi atas beberapa golongan:
a. Sifat pengendapan setting rate Sifat debu cenderung selalu mengendap karena adanya gaya gravitasi
bumi. Namun, terkadang debu ini relative tetap berada di udara, debu yang mengendap mempunyai proporsi partikel lebih banyak dari pada
yang ada di udara. b. Sifat permukaan basah wetting
Sifat permukaan debu cenderung selalu basah karena dilapisi oleh lapisan air yang sangat tipis.
c. Sifat penggumpalan floculation Permukaan debu dapat menempel satu dengan yang lain dan dapat
menggumpal. Turbulensi
udara meningkatkan
pembentukan penggumpalan.
d. Sifat optis opticalproperties Debu atau partikel basah atau lembab lainnya dapat memancarkan
sinar yang bisa terlihat dalam kamar gelap. e. Sifat listrik electrical
Debu mempunyai sifat listrik statis yang dapat menarik partikel lain yang berlawanan dengan demikian partikel dalam larutan debu