58
BAB V HASIL PENELITIAN
5.1 Gambaran SPBU di Kecamatan Ciputat
Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum SPBU merupakan prasarana umum
yang disediakan oleh PT Pertamina Persero untuk masyarakat Indonesia secara luas guna memenuhi kebutuhan bahan bakar. Pada umumnya SPBU menjual bahan
bakar berjenis premium, solar, pertamax dan pertamax plus. Setiap SPBU memiliki struktur organisasi mulai dari manajer, supervisor, operator, satuan pengamanan
SATPAM, dan petugas kebersihan. Selain itu, SPBU juga terdapat berbagai fasilitas untuk umum diantaranya toilet, mushola dan tempat pengisian angin ban
kendaraan. Hal ini untuk memberikan pelayanan bagi masyarakat, agar terpenuhi kenyaman yang diharapkan.
Penelitian ini dilakukan diseluruh wilayah SPBU Kecamatan Ciputat tahun 2014. Lokasi SPBU di Kecamatan Ciputat semua terletak tepat berada dipinggir jalan raya
utama. Posisi yang tepat berada dipinggir jalan raya memudahkan pengendara untuk melakukan pengisian Bahan Bakar Minyak BBM. Disamping memudahkan
pengendara dalam melakukan pengisian BBM, ada hal lain yang dapat merugikan yaitu paparan debu dari jalan raya akibat aktivitas dari kendaraan di sepanjang hari.
Paparan debu yang memapar lingkungan kerja operator SPBU dapat membahayakan apabila melebihi Nilai Ambang Batas NAB yang ditentukan. Namun, paparan debu
yang diterima oleh operator SPBU tidak hanya dari debu jalan raya. Akan tetapi, paparan debu juga berasal dari asap kendaraan yang sedang menunggu antrian
pengisian bensin atau setelah mengisi bensin. Besarnya paparan debu juga tergantung dengan jumlah kendaraan disetiap harinya yang mengisi BBM.
Hasil pengamatan langsung observasi yang dilakukan di lingkungan kerja operator SPBU dapat terlihat jelas banyaknya kendaraan melintas di area SPBU
untuk melakukan pengisian BBM. Namun jumlahnya kendaraan yang melintas di lingkungan kerja operator SPBU berbeda-beda. Pada pagi hari dan sore menjelang
malam jumlah kendaraan meningkat secara signifikan di area SPBU untuk melakukan pengisian BBM. Hal ini sesuai dengan aktifitas pengendara pada saat
berangkat kerja di pagi hari dan pulang bekerja pada sore ataupun malam hari. Berikut hasil gambaran observasi mengenai jumlah SPBU, lokasi, jenis kelamin,
jumlah kepadatan kendaraan, yang dilakukan pada SPBU di wilayah Kecamatan Ciputat dapat dijelaskan pada tabel dibawah ini:
Tabel 5.1 Gambaran Profil SPBU Wilayah Kecamatan Ciputat
Tahun 2014 SPBU, Lokasi, Jenis Kelamin dan Rata-Rata Jumlah Kendaraan
No. SPBU
Lokasi Jenis Kelamin
Rata- Rata Jumlah
Kendaraan
Laki- Laki
Perempuan Pagi
Siang Sore
1. X
Jl. R.E Martadinata Ciputat
14 250
150 270
2. X
Jl. R.E Martadinata Ciputat Pustekom
15 7
200 150
150
3.
X
Jl. Aria Ciputat 14
10 300
100 150
4. X
Jl. Dewi
Sartika Ciputat
17 9
500 250
400
5.
X
Jl. Pisangan Ciputat
19 150
200 270
Berikut ini adalah peta jalan SPBU di wilayah Kecamatan Ciputat Tahun 2014 yang digunakan sebagai objek penelitian tentang KVP :
Gambar 5.1 Peta Jalan SPBU Wilayah Kecamatan Ciputat
Tahun 2014
5.2 Analisa Univariat
Analisis univariat digunakan untuk menggambarkan distribusi frekuensi dari hasil penelitian yang telah diperoleh. Analisis univariat untuk mendeskripsikan
kejadian KVP yang ditimbulkan oleh faktor-faktor paparan debu total, karakteristik individu umur, jenis kelamin, karakteristik gaya hidup aktifitas olahraga, aktifitas
merokok, status gizi, riwayat penyakit, dan masa kerja.
5.2.1 Gambaran Frekuensi Kapasitas Vital Paru KVP pada Operator SPBU di Kecamatan Ciputat Tahun 2014
Deskripsi hasil dari distribusi gambaran KVP pada operator SPBU di Kecamatan Ciputat tahun 2014 dapat dijelaskan pada tabel dibawah ini
Tabel 5.2 Gambaran Frekuensi KVP pada Operator SPBU di Kecamatan
Ciputat Tahun 2014 No
Variabel Jumlah
Persentase 1. KVP
- Ada gangguan
restriksi, obstruksi dan campuran
- Tidak ada gangguan normal 30
12 71,4
28,6
Jumlah 42
100
Berdasarkan tabel 5.1 diperoleh hasil analisis gambaran distribusi KVP pada operator SPBU, dari 42 responden yang mengalami gangguan KVP
sebanyak 30 responden 71,4 dan yang tidak mengalami gangguan sebanyak 12 28,6.
5.2.2 Gambaran Frekuensi Debu Total di SPBU Kecamatan Ciputat tahun
2014
Hasil paparan debu total diperoleh dari pengukuran yang dilakukan di lingkungan kerja operator SPBU. Variabel debu total di kategorikkan
menjadi 2 yaitu tidak memenuhi syarat dan memenuhi syarat. Adapun hasil yang diperoleh mengenai paparan debu total pada operator SPBU dapat
dilihat dari tabel 5.2, yaitu sebagai berikut:
Tabel 5.3 Distribusi Frekuensi Debu Total Lingkungan Kerja
Operator SPBU di Kecamatan Ciputat Tahun 2014 No
Variabel Jumlah
Persentase 1.
Debu Total
- Tidak memenuhi syarat 0,035
- Memenuhi syarat
0,035 29
13 69,0
31,0
Jumlah 42
100
Berdasarkan tabel 5.2 dari hasil analisis gambaran paparan debu total diperoleh bahwa operator SPBU yang lingkungan kerjanya memenuhi
standar nilai ambang batas NAB yang ditetapkan yakni 13 orang dengan persentase sebesar 31. Sedangkan operator SPBU yang lingkungan
tempat kerjanya tidak memenuhi syarat NAB adalah 29 orang dengan persentase sebesar 79,0.
5.2.3 Gambaran Karakteristik Individu di SPBU Kecamatan Ciputat tahun
2014
Faktor gambaran distribusi frekuensi karakteristik individu dalam penelitian ini meliputi umur dan jenis kelamin. Hasil penelitian umur dan
jenis kelamin diperoleh dari wawancara. Untuk variabel umur responden diharuskan memperlihatkan KTP untuk mendapatkan informasi yang sesuai
benar. Distribusi karakteristik individu umur dan jenis kelamin dapat
dilihat pada tabel 5.3 sebagai berikut:
Tabel 5.4 Distribusi Frekuensi Karakteristik Individu Umur, Jenis Kelamin
Operator SPBU di Kecamatan Ciputat Tahun 2014 No
Variabel Jumlah
Persentase 1.
Umur
- Berisiko 30 Th - Tidak berisiko 30 Th
7 35
16,7 83,3
2. Jenis Kelamin
- Perempuan - Laki-laki
13 29
31,0 69,0
Jumlah 42
100
a. Umur
Data umur didapatkan dari hasil wawancara ditambah dengan menunjukan KTP dari operator SPBU. Berdasarkan tabel 5.3 dari total
responden 42 di dapatkan hasil bahwa operator SPBU yang berumur 30 tahun sebesar 35 83,3 responden, sedangkan operator SPBU yang
berumur ≥ 30 sebesar 7 16,7 responden.
b. Jenis kelamin
Data jenis kelamin didapatkan dari hasil wawancara dengan responden yaitu operator SPBU. Berdasarkan tabel 5.3 dari total 42
responden didapatkan bahwa operator SPBU yang berjenis kelamin terbanyak yaitu laki-laki dengan 29 69,0 responden, sedangkan
operator SPBU berjenis kelamin perempuan sebanyak 13 31,0 responden.