Hubungan antara masa kerja dengan KVP pada Operator SPBU

ada gangguan KVP berjumlah 30 orang dengan persentase 71,4, sedangkan operator yang tidak ada gangguan berjumlah 12 orang dengan persentase sebesar 28,6. Ini menunjukan bahwasanya operator dengan gangguan KVP lebih besar dibandingkan dengan pekerja yang tidak mengalami gangguan. Jika dilihat kembali dari standar yang telah ditetapkan pekerja yang mempunyai nilai KVP 79 masuk ke dalam kategori restriktif. Gangguan restriktif merupakan gangguan paru yang menyebabkan kekakuan paru sehingga membatasi pengembangan paru-paru. Gangguan ini sangat mempengaruhi kemampuan untuk menghirup udara inspirasi seseorang. Para pekerja yang mengalami gangguan ini akan sulit untuk menghirup oksigen dari udara luar dan kondisi ini diperparah jika udara yang telah mampu dihirup mengandung debu yang akan masuk ke dalam paru-paru Price, 1995. Hasil pengukuran yang didapatkan tidak bisa mendiagnosis penyakit yang berhubungan dengan paru-paru, namun hasil yang didapat menjadikan acuan untuk menjaga kesehatan terkait KVP. Hasil yang diperoleh dapat menjadikan saran bagi pekerja untuk mulai menjaga kesehatan diri dan membiasakan diri untuk tidak aktifitas merokok, ini sesuai dengan hasil yang didapatkan pada penelitian kali ini, bahwa operator dengan kebiasaan aktifitas merokok paling banyak dengan jumlah 23 dari 42 responden. Dari 23 pekerja yang merokok sebanyak 20 operator ada gangguan KVP. Merokok merupakan salah satu yang mempercepat terjadinya penurunan KVP. Penelitian ini pun sejalan dengan penelitian Hasyim, 2013 bahwa pekerja yang mengalami gangguan restriksi, obstruksi dan campuran lebih banyak dari pada yang tidak memiliki gangguan normal, dengan persentase 71,4 dan 28,6. Hal ini juga sejalan dengan hasil penelitian Rini 1998 di Mojokerto menunjukan bahwa penurunan kapasitas vital paru pada pekerja pemecah batu, dengan gangguan restriksi sebesar 67, ia menyimpulkan bahwa penurunan kapasitas vital paru terjadi karena penurunan elastisitas paru yang disebabkan oleh fibrosis akibat pajanan debu yang diduga mengandung silica. Pada penelitian ini penurunan KVP dapat disebabkan oleh berbagai faktor. Faktor-faktor yang terkait dengan penurunan KVP diantaranya adalah paparan debu total, karakteristik individu umur dan jenis kelamin, karakteristik gaya hidup aktifitas merokok, aktifitas olahraga, status gizi dan riwayat penyakit dan masa kerja.

6.3 Faktor-faktor yang Berhubungan dengan KVP

6.3.1 Debu total

a. Hubungan antara paparan debu total dengan KVP pada operator

SPBU di Kecamatan Ciputat tahun 2014 Partikel debu akan berada di udara dalam kurun waktu yang relatif lama dalam keadaan melayang-layang di udara kemudian masuk ke dalam tubuh manusia melalui pernafasan. Selain dapat membahayakan terhadap kesehatan juga dapat mengganggu daya tembus pandang mata dan dapat mengadakan berbagai reaksi kimia sehingga komposisi debu di udara menjadi partikel yang sangat rumit karena merupakan campuran dari berbagai bahan dengan ukuran dan bentuk yang relatif berbeda- beda Pudjiastuti, 2002.