Pembatasan dan Perumusan Masalah

b. Secara praktisi dapat dijadikan contoh dan menambah pengetahuan, wawasan serta pedoman terhadap bagaimana media cetak mampu mengkonstruksi pemikiran pembacanya.

D. Kajian Pustaka

Setelah peneliti malakukan pengamatan di perpustakaan Faklultas Dakwah dan Perpustakaan Utama UIN Jakarta. Peneliti mendapatkan penelitian yang sama, hanya saja penelitian yang sudah ada kebanyakan tentang pemberitaan keagamaan saja jarang yang menyinggung politik. Sedangkan penelitian tentang analisis framing terhadap pemberitaan di media massa hanya ada satu penelitian yang dilakukan oleh Donie Kadewandana. Donie Kadewandan melakukan penelitian dengan judul “ Konstruksi Realitas di Media Massa Analisis Framing Terhadap Pemberitaan Baitul Muslimin Indonesia PDI-P di Harian K ompas dan Republika”. Perbedaan antara penelitian yang peneliti lakukan dengan penelitian saudara Donie Kadewandana. Kalau peneliti sendiri meneliti tentang pemberitaan kasus korupsi yang dilakukan oleh M. Nazzaruddin di harian Republika, sedangkan penelitian yang dilakuakan oleh Donie adalah analisis framing pada kasus Baitul Muslimin yang merupakan sayap islam dari PDI-P pada pemberitaan Harian Kompas dan Republika. Disini terlihat jelas perbedaan antara peneliti dengan penelitian terdahulu, yakni penelitian sekarang lebih berfokus terhadap kasus politik yang melibatkan mantan bendahara Partai Demokrat sedangkan yang terdahu lebih berfokus terhadap peranan organisasi sayap yang didirikan oleh Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan yaitu Baitul Muslimin. Dari tinjauan pustaka ini, peneliti yakin apa yang akan di teliti belum pernah ada sebelumnya. Maka dengan itulah peneliti yakin mengajukan penelitian teersebut sebagai langkah awal untuk mengajukan skripsi.

E. Metodelogi Penelitian

1. Jenis Penelitian

Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif dengan menggunakan pendekatan kualitatif. Pendekatan kualitatif memusatkan perhatian pada prinsip- prinsip umum yang mendasari perwujudan sebuah makna dari gejala-gejala sosial di dalam masyarakat. Obyek analisis dalam pendektatan kualitatif adalah makna dari gejala-gejala sosial dan budaya dengan menggunakan kebudayaan dari masyarakat bersangkutan untuk memperoleh gambaran mengenai katagorisasi tertentu. 5 Menurut Crasswell, beberapa asumsi dalam pendekatan kualitatif yaitu pertama, peneliti kualitatif lebih mementingkan proses daripada hasil. Kedua, peneliti kualitatif lebih memerhatikan interpretasi. Ketiga, peneliti kualitatif merupakan alat utama dalam menumpulkan data dan analisis data serta peneliti kualitatif harus terjun langsung ke lapangan, melakukan observasi partisipasi di lapangan. Keempat, peneliti kualitatif menggambarkan bahwa peneliti terlibat dalam proses penelitian, interpretasi data, dan pencapaian pemahaman melalui kata atau gambar. 6 5 Burhan Bungin, Sosiologi komunikasi massa: teori, paradigma dan diskursus teknologi komunikasi di masyarakat Jakarta: Kencana, 2007 h. 306 6 Ibid, h. 307