Nilai-nilai Berita Konseptualisasi Berita

f. Frekuensi Ini berkaitan dengan jangka waktu sebuah peristiwa. 31 Jangka waktu disini sangat mempengaruhi kemenarikan sebuah peristiwa. Sebuah peristiwa yang memiliki jangka waktu pendek memiliki nilai berita lebih daripada sebuah peristiwa yang memiliki jangka waktu panjang. Jangka waktu disini dilihat dari seberapa menariknya peristiwa tersebut sehingga tidak akan terjadi dalam beberapa waktu ke depan. g. Negatif Bad news is a good news berita buruk adalah berita yang bagus. 32 Istilah ini sangat familiar dengan banyak wartawan. Yang buruk disini adalah suatu peristiwa yang kebanyakan orang tidak senang mengalami peristiwa tersebut, sehingga membuat sang wartawan tertarik memberitakan peristiwa tersebut. Karena sesuatu yang buruk sering kali dianggap mempunyai nilai berita oleh seorang wartawan. h. Konflik Konflik disini berarti sedikitnya terdapat 2 dua pihak atau lebih yang bertikai atau bersaing. Bisa konflik fisik, urat syaraf, atau perang dan bisa juga persaingan untuk menjadi penguasa di wilayahnya. Pertikaian yang kerap kali terjadi antar Organisasi Kemasyarakatan Ormas di DKI Jakarta sangat menarik untuk diberitakan. Dan juga persaingan antar pasangan calon gubernur dan calon wakil gubernur yang sedang terjadi juga di DKI Jakarta sangat menarik untuk diberitakan. 31 Nurudin, “Jurnalisme Masa Kini”, Jakarta: Rajawali Pers, 2009 h. 52 32 Ibid, h. 53 i. Prediksi Prediksi yang dimaksud adalah ulasan yang berkaitan dengan kemungkinan dan ketidak mungkinan. Prediksi biasanya sering kali dipakai untuk mengulas sebuah pertandingan olahraga dan juga tentang kemungkinan kejadian selanjutnya setelah terjadi gempa bumi atau letusan gunung berapi.

4. Jenis – jenis Berita

Selain nilai berita, hal prinsip lain dalam proses produksi berita adalah apa yang disebut sebagai kategori berita. Secara umum seperti dicatat Tuchman, wartawan memakai lima kategori berita: hard news, spot news, developing news, dan continuing news. Kategori tersebut dipakai untuk membedakan jenis isi berita dan subjek peristiwa yang menjadi berita. Kelima kategori tersebut dapat digambarkan sebagai berikut: 33 a. Hard News Berita mengenai peristiwa yang tejadi saat itu. Kecepatan informasi adalah kekuatan utama kategori berita ini. Ukuran keberhasilan dari kategori ini adalah kecepatan menyampaikan sebuah informasi. Kategori berita ini dipakai untuk melihat apakah informasi itu diberikan kepada khalayak dan sejauh mana berita tersebut diterima oleh khalayak. Kejadian yang termasuk kedalam berita hard news adalah biasanya peristiwa yang telah direncanakan misalnya: aksi demo mahasiswa terhadap sebuah kebijakan pemerintah dan juga peristiwa yang tidak direncanakan misalnya: kerusuhan di sampit. 33 Eriyanto, Analisis Framing. h. 126-130 b. Soft News Kategori berita ini berkaitan dengan kisah manusiawi human interest. Kalau hard news peristiwa itu yang sedang terjadi dan harus dilaporkan pada saat itu juga, maka pada soft news tidak. Kategori ini bisa disampaikan pada kapan saja. Hard news titik kuatnya harus dilaporkan pada saat itu juga, sedangkan soft news bisa kapan saja yang penting peristiwa itu memiliki kedekatan emosi dengan khalayak. Soft news berkaitan dengan peristiwa yang menarik untuk khalayak, sedangkan soft news ialah peristiwa yang memiliki hubungan emosional dengan khalayak. c. Spot News Spot news adalah subklasifikasi dari berita yang berkategori hard news. Peliputan dalam peristiwa ini tidak bisa direncanakan. Peristiwa kebakaran, pembunuhan, kecelakaan, gempa bumi adalah jenis peristiwa yang tidak direncanakan. d. Developing News Developing news adalah subklasifikasi lain dari hard news. Kategori ini masuk kedalam sebuah berita yang tidak terduga. Dimensi lain dari kategori ini adalah peristiwa yang diberitakan adalah rangkaian lain dari berita yang akan dilanjutkan pada berita selanjutnya atau bahkan keesokan harinya. Misalnya dalam peristiwa jatuhnya pesawat Sukhoi kemarin yang belum lama terjadi di kawasan Gunung Salak. Berita yang pertama disajikan adalah mengenai lokasi jatuhnya pesawat tersebut, lalu dilanjutkan pada berita mengenai siapa saja korbannya dan seterusnya. Berita dipertama diteruskan oleh berita-berita selanjutnya. e. Continuing News Continuing news adalah subklasifikasi dari kategori hard news. Dalam kategori ini berita yang disampaikan merupakan sebuah peristiwa yang bisa direncakan.

5. Sumber Primer dan Sumber Sekunder dalam Pemberitaan

34 Di dalam penulisan berita, wartawan tidak hanya menuliskan apa-apa saja yang terjadi di lapangan. Untuk memperdalam atau memperjelas sebuah berita, wartawan harus mencari pendapat seorang yang terlibat lansung kedalam kejadian maupun seorang pengamat yang memahami berita tersebut. Misalnya, dalam menuliskan berita tentang korupsi M. Nazaruddin, wartawan tidak hanya harus menjadikan M. Nazaruddin sebagai sumber pemberitaan, malainkan wartawan bisa juga menjadikan pengacara, pengamat hukum, pengamat politik sebagai sumber untuk dimintai pendapatnya untuk memperdalam penulisan berita sang wartawan. Lalu apa itu yang disebut dengan sumber primer dan sumber sekunder. Sumber primer adalah saksi mata suatu persitiwa, atau tokoh pelaku utamanya. Dalam penjelasan di atas kita dapat mengetahui siapa saja yang termasuk ke dalam sumber primer di dalam kasus yang melibatkan M. Nazaruddin. Sedangkan sumber sekunder adalah orang yang memiliki beberapa pengetahuan namun tidak terlibat secara pribadi. Pengacara, isteri Nazaruddin, ketua KPK Komisi Pemberantasan Korupsi, ialah sebagian dari sumber sekunder yang perlu dimintai keterangannya oleh wartawan untuk dijadikan ke dalam berita. 34 Tom E. Rolnicki, dkk., ”Pengantar Dasar Jurnalistik”, h. 19