Riwayat penyakit Faktor-Faktor yang Berhubungan dengan Kejadian Kapasitas Vital Paru pada Operator SPBU di Kecamatan Ciputat Tahun 2014
bakar minyak di kota Yogyakarta dengan total sample sebanyak 43
responden. b.
Jam kerja
Data jumlah jam kerja per minggu pada aktivitas pekerja yang terpapar debu dapat digunakan sebagai perkiraan kumulatif paparan
yang diterima oleh seorang pekerja. Rendahnya KVP pada pekerja tergantung pada lamanya paparan serta konsentrasi debu lingkungan
kerja. Paparan dengan konsentrasi rendah dalam waktu lama mungkin tidak akan segera menunjukkan adanya penurunan nilai KVP
dibandingkan dengan paparan tinggi dalam waktu yang singkat
Budiono, 2007. c.
APD masker
Gangguan fungsi paru yang mengakibatkan terjadinya penurunan pada nilai kapasitas vital paru yang timbul pada pekerja sangat
bergantung pada lamanya pajanan dan banyaknya debu yang terhirup. Hal ini bergantung pada tiga hal yakini, kadar debu di dalam udara,
jumlah kadar di udara dengan lamanya paparan berlangsungdosis kumulatif, dan waktu tinggal retensi lamanya debu dalam paru-paru
WHO, 1995, dalam Marpaung, 2012. Di Denmark, pajanan jangka panjang pada partikulat terhadap pekerja cat dapat mempercepat
penurunan fungsi paru terkait usia seseorang Cristensen, 2008. Di Indonesia sendiri melalui penelitian yang dilakukan oleh
Setiawan, 2011 mengenai hubungan masa kerja dengan KVP pada
pekerja stasiun pengisian bahan bakar di kota Yogyakarta diperoleh nilai signifikan p sebesar 0,018 dengan p = 0,018 alfa =0,05. Dapat
disimpulkan bahwa terdapat hubungan yang signifikan antara masa kerja dengan KVP. Penelitian ini dilakukan di empat stasiun bahan
bakar minyak di kota Yogyakarta dengan total sampel sebanyak 43
responden. d.
Riwayat pekerjaan
Riwayat pekerjaan dapat digunakan untuk mendiagnosis penyakit akibat kerja. Riwayat pekerjaan yang menghadapi debu berbahaya dapat
menyebabkan gangguan paru Suma’mur, 1996. Hubungan antara penyakit dan pekerjaan dapat diduga dengan adanya riwayat perbaikan
keluhan pada akhir minggu atau hari libur diikuti peningkatan keluhan untuk kembali bekerja, setelah bekerja di tempat yang baru atau setelah
digunakan bahan baru di tempat kerja. Riwayat pekerjaan dapat menggambarkan apakah pekerja pernah
terpapar dengan pekerjaan berdebu, hobi, pekerjaan pertama, pekerjaan
pada musim-musim tertentu, dan lain-lain Ikhsan, 2002. e.
Beban kerja
Tubuh manusia dirancang untuk dapat melakukan aktivitas pekerjaan sehari-hari. Setiap pekerjaan merupakan beban bagi
pelakunya, beban-beban tersebut tergantung bagaimana orang tersebut bekerja sehingga disebut beban kerja, sehingga beban kerja merupakan
kemampuan tubuh pekerja dalam menerima pekerjaan. Beban kerja dapat berupa beban fisik dapat mempengaruhi nilai dari KVP seseorang.
Kebutuhan oksigen dan karbon dioksida terus berubah sesuai dengan tingkat aktivitas dan metabolisme seseorang, tapi pernapasan
harus tetap dapat memelihara kandungan oksigen dan karbondioksida
tersebut Guyton Hall, 1996. 2.6
Kerangka Teori
Kerangka teori gambar 2.1 diperoleh dari hasil modifikasi berbagai sumber. Budiono 2007 bahwa usia mempengaruhi penurunan KVP setelah usia 30 tahun,
tetapi penurunan akan cepat terjadi setelah usia 40 tahun. Jenis kelamin Pearce, 2009, massa kerja WHO, 1995, aktivitas merokok Anshar, 2005, aktivitas
olahraga, IMT Mengkidi, 2006, riwayat penyakit Guyton, 1997, riwayat pekerjaan
suma’mur, 1996, penggunaan APD masker Mengkidi, 2006, jam kerja per minggu Budiono, 2007 dan beban kerja Guyton dan Hall, 1997. Berdasarkan
hasil dari modifikasi tersebut dapat digambarkan kerangka teori sebagai berikut: